Doa dan Amalan Agar Selamat dalam Perjalanan

Jangan lupa membaca Surat Al-Ikhlas juga

Jakarta, IDN Times – Umat muslim di seluruh dunia dianjurkan untuk selalu mengingat Allah SWT dalam setiap langkahnya. Baik sebelum, sesaat maupun sesudah melakukan sesuatu. Salah satu caranya adalah dengan berdoa.

Seperti diketahui, ada banyak doa-doa pendek yang bisa dibaca saat hendak melakukan sesuatu. Doa-doa ini diamalkan sebagai wujud penghambaan kepada Allah SWT, bahwa tidak ada sesuatu kecuali atas pengetahuan dan perlindungan Allah SWT. 

Salah satu doa yang penting untuk diamalkan adalah doa dalam perjalanan agar kita senantiasa selamat. Ketika berjalan kaki atau berkendaraan, sebaiknya jangan lupa menyebut asma Allah dan kalimat suci lainnya yang mengandung keutamaan luar biasa.

Adapun doa dalam perjalanan jauh sebagai berikut:

Baca Juga: Doa-doa Terbaik bagi Pasangan Baru Menikah, Termasuk di Malam Pertama

1. Bacaan doa naik kendaraan

Doa dan Amalan Agar Selamat dalam PerjalananTransportasi angkutan massal, Trans Koetaradja kembali beroperasi di tengah pandemik COVID-19 dan adaptasi baru (IDN Times/Saifullah)

Dilansir dari laman laduni.id, Rasulullah SAW pernah mengajarkan umat muslim untuk membaca doa naik kendaraan ketika hendak naik maupun ketika mengendarai kendaran.

Tujuannya adalah supaya saat menaiki kendaraan, kita terhindar dari marabahaya dan dilindungi oleh Allah SWT sehingga bisa selamat sampai tujuan.

Berikut doanya:

سُبْحَانَ الَّذِىْ سَخَّرَلَنَا هَذَا وَمَاكُنَّالَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ

Subhaanalladzii sakkhara lanaa hadza wama kunna lahu muqriniin wa-inna ilaa rabbina lamunqalibuun.

Artinya: Maha suci Allah yang telah menundukkan untuk kami (kendaraan) ini. Padahal sebelumnya kami tidak mampu untuk menguasainya, dan hanya kepada-Mu lah kami akan kembali.

2. Membaca Surat Al-Ikhlas dalam perjalanan mampu meninggikan derajat manusia

Doa dan Amalan Agar Selamat dalam PerjalananIDN Times/Gregorius Aryodamar

Dilansir dari nu.or.id, riwayat Ibnu Sinni dan Al-Baihaqi menceritakan bagaimana Rasulullah SAW yang sedang berperang di Tabuk diminta pulang kampung ke Madinah demi menyalatkan jenazah salah seorang sahabatnya, Muawiyah.

Riwayat tersebut kemudian dikutip oleh Imam Nawawi dalam karyanya yakni Kitab Al-Adzkar sebagai berikut:

وروينا في كتاب ابن السني و "دلائل النبوة" للبيهقي عن أبي أمامة الباهلي رضي الله عنه قال: "أتى رسول الله (صلى الله عليه وسلم) جبريل (صلى الله عليه وسلم) وهو بتبوك فقال: يا محمد اشهد جنازة معاوية بن معاوية المزني، فخرج رسول الله (صلى الله عليه وسلم)، ونزل جبريل (عليه السلام) في سبعين ألفا من الملائكة، فوضع جناحه الأيمن على الجبال فتواضعت، ووضع جناحه الأيسر على الأرضين فتواضعت، حتى نظر إلى مكة والمدينة، فصلى عليه رسول الله (صلى الله عليه وسلم) وجبريل والملائكة (عليهم السلام)، فلما فرغ قال: يا جبريل بم بلغ معاوية هذه المنزلة؟ قال: بقراءته: قل هو الله أحد، قائما وراكبا وماشيا"

Artinya: Diriwayatkan kepada kami dalam Kitab Ibnu Sinni dan kitab Dala’ilun Nubuwwah karya Al-Baihaqi dari Abu Umamah Al-Bahili, ia bercerita bahwa Jibril AS mendatangi Rasulullah SAW ketika beliau di Tabuk. ‘Wahai Muhammad, saksikanlah salat jenazah Muawiyah bin Muawiyah Al-Muzani (di Madinah),’ kata Jibril. Rasulullah SAW keluar (dari Tabuk).

Sementara Jibril AS turun bersama 70.000 malaikat. Jibril AS menurunkan sayap kanan di atas bukit hingga merendah. Ia juga meletakkan sayap kirinya di atas tanah sampai merendah hingga ia dapat melihat Kota Mekah dan Madinah. Rasulullah SAW bersama Jibril AS dan ribuan malaikat kemudian mensyalatkan jenazah Muawiyah.

Setelah selesai, Rasulullah SAW bertanya, "Wahai Jibril, dengan amalan apa Muawiyah mendapatkan derajat begitu tinggi ini?:

"Muawiyah lazim membaca Surat Al-Ikhlas saat berdiri, berkendaraan, dan berjalan kaki," jawab Jibril.

3. Amalan agar selamat dalam perjalanan

Doa dan Amalan Agar Selamat dalam PerjalananSuasana Kereta di tengah pandemik COVID-19 (Dok. Humas KAI)

Imam Az-Zarkasyi pernah mengutip sebuah kisah antara Imam Al-Ghazali dengan sahabatnya yaitu al-Kiya al-Harasi.

Dikisahkan bahwa Imam al-Harasi memiliki amalan istimewa, yang hingga kini telah diijazahkan kepada masyarakat, yakni barang siapa yang yang menginginkan sawahnya aman, selamat dari kecelakaan ketika bepergian, tidak tenggelam, atau sebagainya perlu mengamalkan perbuatan berikut:

كَانَ اَلْكِيَا الْهَرَاسِيْ الإِمَامُ رَحِمَهُ اللهُ إِذَا رَكِبَ فِيْ رِحْلَةٍ يَقُوْلُ هَذِهِ الْحُرُوْفَ الَّتِىْ فِيْ أَوَائِلِ السُّوَرِ فَسُئِلَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ مَا جُعِلَ ذَلِكَ فِيْ مَوْضِعٍ أَوْ كُتِبَ فِيْ شَيْئٍ إِلَّا حُفِظَ تَالِيْهَا وَمَالُهُ وَأَمِنَ فِيْ نَفْسِهِ مِنَ التَّلَفِ وَالْغَرَقِ

Artinya: Imam al-Kiya al-Harasi rahimahullah ketika sedang bepergian membaca huruf-huruf  yang berada di permulaan surat-surat ini (awailus suwar). Beliau ditanya tentang amalan itu, lalu dijawab, "tidak ada tempat yang dibacakan itu atau tempat maupun barang yang dituliskan tulisan tersebut kecuali pembacanya dan hartanya akan dijaga, harta dan jiwanya aman dari kerusakan serta risiko tenggelam.

Jadi, siapa saja yang mau membaca dan melaksanakan amalan tersebut di satu tempat, niscaya akan selamat, harta jiwanya akan aman dari malapetaka dan tenggelam.

Baca Juga: Doa agar Terhindar dari Gangguan Orang Jahat

Topik:

  • Sunariyah
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya