Kenapa Jenazah Pasien Isolasi Corona RSUP Kariadi Dibungkus Plastik

Pasien punya riwayat perjalanan ke Spanyol

Semarang, IDN Times - Tim dokter penyakit infeksi di RSUP dr Kariadi mengakui butuh sikap kewaspadan secara khusus untuk memperlakukan pasien negatif Corona yang meninggal dunia usai diobservasi di rumah sakit Kariadi Semarang.

1. Pasien sempat dilabeli suspect Corona oleh RSUP Kariadi

Kenapa Jenazah Pasien Isolasi Corona RSUP Kariadi Dibungkus PlastikSuasana RSUP Kariadi di jam pelayanan pagi hari. IDN Times/Fariz Fardianto

Muchlis Achsan Udji Sofro, Ketua Team Penyakit Infeksi New Emerging dan Re Emerging, RSUP dr Kariadi mengatakan, pihaknya sengaja memberikan perlakuan ekstra hati-hati begitu pasien tersebut meninggal dunia.

"Ketika pasien dirawat di sini dengan melihat riwayat perjalanannya sebelumnya, maka saat diberi perawatan kita beri label infeksi Corona virus. Mengingat ada label itu, maka kontak fisik yang dilakukan petugas juga harus harus dibatasi," katanya, Kamis (27/2). 

Baca Juga: Pasien Meninggal di Semarang Akibat Broncopneumonia Bukan Virus Corona

2. Dokter RSUP Kariadi pakai pelindung diri karena menunggu hasil lab

Kenapa Jenazah Pasien Isolasi Corona RSUP Kariadi Dibungkus PlastikKetua Tim Analis Penyakit RS Kariadi menjelaskan kronologi pasien suspect virus Corona. IDN Times/Fariz Fardianto

Pihaknya juga meminta para dokter dan perawat yang menangani pasien memakai alat pelindung diri yang lengkap.

Termasuk, katanya keluarga yang sering kontak langsung dengan si pasien juga disterilkan dari hubungan orang lain di sekitar rumahnya.

"Soalnya kan kami belum dapatkan hasil yang positif dari virus Corona yang dicek di Litbangkes Jakarta. Sampai pasiennya meninggal hasil positif belum kita terima juga," paparnya.

3. Ketua tim infeksi RSUP Kariadi: Kita hati-hati biar tidak tertular

Kenapa Jenazah Pasien Isolasi Corona RSUP Kariadi Dibungkus PlastikSeorang pengunjung saat berada di pintu masuk RSUP dr Kariadi. IDN Times/Fariz Fardianto

Untuk itulah, ketika proses pemulasaran jenazah sampai dikuburkan, pihaknya memilih ekstra hati-hati. Tim medis juga membungkus jenazah dengan plastik berlipat-lipat untuk mengantisipasi dampak terburuknya.

Ia beralasan sikap kewaspadan yang tinggi harus diberlakukan agar tidak tertular virus yang diidap si pasien. 

"Kalau tidak hati-hati, dan tidak sesuai prosedur lalu ternyata hasilnya positif kan nanti semua orang yang kena dampaknya. Walau hasilnya negatif, kita masih tetap hati-hati. Biar petugas yang merawat tidak tertular, keluarga juga tidak tertular," imbuhnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu panik dengan kejadian meninggalnya pasien negatif Corona tersebut. Ia menekankan kondisi yang panik justru membuat daya tahan tubuh jadi menurun.

"Harus hati-hati tapi jangan berlebihan," kata Muclis.

Baca Juga: Virus Corona Jadi Ujian Politik dan Diplomatik Tiongkok 

Topik:

  • Bandot Arywono
  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya