Kinerja Disorot, PPNI Jateng Sebut Terawan Masih Layak Dipertahankan

PPNI minta Jokowi tak perlu reshuffle

Semarang, IDN Times - Kinerja Menkes Terawan Agus Putranto dalam menangani wabah virus Corona (COVID-19) terus mendapat kritikan tajam. Kali ini, giliran Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah yang menganggap pola pikir Menkes Terawan yang berbeda dengan bawahannya justru jadi suatu hal yang menghambat.

1. Menkes Terawan dianggap butuh penyesuaian saat mengatasi COVID-19

Kinerja Disorot, PPNI Jateng Sebut Terawan Masih Layak DipertahankanPixabay/Matryx

Ketua DPW PPNI Jawa Tengah, Edy Wuryanto mengungkapkan sebagai orang baru yang jadi Menkes, Terawan saat ini masih butuh penyesuaian dalam menanggulangi persoalan di bidang kesehatan.

"Menteri Kesehatan yang sekarang kan orang baru. Kalau orang baru pasti butuh penyesuaian. Saya kira Pak Menteri sudah kerja keras ya. Tapi mau gimana lagi, baru enam bulan kerja langsung kena COVID-19," ungkapnya, Sabtu (4/7).

Baca Juga: Indo Barometer: Reshuffle Menkes Sesuatu yang Realistis

2. PPNI: Ada cara berpikir yang beda antara Menkes dengan pejabat

Kinerja Disorot, PPNI Jateng Sebut Terawan Masih Layak DipertahankanIDN Times/Debbie Sutrisno

Menurutnya saat ini ada cara berpikir Menkes yang tidak sinkron dengan kebijakan yang diambil para pejabat ekselon I yang bertugas dibawahnya.

Edy menyebut bahwa Menkes selama ini tidak punya kesamaan visi dalam menggarap isu-isu di bidang kesehatan. 

"Ada cara berpikir yang berbeda antara menteri yang baru dengan pejabat ekselon I. Jadi, ketika dia menggarap isu- isu di kesehatan, ada hal yang tidak selaras. Nah ketidaksamaan paradigma berpikir inilah yang menghambat dia," kata Edy.

Namun demikian, ia menyarankan agar Presiden Jokowi tak perlu tergesa-gesa melakukan reshuffle kabinet. Sebab, ia menganggap reshuffle yang dilakukan ditengah pandemik tergolong masih prematur.

3. Jokowi disarankan tidak perlu melakukan reshuffle saat masa pandemik

Kinerja Disorot, PPNI Jateng Sebut Terawan Masih Layak Dipertahankan@jokowi on Instagram

Ia menilai dengan kondisi di sektor kesehatan yang sedang melalui masa yang paling berat, paling tidak Menkes Terawan diberi kesempatan sekali lagi untuk membuktikan kinerjanya.

"Reshuffle itu kan urusannya presiden. Cuma sektor kesehatan saat ini memang sedang melewati situasi yang sangat berat. Dan Menkes kondisinya saat ini saya nilai masih bagus. Maka terlalu prematur kalau mau melakukan pergantian," terangnya.

Pihaknya pun tak sepakat dengan data yang disampaikan oleh Presiden Jokowi terkait serapan anggaran kesehatan baru 1,58 persen. "Presiden Jokowi juga datanya tidak valid. Masak dana kesehatan yang digunakan baru 1,58 persen. Padahal, anggaran kesehatan kan dipakai macam-macam. Termasuk oleh gugus tugas covid dan masalah kesehatan lainnya," urainya.

"Di sisi lain, kalau saya lihat Pak Menkes ini mulai punya ide-ide baru. Termasuk menggulirkan lagi layanan kesehatan dari hospital orientation, akan digeser ke public health. Biar puskesmas kembali layani ke kampung dan desa. Tidak boleh lagi buat rawat inap. Ini hal bagus," tutupnya.

Baca Juga: Kinerja Melempem, 5 Menteri Jokowi Ini Dinilai Layak Kena Reshuffle

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya