Perjalanan Saiful Ilah, dari Bos Panci hingga Jadi Bupati Sidoarjo

Ia melanjutkan "tren" bupati sebelumnya

Surabaya, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi membuka tahun 2020 dengan Operasi Tangkap Tangan terhadap Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, Rabu (7/1). Saiful diduga terlibat dalam kasus korupsi pengadaan di kabupaten tersebut. Ia pun ditangkap bersama Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sidoarjo, Arie Suryono, dua ajudan bupati, seorang kontraktor sebuah proyek yang melibatkan Pemkab Sidoarjo dan dua perempuan lain.

Penangkapan ini jelas mengejutkan lantaran Saiful merupakan salah satu politikus senior di Kota Udang tersebut. Selain menjabat dua periode sebagai bupati, pria 70 tahun itu merupakan Ketua DPC PKB Sidoarjo. Berikut adalah perjalanan karir politik, pria yang biasa disapa Abah Ipul tersebut.

1. Pengusaha yang pimpin beberapa perusahaan panci dan produsen obat anti nyamuk

Perjalanan Saiful Ilah, dari Bos Panci hingga Jadi Bupati SidoarjoBupati Sidoarjo Saiful Illah. IDN Times/Fitria Madia

Nama Saiful di Sidoarjo mulanya hanya terkenal di kalangan pengusaha. Maklum, ia adalah seorang pebisnis ulung. Beberapa perusahaan sempat ia pimpin antara lain, PT Mitralam Kalimantan Persada, PT Mustika Light Metal, serta PT Gresik Mustika Timur. 

Mitralam Kalimantan Persada merupakan perusahaan produsen kayu di Kalimantan Selatan. Sementara Mustika Light Metal adalah produsen panci alumunium yang beroperasi di Pasuruan. Sedangkan Gresik Mustika Timur memproduksi obat anti nyamuk di Gresik. 

2. Terjun ke dunia politik lewat PKB, Saiful langsung terpilih jadi wabup

Perjalanan Saiful Ilah, dari Bos Panci hingga Jadi Bupati SidoarjoBupati Sidoarjo, Saiful Ilah saat berbincang dengan IDN Times. IDN Times/Fitria Madia

Baru, pada tahun 2002 ia banting setir ke dunia politik dan terpilih menjadi Ketua DPC PKB. Melalui partai yang sama yang juga disokong PAN dan PKS, ia pun terpilih menjadi wakil bupati pada Pilkada tahun 2005 mendamping Win Hendrarso. Pasangan Win-Saiful mengalahkan Sjamsu Bahari-Fatimah Toha Assegaff (PDIP dan Partai Golkar), serta Achmad Nadhim Amir-Salam (Demokrat dan Aliansi Lima Partai Politik).

Win sendiri juga belakangan menjadi terpidana kasus korupsi kas daerah Sidoarjo. Ia dijebloskan ke penjara pada 2013 dan bebas 2017 lalu.

3. Menang mutlak di Pilkada 2010

Perjalanan Saiful Ilah, dari Bos Panci hingga Jadi Bupati SidoarjoBupati Sidoarjo, Saiful Ilah usai diperiksa di Mapolda Jatim terkait Operasi Tangkap Tangan KPK

Langkah politik Abah Ipul, kian menanjak usai resmi maju pada Pilkada Sidoarjo 2010. Diusung oleh PKB, ia yang didampingi Hadi Sutjipto menang mutlak 450.586 suara atau 60,46 persen.

Saiful menyisihkan empat pasangan lain yaitu Bambang Prasetyo Widodo-Khoirul Huda (Golkar-PDIP), Emy Susanti-Khulaim (PAN), Yuniwati Teryana-Sarto (Demokrat) serta Agung Subaly-Syamsul Wachid (perseorangan). 

4. Lagi-lagi Saiful mendominasi pada Pilkada 2015

Perjalanan Saiful Ilah, dari Bos Panci hingga Jadi Bupati SidoarjoBupati Sidoarjo, Saiful Ilah usai diperiksa di Mapolda Jatim terkait Operasi Tangkap Tangan KPK

Berbekal status petahana, Saiful kembali maju pada Pilkada 2015. Kali ini, Saiful yang diusung PKB menggandeng Nur Achmad Syaifudin. Hasilnya, ia kembali menang mutlak dengan suara 58,97 persen. Ia unggul jauh dari tiga pasangan calon lain. 

Sayang, di akhir kepemimpinan ia harus berurusan dengan KPK. Saiful ditangkap bersama Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sidoarjo, Arie Suryono, dua ajudan bupati, seorang kontraktor sebuah proyek yang melibatkan Pemkab Sidoarjo dan dua perempuan lain. Mereka diduga terlibat dalam rasuah pengadaan barang dan jasa di kabupaten itu. 

Baca Juga: Usai OTT, Rumah Dinas dan Ruang Kerja Bupati Sidoarjo Disegel KPK

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya