Bergabung dengan COVAX, WHO Janjikan Indonesia Dapat Vaksin COVID-19

WHO harapkan kolaborasi antar negara untuk dapatkan vaksin

Jakarta, IDN Times - Vaksin COVID-19 sampai saat ini masih ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat dunia. Setiap negara berinisiatif untuk membuat vaksin sendiri. Di sisi lain, negara-negara di dunia juga bergabung bersama World Health Organisation (WHO) dalam pembuatan vaksin.

Dengan kerja sama antara negara-negara dunia dengan WHO dalam penemuan vaksin COVID-19, tentu akan mempercepat dan mempermudah akses dalam mendapatkan vaksin tersebut.

“Pesan WHO dalam hal ini adalah pastikan setiap negara itu berada di dalam COVAX. Karena di situ kita akan memastikan untuk mendapat akses yang sama dengan negara maju lainnya,” ujar Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG Diah Saminarsih dalam webinar IDN Times yang bertajuk Berburu Vaksin COVID-19 sampai ke Tiongkok, Jumat (28/8/2020).

1. WHO pastikan Indonesia akan mendapat akses vaksin setelah bergabung dengan COVAX

Bergabung dengan COVAX, WHO Janjikan Indonesia Dapat Vaksin COVID-19Diah Saminarsih, Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG dalam Webinar #MenjagaIndonesia by IDN Times Ep. 1, "Berburu Vaksin COVID-19 sampai ke Tiongkok" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Diah menjelaskan, COVAX merupakan program yang dirancang untuk menjamin ketersediaan akses vaksin COVID-19 di seluruh dunia secara cepat, adil, dan merata. Program COVAX merupakan program yang dibentuk awal tahun oleh WHO dengan kerja sama beberapa negara di dunia

Bergabungnya Indonesia ke dalam COVAX menjadi jaminan untuk mendapatkan hasil vaksin dalam program WHO tersebut. Namun, masih belum bisa dipastikan kapan pastinya vaksin yang dibuat oleh COVAX tersebut dapat diluncurkan.

“Saya berharap keikutsertaan Indonesia menjadi sangat penting. Supaya kita bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk hasil vaksin tersebut,” ujar Diah

Baca Juga: Erick Thohir: Harga Vaksin COVID-19 Berkisar Rp438 Ribu

2. Indonesia juga telah bekerja sama dengan Sinovac

Bergabung dengan COVAX, WHO Janjikan Indonesia Dapat Vaksin COVID-19Ilustrasi pengujian klinis tahap III vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Selain bergabung dengan COVAX, Indonesia juga telah bergabung dengan Sinovac melalui perusahaan farmasi PT. Bio Farma. Perkembangan vaksin Sinovac tersebut saat ini dalam fase ketiga uji klinis.

“Kita berharap fase 3 ini dapat terselesaikan dalam 6 bulan, hingga Januari. Insya Allah vaksin ini dapat tersedia pada akhir Januari 2020 nanti,” ujar Direktur Pemasaran Biofarma Sri Hasri Teteki.

Teki, sapaan akrabnya, juga menjelaskan bahwa saat ini Bio Farma sedang memastikan untuk mendapatkan bahan setengah jadi dari vaksin Sinovac tersebut. Dengan begitu, vaksin tersebut dapat diproduksi untuk masyarakat Indonesia.

3. Bio Farma: Sinovac menjadi pilihan kerja sama yang tepat

Bergabung dengan COVAX, WHO Janjikan Indonesia Dapat Vaksin COVID-19Presiden Joko Widodo tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19, Selasa (11/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Teki menyatakan bahwa teknologi Sinovac dalam pembuatan vaksin virus corona sudah sangat familiar bagi Bio Farma. Sehingga ia merasa produksi vaksin ini lebih siap dan kesiapan tersebut dapat mempercepat pembuatan vaksin.

Hingga saat ini, vaksin Sinovac sedang berada di fase ketiga pengujian vaksin kepada subjek manusia. Pada fase sebelumnya, Sinovac juga telah mengujikan vaksinnya ke subjek manusia secara langsung untuk melanjutkan pada fase-fase selanjutnya

“Pemilihan Sinovac ini dilakukan setelah melalui berbagai pertimbangan. Terakhir, kita harapkan vaksin ini dapat diterima oleh masyarakat setelah melewati fase ketiga,” ujar Teki.

4. Vaksin Merah Putih buatan Indonesia masih dalam pengembangan

Bergabung dengan COVAX, WHO Janjikan Indonesia Dapat Vaksin COVID-19Prof. Herawati Sudoyono, Wakil Kepala Lembaga Eijkman Institute dalam Webinar #MenjagaIndonesia by IDN Times Ep. 1, "Berburu Vaksin COVID-19 sampai ke Tiongkok" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Meskipun telah bergabung dengan berbagai negara di dunia dalam pembuatan vaksin, Indonesia tetap berusaha untuk menciptakan vaksin produksi dalam negeri. Vaksin tersebut dinamakan vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Lembaga Bio Molekuler Eijkman (LBME).

Ahli Genetika Eijkman Herawati Sudoyo menjelaskan, perkembangan vaksin Merah Putih ini belum masuk ke uji hewan. 

Timeline-nya adalah Januari (2021) baru bisa memberikan bibit vaksinnya. Namun, itu tidak jadi masalah, apa pun vaksinnya, tetap harus kita lakukan, yang terdahulu saja yang nantinya akan diambil,” kata Hera.

5. Pentingnya kolaborasi global dalam menciptakan vaksin COVID-19

Bergabung dengan COVAX, WHO Janjikan Indonesia Dapat Vaksin COVID-19IDN Times/Arief Rahmat

Dalam kesempatan ini, Diah juga mengatakan, kolaborasi antar negara menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan, sebab sampai saat ini obat dan cara penyembuhan COVID-19 dari segi medis belum ditemukan. Sehingga posisi setiap negara saat ini adalah menjadi produsen dan pemasok vaksin virus corona.

Selain itu, kata dia, upaya satu negara tidak akan berarti atau mempunyai keberhasilan yang signifikan, bila tidak bekerja sama dengan negara lain. Dengan begitu, kolaborasi global menjadi hal yang penting dalam pembuatan dan penyaluran vaksin virus corona ke setiap negara.

“Hal ini berdasarkan health equality yang kita perjuangkan. Tujuan utamanya, WHO ingin memastikan adanya pemerataan dari akses vaksin ini bagi semua negara di dunia,” jelas Diah.

Baca Juga: Vaksin Merah Putih vs Vaksin Sinovac, Apa Bedanya?

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya