Kemenag Akan Luncurkan Webseries dan Podcast Karya Riset

Kedua karya itu bertajuk Ekspresi Islam dalam Budaya Nusantara

Islam terbukti mampu tampil sebagai pencerah dan transformator: dari masyarakat yang diselimuti kebodohan menjadi masyarakat bermartabat dan berperadaban. Islam bukan hanya memberi arah perjuangan bangsa hingga mencapai kemerdekaannya tetapi, lebih jauh lagi, di Indonesia, Islam merekatkan wilayah-wilayah di Nusantara dalam kultur keindonesiaan yang kuat, bahkan menjadi modal utama integrasi bangsa. Benar, keislaman dan keindonesiaan demikian menyatu dalam pelbagai ekspresi budaya Nusantara. Sangat mengakar.

Berkenaan dengan kutipan rilis yang diterima tersebut, di tengah problematika yang dihadapi Indonesia saat ini, Kemenag berencana membuat "Video Serial dan Podcast Karya Riset". Cerita-cerita dalam video series yang berdurasi kurang lebih 30 menit dan bertema “Musik untuk Hati” itu sendiri akan diambil dari karya riset Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi, Badan Litbang  dan Diklat Kemenag RI.

“Dengan visualisasi melalui video series ini akan ditunjukkan wajah kultural Islam Indonesia yang moderat, terbuka, dan toleran serta menghargai perbedaan; wajah Islam yang mengakar kuat dalam tradisi lokal,” tutur produser webseries “Musik untuk Hati”, Deden Ridwan, dalam rilis yang diterima.

1. Penonton bakal menyaksikan bagaimana Islam berinteraksi dengan penduduk nusantara lewat webseries “Musik untuk Hati”

Kemenag Akan Luncurkan Webseries dan Podcast Karya RisetNarasumber konferensi pers prapeluncuran Video Series dan Podcast Karya Riset: Ekspresi Islam dalam Budaya Nusantara. (Dok. Kemenag)

Deden mengatakan bahwa timnya berharap melalui kekuatan visual bisa memberikan perspektif tentang wajah masa depan Indonesia, dengan ekspresi keislaman mampu mewarnai ruang publik penuh keceriaan: saling memahami dan menghargai; Islam menjadi bagian dari bangsa dalam pelbagai bentuk ekspresi budaya. 

“Ruang publik menjadi kaya dengan pelbagai ekspresi religi yang menyatu dengan budaya lokal, termasuk seni angklung yang sudah menjadi bagian dari kekayaan kultural kita,” tutur Deden.

Melalui kekuatan cerita dalam video series itu, penonton akan diajak bertamasya: melihat bagaimana Islam berinteraksi selama lebih dari seribu tahun dengan penduduk nusantara dan menghasilkan sintesis sosial dan kultural yang khas dan kaya; pun bermakna. Pengambilan gambar webseries/video series ini sendiri akan digelar di Jl Kedondong, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, (25/5/2021) mulai pukul 07.00 WIB.

Baca Juga: Kemenag Evaluasi Pembangunan Agama di Indonesia Barat, Ini Hasilnya

2. Masyarakat juga akan diajak menikmati obrolan seru dan asyik lewat podcast

Kemenag Akan Luncurkan Webseries dan Podcast Karya RisetKonferensi pers prapeluncuran Video Series dan Podcast Karya Riset: Ekspresi Islam dalam Budaya Nusantara. (Dok. Kemenag)

Selain video series, Kemenag akan mengajak masyarakat untuk menikmati obrolan santai dan bermakna lewat podcast. Lewat podcast itu, para peneliti akan menceritakan pengalaman asyiknya selama menekuni dan meneliti living Islam in local contexts, cerita-cerita penuh emosional, dan human-interest; menggambarkan realitas keislaman yang menyatu dengan kenyataan budaya lokal. 

Cerita podcast yang dipandu Dini Fitria, seorang penulis/novelis, jurnalis, dan mantan presenter program Jazirah Islam Trans7 itu dipastikan seru, asyik, dan keren. Perekaman podcast sendiri akan digelar Kamis, 27 Mei 2021, mulai pukul 10.00 WIB di Move On Multimedia Studio, Cipondoh, Tangerang.

Baca Juga: Sosialisasi Produk Halal Belum Efektif, Kemenag: Manfaatkan Medsos

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya