Dalam 7 Hari Virus Corona Diklaim Mati Sendiri, Ini Jenis Perawatannya

Imigrasi Jateng diminta aktif melakukan pengawasan

Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah menyatakan virus corona yang menjangkit pada tubuh manusia bisa menyebabkan peradangn saluran pernapasan. Kepala Dinkes Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengungkapkan dalam kondisi paling kritis, seseorang yang terkena virus corona suhu tubuhnya bisa naik drastis melebihi angka 38 derajat celcius. 

"Untuk itulah, kita sampai sekarang terus melakukan pengawasan yang ketat agar dapat memastikan orang yang berpergian dari Tiongkok tidak terpapar virus corona," kata Yulianto kepada IDN Times, Senin (27/1). 

 

1. Gejala penderita virus corona mirip sakit flu

Dalam 7 Hari Virus Corona Diklaim Mati Sendiri, Ini Jenis Perawatannya(IDN Times/Arief Rahmat)

Ia menuturkan gejala penderita virus tersebut hampir mirip dengan sakit flu biasa. Bahkan, jika tak dilakukan analisa yang cermat, petugas medis sulit membedakan antara flu dengan gejala virus corona. 

"Gejalanya nyaris mirip dengan flu biasa. Cuma demamnya lebih tinggi diatas 38 derajat. Kemudian penderitanya mengalami sakit kepala, batuk-batuk kering, kadang juga sesak napas. Tapi untuk infeksi paling berat bisa mengalami gagal napas," terangnya.

Baca Juga: IDI: Virus Corona Bukan Penyebab Tunggal Kematian Penderitanya

2. Virus corona belum ada obatnya. Tapi diklaim bisa mati selama tujuh hari

Dalam 7 Hari Virus Corona Diklaim Mati Sendiri, Ini Jenis Perawatannyawww.pexels.com/bahan-kimia

Ia pun memastikan bila virus corona belum bisa diobati dengan penanganan medis apapun. Walau demikian, ia bilang sebenarnya virus corona yang masuk ke dalam tubuh manusia bisa mati dalam rentang waktu 5-7 hari. 

Sebab, dengan sistem imun tubuh yang cukup baik, virus corona tak mudah menyebar ke seluruh anggota tubuh. 

"Virus itu belum ada obatnya. Tapi dia bisa mati sendiri selama lima sampai tujuh hari. Dengan catatan, selama penderita itu daya tahan tubuhnya baik maka dia bisa melewati virus tersebut. Nah, untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seseorang harus makan yang cukup, banyak-banyak istirahat dan minum suplemen vitamin tambahan agar badan tetap fit," jelasnya. 

Untuk saat ini, Yulianto mengaku belum ada satupun warganya yang ditemukan suspect virus corona. Pihaknya masih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsigaan dengan berkoordinasi bersama pihak pelabuhan dan bandar udara. 

Ia menekankan semua orang yang habis berpergian dari Tiongkok, wajib menjalani pemeriksaan di pintu masuk bandara dan pelabuhan. 

3. Petugas Imigrasi juga diminta aktif mengawasi datangnya orang-orang dari Tiongkok

Dalam 7 Hari Virus Corona Diklaim Mati Sendiri, Ini Jenis PerawatannyaGrafik Virus Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Pihaknya juga meminta kepada tim Imigrasi di tiap kabupaten/kota turut aktif memperketat pengawasan terhadap turis yang masuk ke Jateng. Tim medis Puskesmas telah diimbau bersiaga untuk memberikan pelayanan dasar di tiap daerah. 

"Minimal sekarang harus ada survei dari tim Imigrasi. Harus benar-benar ketat di pelabuhan dan bandara. Karena mengawasinya kan juga sulit," bebernya. 

Para penderita yang positif virus corona nantinya dilakukan pengambilan sampel di Puskesmas atau rumah sakit rujukan pemerintah. Kemudian, sebuah alat khusus diusapkan di tenggorokan untuk mengambil sampel bakteri dan dikirim ke laboratorium Badan Penelitian dan Kesehatan (Balitbangkes RI).

"Biar tahu apakah itu benar virus yang dicurigai. Kalau ada tanda infeksi saluran napas dan seminggu sebelumnya dia pernah ke Tiongkok, kita wajib menduga dia terinfeksi virus corona," tandasnya. 

Baca Juga: Cegah Corona, Bandara Ahmad Yani Periksa Penumpang dari Luar Negeri

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya