Wujudkan Sistem Informasi, Kemnaker Terus Optimalkan Pusat Pasar Kerja

Seluruh sistem informasi pasar kerja dapat terintegrasi

Jakarta, IDN Times -- Kementerian Ketenagakerjaan terus berupaya mengoptimalkan peran pusat pasar kerja guna mewujudkan sistem informasi pasar kerja nasional atau Labor Market Information System (LMIS).

Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, menyatakan bahwa melalui sistem informasi pasar kerja nasional ini diharapkan seluruh sistem informasi pasar kerja yang ada saat ini dapat terintegrasikan, baik yang dikelola kementerian/lembaga pemerintah maupun swasta.

Menurut Sekjen Anwar, sistem informasi pasar kerja yang terintegrasi merupakan suatu keniscayaan, terutama integrasi dengan data terkait kondisi industri. Dengan begitu, bisa menghasilkan data yang dapat membantu penyiapan tenaga kerja yang siap diserap industri.

"Melalui sistem informasi pasar kerja nasional ini, kita optimis ke depan dapat memiliki forecasting demand tenaga kerja yang tepat, sehingga dapat mempersiapkan supply tenaga kerja lebih dini," ujar Sekjen Anwar saat menjadi pembicara pada Webinar bertajuk "Strategi Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja Nasional" pada Selasa (6/7/2021).

1. Pusat pasat kerja dapat memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja di Indonesia

Wujudkan Sistem Informasi, Kemnaker Terus Optimalkan Pusat Pasar KerjaSekjen Anwar saat menjadi pembicara pada Webinar bertajuk "Strategi Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja Nasional" pada Selasa (6/7/2021).

Baca Juga: Jadi Solusi Positif, Kemnaker Canangkan 2021-2022 sebagai Tahun Magang

Sekjen Anwar mengemukakan bahwa banyak pihak yang mengharapkan kehadiran pusat pasar kerja. Karena nantinya, unit ini memiliki data ketenagakerjaan yang lengkap dan berbagai panduan yang memudahkan para pencari kerja mendapatkan pekerjaan yang sesuai bidangnya, sekaligus membantu meningkatkan kemampuan tenaga kerja Indonesia ke depan.

"Maka dari itu banyak yang berharap kepada pusat pasar kerja ini, utamanya agar dapat menjadi hub atau jembatan bagi tenaga kerja dan peluang/kesempatan kerja yang ada," ujarnya.

Namun, ia mengingatkan agar pusat pasar kerja berjalan optimal, diperlukan adanya sinergi dan kolaborasi antarunit yang ada di dalam Kemnaker dan kementerian/lembaga lain, sehingga dapat memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

"Untuk itu, mari kita bersinergi secara berkesinambungan untuk bersama-sama memberikan kontribusi dan partisipasi positif dalam meningkatkan kompetensi masyarakat dalam rangka mewujudkan indonesia sejahtera," ucapnya.

2. Peran sistem informasi pasar kerja

Wujudkan Sistem Informasi, Kemnaker Terus Optimalkan Pusat Pasar KerjaSekjen Anwar saat menjadi pembicara pada Webinar bertajuk "Strategi Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja Nasional" pada Selasa (6/7/2021). (Dok. Kemnaker)

Direktur Ketenagakerjaan Kementerian PPN/BAPPENAS, Mahatmi Parwitasari Saronto, menyatakan bahwa sistem informasi pasar kerja memiliki peran yang sangat penting dari sisi supply dan demand.

Ia memaparkan, dari sisi supply, pemerintah menyiapkan angkatan kerja yang sehat, mempunyai keahlian yang memadai, cerdas, inovatif, adaptif, dan sebagainya. Sementara dari sisi demand, pemerintah mengejar upaya untuk meningkatkan investasi, ekspor, mengembangkan sumber pertumbuhan baru, kewirausahaan, perbaikan infrastruktur sederhana, dan perbaikan iklim investasi.

"Semua ini bertujuan untuk menurunkan angka pengangguran. Jadi peran informasi pasar kerja di antara kedua sisi ini, yaitu mempertemukan dari sisi supply berupa angkat kerja dan demand yang akan dikembangkan atau menjadi tujuan pembangunan sampai tahun 2024," ujar Mahatmi.

3. Sistem informasi pasar kerja juga membantu lembaga pendidikan

Wujudkan Sistem Informasi, Kemnaker Terus Optimalkan Pusat Pasar KerjaSekjen Anwar saat menjadi pembicara pada Webinar bertajuk "Strategi Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja Nasional" pada Selasa (6/7/2021). (Dok. Kemnaker)

Sementara itu, Deputi IV Bidang Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin, menyatakan keberadaan sistem informasi pasar kerja di antaranya dapat berperan dalam meningkatkan produktivitas nasional.

Menurut Rudy, sistem informasi pasar kerja dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan terkait ketenagakerjaan seperti update SKKNI, program pelatihan dan pemagangan untuk pengangguran atau pencari kerja atau pengembangan pelatihan bersifat upskilling atau reskilling bagi tenaga kerja.

"Sistem informasi pasar kerja juga membantu lembaga pendidikan sebagai supplier tenaga kerja untuk melakukan perbaikan guna mengurangi mismatch, misalnya dengan menyesuaikan kurikulum dan rekognisi pembelajaran," ujar Rudy. (WEB)

 

 

Baca Juga: Kemnaker Fasilitasi Pertemuan Perusahaan dan Tenaga Alih Daya 

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya