Resmikan Guru Penggerak, Nadiem Ceritakan Curahan Hati Para Pengajar 

Para guru penggerak sempat menangis menemuinya

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meresmikan Pembukaan Pendidikan Program Guru Penggerak secara virtual, Selasa (13/4/2021). Dalam sambutannya, Mas Menteri bercerita tentang curahan hati para Guru Penggerak dari berbagai latar belakang dan lingkungan di Indonesia.

Nadiem mendengar program Guru Penggerak ini mampu membentuk pola pikir bertumbuh (growth mindset) para calon guru penggerak. Ia bercerita bahwa para guru itu sempat menangis menemuinya karena menyadari bahwa yang mereka ketahui sebelumnya sangat berbeda dari apa yang sebenarnya potensi perubahan mindset tersebut. 

“Mereka berbicara kepada saya dengan sangat emosional soal bagaimana mereka menemukan ajaran filsafat Bapak Ki Hajar Dewantara mengenai kemerdekaan berpikir, keterpihakan kepada anak, mengenai guru yang baik itu guru yang belajar dan guru yang melakukan perubahan. Guru yang memimpin perubahan di dalam bukan hanya di ruang kelas, tapi di lingkungan sekolah bahkan di masyarakat, dan itu esensi guru penggerak,”  kata Nadiem. 

1. Program Guru Penggerak menghidupkan kembali pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara

Resmikan Guru Penggerak, Nadiem Ceritakan Curahan Hati Para Pengajar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud Iwan Syahril juga menghadiri pembukaan program Guru Penggerak. (Tangkapan layar Youtube Kemendikbud/Ezri TS)

Mengenai Ki Hajar Dewantara, gagasan program Guru Penggerak sendiri ingin menghidupkan kembali pemikiran-pemikiran Bapak Pendidikan Nasional tersebut, ruang-ruang kelas, serta membangun ekosistem pendidikan Indonesia yang merdeka belajar dan selalu berpihak kepada murid-murid. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud Iwan Syahril mengatakan keberpihakan kepada murid harus menjadi orientasi utama setiap pendidik dan pemangku kepentingan pendidikan di negara ini.

“Seperti yang diamanatkan Ki Hajar Dewantara hampir 100 tahun lalu ketika berdirinya Taman Siswa tahun 1922, Beliau berkata bahwa setiap pendidik itu haruslah bebas dari segala ikatan, suci hati mendekati sang anak, tidak untuk meminta sesuatu hak tetapi menghamba kepada sang anak,” tutur Syahril.

Melalui guru penggerak, Syahril mengatakan, kita akan mendorong calon guru penggerak yang menjadi pemimpin-pemimpin pendidikan di masa depan, berpusat kepada murid dan memandang anak dengan rasa hormat. Sekali lagi, menurutnya, fokus dan orientasi utama dan terutama setiap guru kepada murid dan pembelajaran mereka.

Baca Juga: Program Guru Penggerak, Kini Guru SLB dan SMK Bisa Daftar di Angkatan 4

2. Mendikbud turun langsung mengecek dampak program Guru Penggerak

Resmikan Guru Penggerak, Nadiem Ceritakan Curahan Hati Para Pengajar Foto hanya ilustrasi guru mengajar di luar kelas/Dok. Kemendikbud

Sebagai seorang menteri, Nadiem selalu skeptis saat membuat program apa pun di skala nasional. Oleh karena itu, ia suka memeriksa sendiri mengenai dampak program yang ia buat, seperti program Guru Penggerak ini. Di lapangan, Mas Menteri cukup kaget melihat respons para guru yang menyebut bahwa program ini mampu mengubah paradigma dan mindset mereka. Dengan begitu, kini mereka bisa dan berani mengambil tindakan yang benar untuk keberpihakan kepada murid.

“Mereka jadi berani berdiskusi dengan guru-guru lain. Berani mengajak mereka. Berani keluar ke media sosial untuk mengundang dan mengajak guru lain guna melakukan perubahan karena program Guru Penggerak ini. Jadi cukup luar biasa sangat mengharukan bagi saya. Dan ini alasan mengapa harapan besar bahwa guru penggerak akan menjadi wakil kepala sekolah, kepala sekolah, pengawas, bahkan petinggi-petinggi kementerian. Dan ini esensi dari sistem pelatihan dari guru, untuk guru, dan gurulah yang akan mengajarkan guru-guru lain bagaimana melakukan perubahan,” ungkap Nadiem. 

3. Ini tujuan program Guru Penggerak

Resmikan Guru Penggerak, Nadiem Ceritakan Curahan Hati Para Pengajar Direktur P3GTK Kemdikbud Praptopo menghadiri pembukaan program Guru Penggerak Kemdikbud, Selasa (13/4/2021)/Tangkapan layar Youtube Kemdikbud/Ezri TS

Direktur P3GTK Kemdikbud Praptopo mengatakan program Guru Penggerak ialah episode kelima dari kebijakan merdeka belajar. Program ini menjadi program prioritas nasional dalam rangka mewujudkan pemimpin-pemimpin pembelajaran yang akan bersatu padu untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Tujuan program ini sendiri untuk memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran pedagogi kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar.

“Program ini juga bertujuan untuk memunculkan rasa aman, nyaman, dan bahagia kepada peserta didik yang ditunjukkan dengan sikap dan emosi positif terhadap satuan pendidikan. Bersikap positif terhadap proses akademik dan merasa senang mengikuti kegiatan di satuan-satuan pendidikan, terbebas dari rasa cemas dan keluhan,” kata Praptopo.

Untuk diketahui, calon guru penggerak untuk angkatan kedua ini total 3140 peserta yang ditambahkan dari angkatan sebelumnya yang dinyatakan lulus dari 17000 pendaftar. Kegiatan Pendidikan Program Guru Penggerak akan difasilitasi atau didampingi pengajar praktik sebanyak 576 orang dari hasil seleksi 9356 pendaftar. Selain itu, program ini melibatkan 232 fasilitator dari 971 pendaftar. Program ini akan dimulai hari ini dan selesai Desember 2021 untuk menyelesaikan 4 modul yang telah direncanakan. (WEB)

 

Baca Juga: Resmikan Guru Penggerak, Nadiem Ingin Pembelajaran Berpihak pada Murid

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya