ACT dan Peace Winds Japan akan Sinergi Ikut Tanggulangi Virus Corona 

Hal itu demi menemukan solusi terbaik penanggulangan corona

Jakarta, IDN Times - Virus Corona sudah menelan puluhan ribu jiwa. Jumlah kematian akibat corona pun melebihi kematian karena virus SARS di Tionghoa. Penyebarannya yang sangat cepat bukan hanya di Negeri Tirai Bambu, melainkan juga di negara-negara lain di Asia, Eropa, dan Amerika.

Untuk merespons kejadian luar biasa tersebut, Peace Winds Japan (PWJ) mengirimkan bantuan tahap pertama ke sejumlah rumah sakit yang berafiliasi dengan Shanghai University. Adapun bantuan kedua berupa perlengkapan medis sebanyak 1,2 ton dibagikan ke beberapa pihak lainnya di Tionghoa. 

Sebagai salah satu mitra strategis yang berkolaborasi bersama Peace Wind Japan, Amir Firdaus dari tim Global Philanthropy Network (GPN) - ACT turut menyambut baik sinergi yang akan dilakukan. Hal itu sebagai bentuk kerja sama antarbangsa dalam menemukan solusi terbaik penanggulangan virus corona.

Amir Firdaus juga mengapresiasi PWJ sebagai mitra strategis untuk memberikan bantuan ke Tionghoa atau negara terdampak lainnya. Ia mengatakan PWJ memberikan beberapa advice bermanfaat yang bisa kita kerjakan terkait penyebaran virus corona, seperti pengiriman bantuan ke negara-negara terdampak.

"Misalnya, alat-alat kesehatan serta edukasi masyarakat terkait kebersihan yang bisa kita laksanakan di dalam negeri. Sedangkan, untuk misi di Jepang, PWJ siap untuk memfasilitasi jika suatu hari ACT ingin membantu masyarakat di Tionghoa seperti pembagian masker maupun alat-alat kesehatan lainnya," tuturnya. 

1. Indonesia dapat melakukan tindakan preventif dan edukatif untuk mencegah corona

ACT dan Peace Winds Japan akan Sinergi Ikut Tanggulangi Virus Corona IDN Times/ACT

Deputy Director Program for Overseas Program dari Peace Winds Japan (PWJ), Saito, menyatakan bahwa kondisi penyebaran virus corona di Indonesia yang rendah bahkan nihil, pencegahannya akan lebih mudah dibandingkan negara-negara yang terdampak kasus-kasus virus corona sebelumnya.

Untuk mencegah virus tersebut, warga Indonesia dapat melakukan tindakan preventif atau edukatif seperti mengenakan masker untuk melindungi diri dari virus. Saito turut memberikan saran terkait tindakan preventif penyebaran virus Corona. Contoh sederhananya ialah penggunaan masker dan rutin membersihkan tangan. 

”Mungkin banyak orang yang merasa terlindungi dengan mengenakan masker. Sebenarnya, masker biasa yang tersedia di pasaran tidak seratus persen efektif untuk melindungi dari virus karena virus masih dapat masuk. Selain itu, pengguna harus tahu bagaimana cara mengenakan dan melepas masker dengan benar. Jika Anda mengenakan masker biasa, bagian luarnya masih dapat terpapar virus. Maka, untuk melepasnya jangan sentuh maskernya, tetapi copotlah masker melalui talinya. Lalu jika sudah langsung buang dan jangan menyentuh lembaran maskernya,” tutur Saito.

Di Jepang sendiri, pemerintah dan sejumlah NGO menerapkan beberapa cara untuk menanggulangi penyebaran virus corona. Misalnya dengan melakukan sistem karantina yang ketat di perbatasan, bandara, dan pelabuhan hingga sosialisasi penggunaan masker yang tepat.

“Karantina tidak hanya untuk orang Jepang yang baru saja kembali ke negaranya, tetapi juga orang asing yang memiliki kemungkinan terinfeksi. Karantina ini cukup efektif. Begitu pun untuk orang-orang yang baru datang ke Jepang dari luar negeri menggunakan kapal,” kata Saito.  

2. Kolaborasi antarbangsa untuk menanggulangi corona dibutuhkan

ACT dan Peace Winds Japan akan Sinergi Ikut Tanggulangi Virus Corona IDN Times/ACT

Dengan kondisi penyebaran wabah yang cepat, Saito turut mengajak sebanyak-banyaknya kolaborasi antarbangsa. Dia pun menceritakan bahwa banyak kasus di negara-negara lain termasuk negara-negara Asia, beberapa orang yang mengenakan masker diserang.

"Kebencian semacam ini yang terjadi hanya karena wabah penyakit. Ini hal yang tidak perlu terjadi, tidak perlu ada benturan antarbangsa hanya karena ini. Yang kita butuhkan saat ini adalah kolaborasi kerja sama satu sama lain untuk menemukan solusi terbaik tidak hanya dalam lingkup nasional, tetapi juga antarbangsa maupun komunitas dan masyarakat umum,” ungkap Saito.

Dalam kesempatan yang sama, Saito juga mengimbau baik masyarakat Indonesia maupun negara lainnya agar tetap tenang dan bertindak berdasarkan pengetahuan dari para spesialis. Masyarakat tetap dapat menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa. Hal ini karena meskipun merupakan virus baru dengan sistem yang berubah, virus corona tidak beracun sehingga tidak akan menyebabkan kematian secara langsung begitu saja. Namun, yang sangat perlu diperhatikan ialah para lansia yang mungkin mengalami sakit sebelumnya.  

“Bahkan masyarakat umum tidak diharuskan membeli masker. Yang harus mereka lakukan hanya mencuci tangan dan menjaga kebersihan tangan serta jangan menyentuh area hidung atau wajah secara langsung ketika keluar rumah. Hal tersebut lebih penting dari menggunakan masker. Walaupun ini adalah wabah yang luar biasa, masyarakat harus bersikap tenang. Jika kita panik, semuanya akan menjadi lebih buruk,” ungkap Saito.

Untuk diketahui, sebelumnya ACT mendistribusikan 2000 masker ke warga Indonesia yang baru saja tiba dari Tiongkok di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng dan terus melakukan kampanye kesehatan. Selain itu, ACT juga mengirimkan 1.610 kotak masker, 1.210 kotak ke Hong Kong, 300 kotak ke Taiwan, dan 100 kotak ke Singapura.

ACT juga terus mengupayakan pencarian stok masker baik untuk warga negara Indonesia maupun masyarakat umum di Hong Kong, Macau, Singapura, dan Taiwan. Mari terus dukung pencegahan virus Corona dan berikan  bantuan terbaik sebagai langkah nyata melalui www.indonesiadermawan.id/AtasiVirusCorona

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya