Freeport Jajaki Peluang Tekan Emisi Gas Rumah Kaca hingga 30 Persen

Hal itu disampaikan di COP27

IDN Times, Mesir - PT Freeport Indonesia (PTFI) paparkan rencana perusahaan untuk menekan  emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 30 persen pada tahun 2030. Komitmen disampaikan di Conference of  the Parties (COP) ke-27, United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), di Sharm  el-Sheikh, Mesir pada Minggu, 6 November 2022. 

Bersama dengan delegasi Indonesia, PTFI turut berkontribusi terhadap agenda iklim nasional untuk  memperkuat target 2030 di Nationally Determined Contribution (NDC) sebagaimana ditetapkan dalam  Perjanjian Paris. Kontribusi tersebut tercermin dari upaya perusahaan untuk mengurangi emisi GRK  sebesar 30 persen, sejak PTFI terakhir berpartisipasi dalam COP tahun lalu di Glasgow. 

1. Tantangan dan dampak perubahan iklim perlu keterlibatan berbagai pihak

Freeport Jajaki Peluang Tekan Emisi Gas Rumah Kaca  
hingga 30 PersenAnak-anak melintasi jembatan di desa Banti 1, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua. Melalui Program Tiga Desa, Freeport Indonesia membangun jaringan infrastruktur yang mencakup ratusan rumah, sekolah, rumah guru, klinik, pasar tradisional, gereja, jembatan, hingga lapangan terbang perintis di dataran tinggi Kabupaten Mimika, Papua. (Dok. Freeport)

Dalam panel diskusi di Paviliun Indonesia yang mengusung tema “Stronger Climate Action Together”, PTFI  diwakili Presiden Direktur Tony Wenas menegaskan prinsip keberlanjutan yang perusahaan usung.  

Tony mengatakan tantangan dan dampak perubahan iklim memerlukan keterlibatan berbagai pihak agar bisa teratasi,  tidak terkecuali sektor swasta. Pada 2021, PTFI berhasil menurunkan emisi GRK hingga 22  persen berkat inovasi dan komitmen yang berkesinambungan.

“Inovasi tersebut mencakup transisi  menuju sumber energi liquified natural gas (LNG) yang memiliki emisi karbondioksida 40 persen lebih  sedikit daripada batu bara, penggunaan kereta tambang listrik bawah tanah rendah emisi, dan operasi  pembangkit tenaga listrik 168 MW berbahan bakar ganda dengan biodiesel,” jelas Tony. 

2. Freeport Indonesia memainkan peran penting mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon

Freeport Jajaki Peluang Tekan Emisi Gas Rumah Kaca  
hingga 30 PersenDalam panel diskusi di Paviliun Indonesia yang mengusung tema “Stronger Climate Action Together”, PTFI diwakili Presiden Direktur Tony Wenas menegaskan prinsip keberlanjutan yang perusahaan usung. (Dok. Freeport Indonesia)

Selain menjalankan strategi dan prinsip keberlanjutan, PTFI sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di Indonesia akan memainkan peran penting dalam mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon, khususnya untuk infrastruktur energi terbarukan.

“Seiring dengan meningkatnya permintaan global terhadap tembaga, PTFI akan terus menyeimbangkan peningkatan produksi dalam kegiatan operasionalnya sambil memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan,” kata Tony menambahkan.

3. PTFI juga terus melanjutkan program reklamasi dan rehabilitasi lahan

Freeport Jajaki Peluang Tekan Emisi Gas Rumah Kaca  
hingga 30 PersenPresiden Jokowi berkunjung ke Grasberg PT Freeport Indonesia (dok. Sekretariat Presiden)

PTFI juga terus melanjutkan program reklamasi dan rehabilitasi lahan. Hingga 2021, PTFI telah melakukan reklamasi batuan penutup di 432 hektare ekosistem sub-alpine, rehabilitasi di 962 hektare lahan dataran rendah, reklamasi di 1.160 hektare area tailing, penanaman mangrove di 480 hektare lahan, dan penanaman hingga lebih dari 5 juta pohon.

Upaya menyeluruh ini PTFI lakukan untuk mendorong penyerapan emisi karbon, melestarikan lingkungan sekitar area operasi, serta mendorong pencapaian target NDC Indonesia di tahun 2030 mendatang. (WEB)

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya