Wagub DKI: Anggaran Banjir Jakarta Jumlahnya di Atas Rp1 Triliun 

Pemerintah pusat beri pinjaman Rp12,5 triliun untuk DKI

Jakarta, IDN Times - Dana sekitar Rp1 triliun dikucurkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dari pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pada dinas sumber daya air (SDA) untuk membiayai berbagai proyek penanggulangan banjir di Ibu Kota selama tahun 2020.

"Persisnya, kalau nggak salah, untuk banjir itu di atas Rp1 triliun," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, yang dikutip dari ANTARA, Jumat (23/10/2020).

Riza juga menjelaskan, dana sebanyak itu akan dialokasikan untuk berbagai proyek, misalnya program pengerukan sampah di sungai, pembangunan drainase, perbaikan pompa dan pembebasan lahan. Program itu diharapkan dapat diserap maksimal sehingga banjir dapat dikurangi.

"Terkait pompa itu selalu ada perbaikan atau revitalisasi. Selalu ada juga yang baru, karena kalau berbicara pompa di Jakarta sekalipun kita punya pompa dalam jumlah yang banyak, jumlahnya masih kurang, makannya kami setiap tahun dilakukan perbaikan dan menambah pompa," ujarnya.

1. Pemprov DKI Jakarta dapat pinjaman Rp12,5 triliun dari pemerintah pusat

Wagub DKI: Anggaran Banjir Jakarta Jumlahnya di Atas Rp1 Triliun Banjir di kawasan Rawa Buaya, Jakarta Barat pada Selasa (22/9/2020) (IDN Times/Aryodamar)

Pemprov DKI Jakarta mendapat pinjaman dana sebesar Rp12,5 triliun dari pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) yang diberikan secara bertahap sampai 2022.

Namun untuk tahun 2020, menurut Riza, jumlah dana yang diterima baru sebesar Rp3,2 triliun. Perinciannya, sebanyak Rp1 triliun di antaranya untuk penanggulangan banjir, sisanya Rp2,2 triliun untuk infrastruktur transportasi dan kebudayaan.

Baca Juga: DPRD dan Pemprov DKI Jakarta Bahas Anggaran di Puncak, Apa Alasannya?

2. Pinjaman dari pemerintah pusat terbagi untuk beberapa proyek infrastruktur

Wagub DKI: Anggaran Banjir Jakarta Jumlahnya di Atas Rp1 Triliun Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Riza mengatakan, dana tersebut terbagi atas proyek peningkatan infrastruktur pengendalian banjir Rp1.008.275.517.009, peningkatan infrastruktur peningkatan layanan air minum Rp14.911.954.000, dan peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah Rp91.675.000.000.

Kemudian, peningkatan infrastruktur transportasi Rp768.141.022.694, peningkatan infrastruktur pariwisata dan kebudayaan (TIM) Rp200 miliar, dan peningkatan infrastruktur olahraga (JIS) Rp1,182 triliun.

Adapun sejumlah proyek yang didanai memakai pinjaman dari pusat, yakni pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), pembebasan lahan Kali Ciliwung maupun di proyek underpass Senen serta flyover di Lenteng Agung dan Tanjung Barat yang terhenti saat sudah 90 persen.

3. Sebelumnya, APBD DKI Jakarta mengalami defisit selama pandemik COVID-19

Wagub DKI: Anggaran Banjir Jakarta Jumlahnya di Atas Rp1 Triliun Banjir di kawasan Rawa Buaya, Jakarta Barat pada Selasa (22/9/2020) (IDN Times/Aryodamar)

Sebelumnya, disebutkan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah  Perubahan (APBD-P) DKI Jakarta 2020 mengalami defisit akibat pandemik COVID-19. Semula APBD murni 2020 ditetapkan sekitar Rp87,9 triliun, namun saat APBD-P, nilainya diprediksi menurun jadi Rp60 triliun.

"Jadi memang (APBD) mengalami kontraksi cukup besar sekitar 46 persen," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik.

Menurutnya, nilai APBD-P itu sudah termasuk pinjaman dana PEN dari pemerintah pusat sebesar Rp3,2 triliun. Sebetulnya, DKI mengajukan dana pinjaman kepada pemerintah pusat mencapai Rp12,5 triliun.

Namun dana dicairkan secara bertahap di setiap tahun sampai tahun 2022. Ditargetkan, pengesahan APBD-P akan digelar pada 13 November 2020, melalui rapat paripurna.

"Kami dapat pinjaman PEN, dari situ kami dalami dan tahun ini dapat Rp3,2 triliun. Itu akan dipakai untuk enam kegiatan. Nanti ada infrastruktur kebudayaan dan sejumlah proyek-proyek yang ditetapkan 2020 lalu, namun terkendala karena COVID-19. Nah itu dibiayai memakai PEN," tutur Taufik.

Baca Juga: Tak Sesuai Target, Anies Sebut Realisasi APBD 2019 Jadi Rp62,3 Triliun

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya