Perpusnas Ajak Masyarakat Indonesia Terus Sampaikan Ilmu Pengetahuan 

Hal ini demi mendapatkan pengetahuan baru dan kesejahteraan

Jakarta, IDN Times - Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) mengajak semua pihak terus menyampaikan ilmu pengetahuan agar tetap abadi. Makin disampaikan, dari ilmu pengetahuan akan timbul kreativitas ataupun inovasi yang membawa pengetahuan baru dan kesejahteraan. Untuk memperolehnya, kita dapat mengunjungi perpustakaan dan membaca buku.

“Perpustakaan adalah layanan publik yang menjamin setiap warga negara memiliki akses terhadap informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” kata Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando saat membuka Perpusnas Expo 2019 pada Kamis (5/9), di Jakarta.

1. Manfaat perpustakaan begitu besar untuk kesejahteraan masyarakat

Perpusnas Ajak Masyarakat Indonesia Terus Sampaikan Ilmu Pengetahuan IDN Times/Vanny El Rahman

Tema “Berbagi Pengetahuan untuk Kesejahteraan” diangkat pada Perpusnas Expo 2019. Acara ini merupakan upaya Perpustakaan Nasional memperlihatkan besarnya manfaat perpustakaan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta hasil-hasil kemajuan pembangunan bidang perpustakaan di Indonesia.

Tiga kegiatan besar, yaitu Expo Pembangunan Bidang Perpustakaan, Pekan Literasi, serta Festival Cerita Nusantara dan Dunia dalam Perpusnas Expo 2019 digelar gratis pada 5-22 September, di Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 11.

2. Dalam Pembukaan Perpusnas Expo 2019, Perpusnas juga meluncurkan prangko edisi Naskah Kuno Nusantara

Perpusnas Ajak Masyarakat Indonesia Terus Sampaikan Ilmu Pengetahuan IDN Times/Vanny El Rahman

Pada acara ini, Perpusnas juga menandatangani kerja sama (MoU) dengan mitra perpustakaan. Selain itu, Kepala Perpusnas bersama Dirut PT Pos Indonesia dan PT Peruri meluncurkan prangko edisi Naskah Kuno Nusantara. Naskah kuno yang dipilih ialah naskah kuno yang tercatat sebagai Ingatan Kolektif Dunia (MoW), yakni naskah I La Galigo, Babad Dipanegara, Negara Kertagama, dan Cerita Panji.

“Selain upaya memperkenalkan dan mendapat pengakuan dari dunia internasional, upaya Perpustakaan Nasional untuk memperkenalkan naskah kuno kepada masyarakat di Indonesia sendiri jauh lebih lebih penting. Apalah artinya jika naskah kuno dikenal dunia, tetapi masyarakat kita sendiri tidak mengenalnya,” tutur Kepala Perpusnas.

Perpusnas Expo 2019 juga menghadirkan beragam kegiatan edukasi, mulai dari pemutaran film, talkshow city scape dan fun science, workshop film disabilitas, fotografi smartphone, videography, video editing untuk media sosial, vlog, joke writing, kewirausahaan kopi, wayang Uwuh, tarot, penulisan aksara Jawa-Unicode, seminar pengenalan drone; fotografi, literasi kopi; bedah buku Membaca Indonesia, Dwiki Darmawan live concert.

Selain itu, acara ini menggelar festival cerita nusantara, easy writing, peluncuran buku Perpusnas Ikon Peradaban dan Ilmu Pengetahuan serta 8 buku WWA dari Bekraf, kontes vlog, lomba musik literasi, lomba menggambar, hypnowriting, sosialisasi bahasa Esperanto dan website, orasi ilmiah pustakawan, sagusaku, diskusi tentang Hak Cipta, Iptek nuklir untuk kesejahteraan, dan perpustakaan untuk anak milenial.

