Ini 5 Fakta tentang Ganja sebagai Tanaman Penyembuh

Meski dilarang, ganja memiliki banyak manfaat untuk tubuh

Jakarta, IDN Times - Ganja masih menjadi barang ilegal di Indonesia. Hal ini tertuang pada Undang-Undang No 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman karena menanam pohon terlarang ini bisa berupa hukuman penjara selama 4-12 tahun dan denda Rp800 juta hingga Rp8 miliar.

Penggunaan ganja alias mariyuana sebagai tanaman obat di Indonesia juga masih kontroversial. Beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sempat mengeluarkan edaran yang menyatakan penetapan ganja sebagai tanaman obat. Tidak lama sejak edaran itu diberitakan, timbul gelombang pro kontra sehingga Kementan akhirnya mencabut edaran tersebut.

Berbeda dengan Indonesia, banyak negara di dunia yang sudah melegalkan penggunaan ganja. Kanada, Uruguay, Jamaika, dan Thailand adalah beberapa negara yang melegalkan penggunaan ganja.

Meskipun dilarang, ganja ternyata memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia bila digunakan sesuai dosis kesehatan yang telah ditentukan. Apa saja manfaat ganja secara medis? Berikut fakta-fakta tentang ganja. 

1. Ketahui ciri-ciri tanaman ganja

Ini 5 Fakta tentang Ganja sebagai Tanaman PenyembuhIlustrasi daun ganja (IDN Times/Arief Rahmat)

Tanaman ganja mempunyai bentuk daun lebar yang menjari dan panjang. Tanaman ini bisa tumbuh di pegunungan tropis dengan ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut. Pohon ganja yang ditanam hanya dapat tumbuh hingga 5 meter tingginya.

Semua bagian tanaman ini, seperti daun, batang, dan bunga, dapat dikonsumsi oleh manusia. Cara mengonsumsinya pun berbeda-beda, mulai dari dimakan langsung hingga diolah terlebih dahulu.

Baca Juga: Mentan Yasin Limpo Tetapkan Ganja sebagai Komoditas Tanaman Obat

2. Nama lain ganja dan kandungan di dalamnya

Ini 5 Fakta tentang Ganja sebagai Tanaman PenyembuhIlustrasi tanaman ganja (IDN Times/Bagus F)

Tanaman ganja mempunyai banyak sebutan lain, mulai dari mariyuana, pot, weed, mary jane, hingga nama ilmiahnya, Cannabis. Hingga saat ini, ada tiga jenis ganja yang sudah diketahui dunia ilmu pengetahuan yakni Cannabis sativa, Cannabis indica, dan Cannabis ruderalis.

Mariyuana kini digolongkan ke dalam narkotika golongan 1. Tanaman ini mengandung Tetrahidrokanabinol dan Cannabidiol yang merupakan  salah satu senyawa Cannabinoid. Kandungan tersebut bisa membuat pemakainya mengalami euforia.

3. Ganja dapat meredakan penyakit autoimun dalam tubuh manusia

Ini 5 Fakta tentang Ganja sebagai Tanaman PenyembuhIlustrasi Sakit Kepala (IDN Times/Mardya Shakti)

Ganja ternyata juga punya efek sebagai penyembuh bagi sejumlah penyakit termasuk autoimun. Penyakit autoimun baru-baru ini menjadi banyak dibicarakan oleh masyarakat Indonesia. Sejak banyak selebritas seperti Raditya Dika, Ashanty, dan Andrea Dian, terserang penyakit ini, masyarakat pun mencari tahu seluk beluk penyakit ini.

Penyakit autoimun sendiri adalah penyakit radang, di mana kondisi saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat alih-alih memerangi penyakit di dalam tubuh yang semestinya menjadi fungsinya.

Peneliti dari University of South Carolina pada 2014, menemukan senyawa THC di dalam ganja yang mampu mengatasi kondisi pasien autoimun. Sebab, senyawa tersebut dapat mengubah molekul dalam DNA yang mempercepat proses peradangan menjadi pulih.

4. Ganja disebut dapat membunuh kanker dan meredam efek kemoterapi

Ini 5 Fakta tentang Ganja sebagai Tanaman PenyembuhIlustrasi tanaman ganja (IDN Times/Bagus F.)

Menurut studi yang dipublikasikan di situs cancer.org, senyawa Cannabinoids mampu membunuh sel kanker dan memblokir sejumlah pembuluh darah yang dibutuhkan tumor untuk tumbuh. Senyawa Cannabinoids di dalam ganja ini, dipercaya efektif untuk mengobati penyakit kanker usus, kanker payudara, dan kanker hati.

Selain itu, berbagai studi juga mengungkap ganja sangat efektif meredakan efek samping kemoterapi, yakni rasa mual, muntah, dan hilang nafsu makan. Badan Pengawas Obat AS telah mengizinkan terapi obat-obatan berbasis Cannabinoid untuk pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi.

5. Ganja juga mampu melindungi otak manusia

Ini 5 Fakta tentang Ganja sebagai Tanaman Penyembuhunsplash.com/David Matos

Peneliti dari University of Nottingham berhasil membuktikan bahwa ganja mampu melindungi otak dari kerusakan yang disebabkan serangan stroke. Studi tersebut menyebut ganja membatasi area di dalam otak yang terkena dampak stroke.

Kendati belum dilakukan uji klinis, temuan tersebut memperkuat teori lain bahwa mariyuana juga mampu meminimalisasi kerusakan akibat trauma atau geger otak.

Baca Juga: Tuai Pro-Kontra, Mentan Cabut Aturan Penetapan Ganja Jadi Tanaman Obat

Topik:

  • Anata Siregar
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya