Sering Depresi? Hati-hati Resiko Penyakit Jantung

Apa hubungan antara  penyakit jantung dengan depresi? The New York Times melansir bahwa seseorang yang mengalami depresi memiliki tingkat resiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Begitu pula orang yang mengalami sakit jantung, mereka memiliki resiko yang lebih tinggi untuk depresi. Hubungan antara dua penyakit tersebut sangat kompleks dan sulit dimengerti secara keseluruhan.

Seseorang yang mengalami depresi biasanya ditandai dengan hilangnya selera makan, insomnia, dan malas berkaktivitas. Beberapa orang menumpahkan depresi mereka dengan minum alkohol atau merokok. Efek dan tingkah laku orang yang mengalami depresi itu merupakan faktor resiko penyakit jantung. Depresi juga bisa memperparah kondisi penderita penyakit jantung. Pasien sakit jantung yang mengalami depresi akan kesulitan menjalani pengobatan. 

Studi mengatakan bahwa depresi berpengaruh pada ritme jantung, tekanan darah, tingkat hormon stres, dan pembekuan darah. Selain itu, studi dari Global Burden of  Disease membuktikan bahwa depresi adalah penyebab kecacatan paling banyak kedua di dunia. Karena itulah kalian harus mengenal tanda-tanda depresi agar tidak semakin parah.

Depresi perlu segera ditangani walaupun kamu tidak menderita penyakit jantung. Kini sudah banyak pengobatan dan psikoterapi yang terbukti ampuh mengatasi depresi. Jangan sampai kamu menderita depresi akut dan membahayakan dirimu sendiri. Ingatlah, you’re not alone!