3. Berbagai pencapaian di bidang perpustakaan yang perlu kamu tahu nih

Perpusnas Ajak Masyarakat Indonesia Terus Sampaikan Ilmu Pengetahuan IDN Times/Vanny El Rahman

Kepala Perpusnas mengatakan bahwa beberapa tahun terakhir kemajuan pembangunan di bidang perpustakaan memperlihatkan hasil yang membanggakan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pencapaian itu antara lain:

  • Indonesia Peringkat 16 dari 30 negara yang disurvei dengan tingkat Frekuensi Membaca Tinggi, yaitu 6 jam per minggu. Berdasarkan hasil survei World Culture Index Score 2018, kegemaran membaca masyarakat Indonesia meningkat signifikan di atas negara maju, seperti Jerman, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan. 
  • Indonesia berada pada peringkat ke-2 dengan jumlah perpustakaan terbanyak di dunia dengan jumlah 164.610 perpustakaan. Indonesia berada di bawah India (323.606 perpustakaan) dan di atas Rusia (113.440 perpustakaan).
  • Indeks Kegemaran Membaca Masyarakat Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2018, Indonesia menduduki peringkat Sedang menuju Tinggi, dengan nilai 52,92. Prestasi tersebut tentunya tidak lepas dari peran Perpustakaan Nasional yang dalam kurun waktu lima tahun terakhir berhasil mengubah paradigma masyarakat terhadap perpustakaan.

4. Berbagai keberhasilan Perpustakaan Nasional tersebut ditandai dengan adanya:

Perpusnas Ajak Masyarakat Indonesia Terus Sampaikan Ilmu Pengetahuan IDN Times/Vanny El Rahman

Kepala Perpusnas pun memaparkan berbagai keberhasilan Perpustakaan Nasional yang ditandai dengan hadirnya hal ini:

  1. iPusnas, buku fulltext yang dibeli copyright-nya sehingga masyarakat dapat membaca buku-buku baru melalui gawainya. Hingga saat ini koleksi iPusnas sebanyak 25.771 judul, 282.586 copy. Total pemustaka aktif sebanyak 39.432 orang dan total sirkulasi buku yang dipinjam 282.613 kopi.
  2. Indonesia One Search (IOS), portal web untuk menjelajah pengetahuan Indonesia dan menjadi wadah bagi seluruh perpustakaan Indonesia dalam satu jejaring perpustakaan digital nasional. Organisasi mitra yang bergabung berasal dari berbagai sektor, yaitu 1231 institusi, 1523 perpustakaan, dan 5833 institutional repositori di Indonesia. Ke depan layanan IOS akan digunakan untuk mendeteksi plagiarisme dalam meningkatkan kualitas riset dan pendidikan di Indonesia.
  3. Khastara, aplikasi bebasis web yang berisi konten digital unggulan Perpusnas. Terdapat 8989 judul koleksi digital yang terbagi dalam enam kategori, yaitu naskah kuno; buku langka; peta, foto dan lukisan; majalah dan surat kabar langka; dan bahan pustaka lainnya.
  4. INLISLite versi 3, merupakan pengembangan lanjutan dari software otomasi perpustakaan versi 2.1.2 yang dibangun dan dikembangkan oleh Perpusnas sejak tahun 2011.
  5. E-resources, akses ke jurnal elektronik sebanyak 106.473 judul e-journal, 283.946 judul e-book, dan tidak kurang dari 2,3 miliar artikel.
  6. Perpustakaan Nasional RI menempati peringkat ke-5 dari 18 kementerian/lembaga dengan nilai 3,65 dan berpredikat baik berdasar penilaian Evaluasi Pelayanan Publik yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) tahun 2018.
  7. Perpustakaan Nasional RI mendapat nilai 70,12 dengan predikat Sangat Baik/BB dalam Pelaksanaan Reformasi Birokrasi yan dilaksanakan Ombudsman dan Menpan RB Tahun 2017.
  8. Perpustakaan Nasional RI hingga saat ini berhasil menerapkan standar manajemen mutu bersertifikasi ISO 9001:2015, pada 6 jenis layanan publik, yakni; Layanan Keanggotaan, Layanan Koleksi Naskah Nusantara, Layanan Koleksi Referensi, Layanan ISBN, Layanan UPT Perpustakaan Bung Karno, dan Layanan UPT Perpustakaan Bung Hatta.
  9. Kemajuan-kemajuan pembangunan di bidang perpustakaan tersebut tidak lepas dari peran serta mitra-mitra Perpustakaan Nasional. Mitra-mitra Perpustakaan Nasional yang bekerja sama sampai 2019 ini berjumlah 257 lembaga, terdiri dari: 31 dari Instansi pemerintah, 19 dari swasta, 4 dari luar negeri, dan 202 dari perguruan tinggi.

Untuk mampu menghubungkan antara kemajuan peradaban dan masyarakat, perpustakaan harus bertransformasi agar tetap relevan dengan masa depan. Hal dilakukan dengan tidak sekadar melayani kebutuhan pemustaka, tapi kandungan pengetahuan juga harus disebarluaskan sehingga lebih bermanfaat.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya