Tanggapi Ganjar Soal PSBB, Hendi: Separuh Warga Bingung Cari Makan

Ada 50 persen KK bingung cari makan

Semarang, IDN Times - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi buka suara menanggapi permintaan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya. 

Hendi, sapaan akrabnya mengatakan PSBB tak bisa langsung diterapkan. Mestinya, kata dia PSBB harus diikuti dengan wilayah sekitarnya macam Demak dan Kendal serta Kabupaten Semarang.

"Sebab banyak pekerja Kendal, dan Demak setiap paginya masuk ke Semarang untuk bekerja," ujarnya dalam rekaman suara yang didapat IDN Times, Senin (20/4).

1. Hendi: Kita hitung warga Semarang tidak hanya dari kelompok punya tabungan

Tanggapi Ganjar Soal PSBB, Hendi: Separuh Warga Bingung Cari MakanVirus corona menggandakan diri. Débora F. Barreto-Vieira/Fiocruz

Hendi bilang kini juga harus mencermati bantuan kepada masyarakat yang perekonomiannya terdampak wabah virus Corona. Ia berharap bantuannya bisa membuat warga terpenuhi kebutuhannya dan membuat mereka bisa tetap di rumah.

"Kita harus berhitung bahwa warga Semarang ini tidak hanya dari kelompok yang mempunyai tabungan, orang yang mampu, kita berhitung," terangnya.

Baca Juga: Kisah Pilu Diisolasi, Dokter di Semarang Jalani Ramadan Tanpa Keluarga

2. Hendi juga ngaku hitung ulang dampak dari perusahaan

Tanggapi Ganjar Soal PSBB, Hendi: Separuh Warga Bingung Cari Makanpixabay

Pihaknya saat ini masih menghitung ulang terkait dampak yang dirasakan perusahaan jika harus ditutup sementara. "Kalau ditutup selama 17 hari, 28 hari atau 42 hari ke depan kita clear," paparnya.

3. Ada 50 persen KK bingung cari makan

Tanggapi Ganjar Soal PSBB, Hendi: Separuh Warga Bingung Cari MakanIlustrasi warga miskin (IDN Times/Daruwaskita)

Agar bisa mengatasi dampak PSBB, Hendi akan bertemu dengan Ganjar Pranowo. Hal ini untuk menjadwalkan penerapan PSBB karena Semarang masuk zona merah virus Corona.

"Kita hitung 50 persen kepala keluarga bingung cari makan. Suplai dari pemerintah sampai berapa hari, semua harus dihitung," katanya.

Baca Juga: Dokter Positif COVID-19 di Semarang Tertular Dari Pasien Tanpa Gejala

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya