2.500 Pemudik Sukses Masuk Jawa Tengah, Pemprov: Belum Mengkawatirkan

Pemudik paling banyak terdeksi di Wonogiri dan Purwokerto

Semarang, IDN Times - Pemberlakuan masa pra-larangan mudik oleh pemerintah pusat rupanya tidak menyurutkan semangat pemudik untuk pulang kampung. Jumlah pemudik yang memasuki wilayah Jawa Tengah mulai melonjak.

Personel gabungan mengklaim telah dikerahkan memperketat penyekatan di berbagai titik jalan raya. 

"Dari data yang masuk, pemudik saat ini di Jateng sudah mulai meningkat, hal ini menjadi perhatian kita," ujar Gubenur Jateng, Ganjar Pranowo saat rakor persiapan operasi ketupat candi di Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Kamis (29/4/2021). 

1. Ganjar ungkap penularan COVID-19 meningkat di Jateng

2.500 Pemudik Sukses Masuk Jawa Tengah, Pemprov: Belum MengkawatirkanGubernur Ganjar Pranowo bersama Kapolda Jateng saat rakor operasi ketupat candi. Dok Humas Polda Jateng

Ganjar menjelaskan persoalan yang saat ini muncul adalah ketersediaan vaksinasi di semua kabupaten/kota yang masih kurang. Padahal di sisi lain, angka penularan COVID-19 semakin meningkat menjelang perayaan Idulfitri 1442 Hijriah. 

"Inilah kasus yang muncul di Jateng beberapa hari ini. Gelombang penularan COVID-19 masih meningkat di setiap kabupaten. Makanya kita imbau kepada masyarakat supaya mematuhi protokol kesehatan agar tidak menimbulkan klaster yang baru," akunya. 

Baca Juga: Lebaran Makin Dekat, 13 Perusahaan Jateng Kedapatan Nyicil THR

2. Ganjar klaim peningkatan angka COVID-19 masih aman

2.500 Pemudik Sukses Masuk Jawa Tengah, Pemprov: Belum MengkawatirkanOngkos penanganan COVID-19 yang digelontorkan pemerintah. IDN Times/Sukma Shakti

Meski meningkat di beberapa daerah, Ganjar menyebut angka kasus COVID-19 di wilayahnya masih tergolong aman. Jumlah penularan COVID-19 diklaim naik kurang dari 7.000 kasus. 

"Masih relatif bagus, yang dirawat 59 persen, sedangkan yang diisolasi ada 40 persen, hal ini saya sampaikan agar masyarakat tidak terganggu dengan informasi yang berbeda, karena ada yang bilang COVID-19 meningkat 47.000, itu tidak benar," kilah Ganjar. 

Lebih lanjut, pihaknya bersama aparat TNI dan Polri akan melakukan penyekatan bagi orang-orang yang berasal dari luar Jateng. Personel TNI/Polri juga akan menggiatkan tracing bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat masing-masing. 

3. Sudah 2.500 orang luar provinsi masuk Jawa Tengah

2.500 Pemudik Sukses Masuk Jawa Tengah, Pemprov: Belum MengkawatirkanDok. Jasa Marga

Terpisah, Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng, Henggar Budi Anggoro menuturkan sistem penyekatan nantinya melibatkan para babinsa dan Babinkamtibmas. Mereka bakal menyambangi setiap desa dan rumah-rumah warga. Pasalnya, pihaknya telah mendeteksi sudah 2.500 pemudik masuk ke Jateng. 

"Data yang dilaporkan lewat aplikasi Jogo Tonggo, ada 2.500 orang luar provinsi yang sudah pulang ke Jateng. Sebarannya paling banyak di Wonogiri dan Purwokerto. Ini yang mesti kita antisipasi. Tapi saya rasa jumlahnya belum terlalu mengkhawatirkan karena kalau dibanding tahun lalu ada 9.000 lebih pemudik, tentu yang datang sekarang masih sangat sedikit," ujarnya kepada IDN Times. 

Baca Juga: 1.736 Anggota TNI/Polri di Jateng Divaksinasi, Disiapkan untuk Lebaran

4. Pasukan TNI di tingkat Koramil dan Kodim bersiaga hadapi kedatangan pemudik

2.500 Pemudik Sukses Masuk Jawa Tengah, Pemprov: Belum MengkawatirkanSatgas Operasi Tinombala (Website/kostrad.mil.id)

Pihaknya bersama unsur terkait mulai Koramil, Polsek, dan Kodim ikut dikerahkan mengawasi peningkatan jumlah penduduk di setiap desa, kelurahan.

"Caranya babinsa dan Babinkamtibmas menyambangi setiap rumah untuk tracing. Lalu dites antigen secara acak oleh Dinkes," tambahnya. 

Sementara itu, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, mengklaim telah menyiapkan pasukan di tingkat Koramil dan Kodim untuk membantu penyekatan.

"Pasukan kami siap membantu Operasi Ketupat Candi 2021 ini," jelasnya. 

5. Polda Jateng matangkan operasi ketupat candi

2.500 Pemudik Sukses Masuk Jawa Tengah, Pemprov: Belum MengkawatirkanIlustrasi. Polisi memasang garis polisi di rumah pasien positif Corona di Depok. (Rohman Wibowo/IDN Times).

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan rakor Operasi Ketupat Candi dimanfaatkan menyamakan persepsi menghadapi arus mudik Lebaran. 

"Rakor ini sangat penting, terkait keamanan Kambtibmas saat Lebaran dan pencegahan COVID-19. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 9 disebutkan jika Gubenur sebagai komandan satuan gugus tugas dan Pangdam serta Kapolda sebagai wakil gugus tugas," urainya. 

Baca Juga: Aturan Larangan Mudik Direvisi, Polda Jateng: Patokan Kita 6 Mei 2021

https://www.youtube.com/embed/0uE3QCND3n4

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya