Ketika Baginda Rasulullah SAW Menangis

Berikut kisah tangisan Baginda Nabi Muhammad SAW

Jakarta, IDN Times - Tangisan adalah ekspresi setiap manusia ketika sedang sedih. Bahkan, ketika sedang marah pun kamu bisa menangis. Tidak ada yang salah ketika kamu sedih dan lelah, lalu kamu menangis. 

Rasulullah SAW semasa hidupnya juga pernah menangis seperti manusia normal lainnya. Pada beberapa saat dalam hidupnya, beliau juga menumpahkan kesedihan yang dirasakannya kepada keluarga dan para sahabat. 

Dikisahkan saat Perang Uhud berakhir, pasukan Quraisy pulang ke Makkah, lalu beliau menyuruh sahabatnya mengumpulkan syuhada yang gugur di medan perang. Salah satu dari syuhada adalah paman Nabi, Hamzah.

Rasulullah SAW melihatnya dan beliau menangis sedih dengan kondisi pamannya tersebut. Rasul tidak hanya menangis ketika Perang Uhud, terdapat kisah lainnya yang membuat Rasul menangis.

Dikutip dari buku Keagungan Pribadi Rasulullah yang ditulis Al Imam Abu At Tirmizi, berikut ulasan kisah tangisan Rasulullah SAW semasa hidupnya.

Baca Juga: Kisah Zubair bin Awwam, Pemuda Islam Pertama Penghunus Pedang

1. Menangis saat meminta ampunan bagi umatnya ketika gerhana matahari

Ketika Baginda Rasulullah SAW MenangisIlustrasi salat (www.pexels.com)

Tugas seorang pemimpin bukan hal yang mudah, karena seorang pemimpin harus bertanggung jawab atas pengikutnya. Begitu juga yang dirasakan Rasulullah SAW ketika ia diangkat menjadi Rasul oleh Allah SWT. 

Sebab itu, Rasul selalu memohon ampunan kepada Allah SWT bagi semua pengikutnya yang senantiasa memohon perlindungan dari Allah. Terutama ketika gerhana terjadi, tiada henti Rasul memanjatkan doa agar dosa-dosa umatnya diampuni Allah SWT.

Berikut adalah hadis yang meriwayatkan Rasulullah menangis ketika gerhana untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.

Ketika Baginda Rasulullah SAW Menangis
Ketika Baginda Rasulullah SAW Menangis

Abdullah bin Amru r.a menyatakan, "Pada suatu hari berlaku gerhana matahari pada zaman Rasulullah SAW. Baginda menunaikan salat sehingga hampir tidak meruku'. Kemudian baginda rukuk, hampir tidak mengangkat kepalanya kemudian mengangkat kepalanya hampir-hampir tidak sujud kemudian baginda sujur, hampir-hampir tidak bangun, baginda terisak-isak dan menangis sambil berdoa, 'Wahai Tuhanku! tidakkah Engkau berjanji kepadaku untuk tidak menyiksa mereka, sedangkan aku bersama mereka. Wahai Tuhanku, bukankah Engkau berjanji untuk tidak menyiksa mereka yang memohon keampunan-Mu?' Selesai salat, matahari terang kembali. Baginda bangun dan memuji Allah seraya bersabda : Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan sebahagian dari tanda kebesaran Allah SWT. Keduanya tidak gerhana karena orang meninggal atau baru lahir. Jika matahari, bulan, gerhana, maka segeralah mengingati Allah."

Baca Juga: Teladan, 5 Rasul yang Bergelar Ulul Azmi Beserta Kisah dan Mukjizatnya

2. Rasulullah juga menangis ketika orang terkasihnya meninggal

Ketika Baginda Rasulullah SAW MenangisIlustrasi unta di padang pasir. (Pixabay)

Sosok pemimpin selalu digambarkan sebagai sosok yang kuat dan tidak pernah menangis. Namun hal ini sangat keliru.

Seorang pemimpin pun dapat menangis ketika seseorang yang tersayang pergi meninggalkan hidupnya. Begitu juga Rasulullah yang menangis ketika orang-orang terkasihnya meninggal lebih dahulu. 

Mata beliau berlinang air mata ketika melihat jasad orang-orang terkasihnya yang telah pergi. Berikut adalah hadis yang meriwayatkan Rasulullah menangis ketika orang terkasihnya meninggal. 

Ketika Baginda Rasulullah SAW Menangis

Aisyah r.a menyatakan, "Rasulullah SAW mencium Othman bin Maz'un yang telah meninggal dunia dan Baginda menangis," lalu Aisya berkata, "Kedua matanya berlinangan air mata."

Ketika Baginda Rasulullah SAW Menangis

Anas bin Malik r.a menyatakan, "Kami menyaksikan (pengebumian) anak perempuan Rasulullah SAW , dalam keadaan Baginda duduk di atas kubur. Aku melihat dua matanya berlindangan air mata. Kemudian Baginda bersabda, 'Siapa di antara kamu yang tidak bersama dengan istrinya malam tadi?', Abu Thalhah menjawab, "Aku!", lalu Baginda berkata, "Turunlah! (ke liang lahad)". Dia pun turun ke dalam kuburnya. 

Baca Juga: Kisah Abdurrahman bin Auf Miliarder yang Tinggalkan Harta Demi Islam

3. Rasulullah menangis ketika membaca Alquran

Ketika Baginda Rasulullah SAW MenangisWisata Religi Bayt Al Quran Al Akbar Gandus Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ketika Alquran pertama kali diturunkan kepada Rasulullah, beliau menangis kejar saat diminta Malaikat Jibril untuk membaca. 

Tubuhnya gemetar, kala itu, saat Rasulullah menangis ketika menerima wahyu pertama dari Allah SWT. Lambat laun, Rasulullah pun belajar membaca Alquran yang diwahyukan kepadanya. 

Namun, beberapa kali Rasulullah tetap menangis saat membaca ayat-ayat dalam Alquran. Berikut adalah hadis yang meriwayatkan Rasulullah menangis ketika hendak membaca Alquran. 

Ketika Baginda Rasulullah SAW Menangis

Abdullah bin Mas'ud r.a menyatakan, "Berkata Rasulullah SAW kepadaku, 'Bacalah satu ayat kepadaku'!" lalu Aku berkata, "Wahai Rasulullah, akukah hendak membacanya kepada engkau sedangkan Al-Quran ini turun kepada engkau?", lalu Baginda bersabda, "Surah Al Nisa hingga ayat (dan kamu datangkan kamu ke atas mereka sebagai saksi)," dan Abdullah berkata, "Aku melihat Rasulullah SAW berlinangan air mata."

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Nabi dan Rasul menurut Islam

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya