Musthofa Smith, Dokter Cilik Penemu Obat Herbal dari Daun Abang Hati

Siswa kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Darul Aitam Palembang

Palembang, IDN Times - Siapa yang bisa menduga, siswa kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Darul Aitam, Musthofa Smith, mampu menemukan obat herbal dari bahan daun yang disebut abang hati.

Penemuan tersebut terinspirasi dari kakak dari Musthofa Smith, yang terdiagnosa mengalami peradangan amandel (tonsilitis), hingga amandelnya harus dioperasi. Nah, berkat penemuan Musthofa, sang kakak tidak jadi melakukan operasi setelah menggunakan obat penemuan adiknya tersebut.

Musthofa Smith sendiri merupakan salah satu peserta lomba dokter kecil yang digelar Dinas Kesehatan Kota Palembang. Penemuan ini juga sudah melalui uji coba laboratorium.

AlwiSmith, ayah dari MusthofaSmith mengatakan, penemuan anaknya itu sudah bisa menyembuhkan beberapa penyakit.

"Meredam kutil yang terjadi pada diri saya sendiri. Kemudian mengobati gatal-gatal pada kulit. Istri saya ambeien karena melahirkan, radang tenggorokan dan gatal pada mata diobati pakai daun abang hati ini," katanya, Kamis (12/9).

1. Musthofa Smith temukan ide obat herbal dari sang nenek

Musthofa Smith, Dokter Cilik Penemu Obat Herbal dari Daun Abang HatiIDN Times/Feny Maulia Agustin

Kepada IDN Times, Musthofa Smith menceritakan, penelitiannya mengenai daun abang hati itu pertama kali terinspirasi dari sang nenek.

"Kakak saya nomor dua lagi di pesantren di Kuningan. Waktu sakit amandel, kakak dibilang dokter di Bandung harus operasi amandel. Setelah kakak pulang dari pesantren dia cerita sama nenek. Jadi nenek yang menyarankan untuk mimum daun abang hati," katanya.

Musthofa mengungkapkan, secara rutin kakaknya mengonsumsi ramuan daun abang hati dua kali sehari setiap hari selama tiga hari.

"Amandel kakak saya mengempis dan jadi sembuh. Penasaran kenapa bisa, saya dibantu ayah penelitian," ungkap siswa yang pernah juara 1 dalam lomba penghafal ayat Alquran tercepat itu.

2. Temuan daun abang hati Musthofa Smith mengandung anti oksidan tinggi

Musthofa Smith, Dokter Cilik Penemu Obat Herbal dari Daun Abang HatiIDN Times/Feny Maulia Agustin

Melalui proses penelitian di laboratorium, ternyata daun yang disebut abang hati ini mengandung anti oksidan yang tinggi. Saat diteliti di laboratorium teknik Politeknik Sriwijaya, daun tersebut diuji dengan metode spektrofotometri UV-Vis dan AAS.

Dari hasil uji laboratorium tersebut, daun abang hati yang sudah menjadi ekstrak memiliki kandungan antioksidan 44,26 persen dan kadar kalsium 14,8 persen.

"Saat penelitian, saya dibimbing ayah dan guru. Uji coba ekstrak daun ini kalau di laboratorium pada hari jumat tanggal 6 September kemarin. Hari Rabu nya keluar hasil tes dua. Kemudian untuk masalah yang lain belum bisa karena faktor waktu," jelasnya.

"Daunnya ada di rumah ditanam, proses pembuatannya, daun segar yang dipetik kemudian dicuci dengan air matang, lalu diparut dan diambil saripatinya. Setelah itu bisa dikonsumsi untuk diminum, dari hasil perasan daun atau dioles di bagian yang ingin disembuhkan," ujar Musthofa.

3. Guru sayangkan temuan Musthofa Smith tidak ditampilkan pada lomba

Musthofa Smith, Dokter Cilik Penemu Obat Herbal dari Daun Abang HatiIDN Times/Feny Maulia Agustin

Sementara, guru pembimbing Musthofa Smith, Pipin Sefenawati menuturkan, bahwa anak ketiga dari enam bersaudara itu mengajukan diri ke pihak sekolah untuk mengikuti lomba dokter cilik, agar dapat memberitahukan hasil penemuan daun abang hati untuk dilombakan.

Sayangnya, prestasi tersebut belum sempat ditampilkan, karena pihak juri lomba menilai perlombaan dari tes tertulis bukan dari hasil praktek.

"Jadi peserta diberikan soal tertulis dengan 10 skor terbaik bakal dipilih kembali untuk tahap selanjutnya. Musthofa karena tidak masuk 10 besar jadi tidak bisa memberitahukan apa yang dia temukan," tuturnya.

Baca Juga: Pemkot Palembang Tampung Anak Jalanan Belajar di Sekolah Filial 

4. Panitia lomba sebut temuan Musthofa Smith harus di uji klinis

Musthofa Smith, Dokter Cilik Penemu Obat Herbal dari Daun Abang HatiIDN Times/Feny Maulia Agustin

Panitia penyelenggara Dokter Cilik, dr Santi menilai, hasil penelitian ekstrak daun abang hati itu harus diteliti kembali secara klinis. Karena untuk menyebutnya menjadi obat, harus melalui banyak uji coba atau sample, seperti sudah berdampak pada puluhan orang.

"Bukan hanya satu dua saja. Karena ini mungkin bisa saja disebut testimoni. Disebut obat itu dipatenkan sebagai obat, apabila sudah melalui uji klinis," kata dia.

Santi menjelaskan, untuk masuk dalam kriteria dokter kecil, sang anak harus memahami banyak aspek.

"Penilaian kita dari 41 peserta ini mengutamakan hasil tes tertulis. Karena dari situ dapat dinilai pengetahuan mereka seperti tentang kesehatan, kemampuan klinis, pembinaan lingkungan sehat hingga mengetahui beragam penyakit menular," jelasnya.

Jadi, terang Santi, kalau secara medis memang belum terbukti dan pihaknya belum bisa mengatakan temuan tersebut adalah obat. Karena, harus mengetahui efek sampingnya apa dan mungkin saat penelitian kebetulan kandungannya baru terlihat.

"Kalau kami dari Dinkes tidak bisa memfasilitasi penelitian lanjutan mengenai ekstrak itu. Karena bukan kewenangan kami. Silakan jika mau uji coba lagi lebih baik ke uji penelitian seperti LIPI," tandasnya.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya