Kembali Mengungsi Pascaserangan, Warga Suriah di Idlib Butuh Bantuan 

Kebanyakan pengungsi ialah perempuan dan anak-anak

Idlib, IDN Times - Saat ini ribuan warga Idlib kembali mengungsi ke wilayah utara untuk mencari tempat aman dari serangan pesawat tempur setelah meningkatnya intensitas serangan udara dan eskalasi konflik di Provinsi Idlib hingga ke pusat Kota Idlib. Sejak Desember 2019, total 358.000 warga Suriah meninggalkan rumah mereka di Idlib. PBB menyebut, kebanyakan para pengungsi itu ialah perempuan dan anak-anak.

Bukan hanya menghadapi ancaman keamanan, para pengungsi juga harus menghadapi cuaca musim dingin yang tidak bersahabat. Hingga kini, para pengungsi terus membutuhkan bantuan musim dingin berupa paket pangan, tempat tinggal, pakaian hangat, penghangat ruangan, dan selimut.

Tim Global Humanity Response (GHR)–Aksi Cepat Tanggap juga menyiapkan 21 ton paket pangan untuk para pengungsi di sana. Sebanyak 525 kepala keluarga atau setara 3.150 jiwa menerima paket-paket pangan tersebut. “Mereka adalah pengungsi internal Suriah di Idlib,” tutur Firdaus Gurtino dari tim Global Humanity Response (GHR) – Aksi Cepat Tanggap.

1. Ratusan mushaf Al-Quran telah disalurkan

Kembali Mengungsi Pascaserangan, Warga Suriah di Idlib Butuh Bantuan IDN Times/ACT

Aksi Cepat Tanggap pun memberikan ratusan mushaf Al-Quran untuk anak-anak Suriah di salah satu panti asuhan di Reyhanli. Sebab, Al-Quran mereka sudah rusak dan lusuh bahkan untuk membacanya tak jarang merek bergantian.

Sejak pecah perang 2011 lalu, keadaan di Suriah amat merugikan warga sipil, terutama anak-anak. United Nations Office for The Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA) menyatakan 11,7 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 5 juta yang membutuhkan bantuan segera untuk menyelamatkan hidup. Jangan biarkan mata kita tertutup dan enggan membagikan kebahagiaan untuk saudara-saudara di sana.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya