Pelaku Penampar Perawat di Semarang Mengaku Tidak Takut Virus Corona

Sebelumnya ia tak terima ditegur agar memakai masker

Semarang, IDN Times - Hari Kamis (9/4) kemarin menjadi momen yang membekas di ingatan HM, seorang perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita, Kemijen Semarang Timur. Niat baiknya kala itu justru berbuah petaka. Perempuan yang tinggal di kawasan Sendangguwo Tembalang itu menjadi korban penganiayaan yang dilakukan seorang pasien berinisial B.

"Awalnya saya ingatkan juga, kalau mau diperiksa sama dokter harus pakai masker. Soalnya kan kita dikasih tahu kalau dokternya gak mau terima pasien tanpa masker," kata HM, Minggu (12/4).

1. Pasien awalnya ingin memeriksakan anaknya

Pelaku Penampar Perawat di Semarang Mengaku Tidak Takut Virus CoronaIlustrasi perawat. IDN Times/Bagus F

Tanpa diduga, pasien tersebut masuk ke klinik, tiba-tiba mengamuk.

"Saya gak tahu keinginannya apa. Dia datang ke klinik awalnya mau periksain anaknya," ujarnya.

HM pun berusaha memberikan penjelasan, bila sesuai anjuran dokter di kliniknya, semua pasien yang berobat harus memakai masker.

Baca Juga: Viral! Ditegur Gak Pakai Masker, Pasien di Semarang Tampar Perawat

2. Saat diingatkan memakai masker justru tambah emosi

Pelaku Penampar Perawat di Semarang Mengaku Tidak Takut Virus CoronaIlustrasi orang marah. pexels.com/Craig Adderley

Bukannya mereda, pasien justru tambah emosi. Si pasien membentak HM tepat di depan meja pendaftaran. Segala umpatan pun keluar dari mulut si pasien, dengan nada emosi yang tak terkendali.

"Pas kita sampein alasannya, dia gak terima. Bilangnya kowe ki sopo (red: kamu itu siapa). Saya jawab, saya perawat di sini pak. Ya sudah, kalau gak mau pake masker, bilang aja sama dokternya (langsung). Abis itu dia marah-marah lagi. Sambil ngancem-ngancem, awas nek ketemu neng ndalan, tak pateni (red: awas kalau ketemu di jalan, saya bunuh). Dia langsung memukul kepala saya, terus ambil kartu BPJS-nya langsung keluar klinik," imbuh HM.

3. Si pasien bilang gak takut sama virus corona

Pelaku Penampar Perawat di Semarang Mengaku Tidak Takut Virus Coronahttps://www.idntimes.com/

Berulang kali si pasien menantang HM kalau tidak takut dengan penularan virus corona (COVID-19).

"Dia bilangnya kenapa takut sama corona dari Jepang. Indonesia kan punya senjata buat apa kita takut. Setelah itu saya jelaskan bahwa sekarang diwajibkan pakai masker," akunya sembari menirukan perkataan si pasien.

Usai diperlakukan sepeti itu, HM bergegas melapor ke pengelola klinik. Atas saran dari dokter dan teman-temannya, ia lantas ke Polsek Semarang Timur untuk memperkarakan kejadian tersebut.

"Karena pas dipukul, saya seketika nge-blank (red: pikiran kosong). Di kerjaan juga gak konsen. Setelah saya adukan ke pengelola klinik dan suami, saya diminta bikin laporan resmi ke Polsek Semarang Timur. Jam 12 siang saya dimintai keterangan di sana," tukasnya.

4. Pelaku dibekuk polisi, ditangkap di rumah

Pelaku Penampar Perawat di Semarang Mengaku Tidak Takut Virus CoronaPasien yang menampar perawat di Klinik Pratama Puspita Semarang ditangkap polisi. Dok Polrestabes Semarang

Saat dikontak IDN Times terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Asep Mauludin menyatakan telah meringkus pasien berinsial B di rumahnya pada Sabtu (11/4), pukul 20.15 WIB.

"Dia teridentifikasi kerja jaga malam di SD Sultan Agung 4 Kaligawe. Pelaku sekarang dikenai pasal 351 ayat 1 dan pasal 335 KUHPidana dengan ancaman 2 tahun 8 bulan penjara," tutur Asep.

Baca Juga: Ganjar Minta Maaf Ada Jasad Perawat Ditolak Dimakamkan di Ungaran

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya