117 Dokter Meninggal Akibat COVID-19, PKB dan IDI Doa Bersama Sore Ini

PKB ajak masyarakat doa bersama untuk para tenaga medis

Jakarta, IDN Times - Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) akan menggelar tahlil, doa bersama, dan qunut akbar untuk para dokter dan tenaga kesehatan yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia, Jumat (18/9/2020) pukul 15.45 WIB.

Acara tersebut dipusatkan di Kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, yang disiarkan secara langsung melalui channel YouTube, Instagram, Facebook DPP PKB, serta Twitter @DPP_PKB, dan dapat juga diakses melalui website www.pkb.id.

Baca Juga: Kantor Wali Kota Jakarta Selatan dan Barat Tutup karena COVID-19

1. Doa dan tahlilan adalah tradisi umat Islam, khususnya warga nahdliyin

117 Dokter Meninggal Akibat COVID-19, PKB dan IDI Doa Bersama Sore IniDok.Humas Jabar

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB, Anggia Erma Rini mengatakan, acara tersebut digelar untuk mendoakan para tenaga medis yang saat ini sedang berjuang merawat pasien COVID-19, juga untuk mereka yang sudah wafat karena penyakit menular tersebut.

Turut hadir dalam acara itu antara lain Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi, dan Pengurus Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Heri Munajib.

"Tahlilan, doa bersama, dan qunut nazilah adalah tradisi dan ritual keagamaan sebagian besar umat Islam di Indonesia, terutama warga nahdliyin. Kegiatan tahlil, doa, dan qunut akbar ini difokuskan untuk para dokter dan tenaga kesehatan se-Indonesia yang berada di garda terakhir penanganan pasien COVID-19, baik yang masih terus berjuang di rumah sakit seluruh Indonesia, lebih-lebih yang sudah wafat terlebih dulu meninggalkan kita. Semoga Allah menerima amal ibadah mereka, dan memberi tempat terbaik di sisi Allah," kata Anggia melalui keterangan tertulisnya, Jumat (18/9/2020).

2. Berdoa merupakan ikhtiar yang tidak kalah penting bagi PKB

117 Dokter Meninggal Akibat COVID-19, PKB dan IDI Doa Bersama Sore IniIDN Times/Irfan fathurohman

Dia menuturkan, mendoakan para pejuang pandemik adalah ikhtiar spiritual yang tidak kalah penting selain melakukan ikhtiar medis dan ikhtiar dari sisi kesehatan.

“Bagaimana pun, pandemik global ini adalah kehendak Allah, maka kehadirat Allah-lah kita memohon ampun, perlindungan, dan pertolongan agar senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan lahir-batin, serta mampu melewati ujian dan cobaan tanpa berkeluh kesah, dan sebaliknya justru dihadapi dengan ikhlas, tabah, sabar, dan terus mengingat kebesaran dan keagungannya," ujar Anggia.

3. Doa dan tahlil ditujukan untuk tenaga medis yang telah gugur dalam menangani pandemik COVID-19

117 Dokter Meninggal Akibat COVID-19, PKB dan IDI Doa Bersama Sore IniLahan pemakaman jenazah COVID-19 klaster unit Kristen hanya berjarak lima meter dari jalanan kendaraan ambulans berhenti. (IDN Times/Candra Irawan)

Secara khusus, lanjut Anggia, tahlil dan doa bersama ditujukan untuk para dokter dan tenaga kesehatan yang telah gugur dalam tugas. PKB mendoakan agar para tenaga medis yang gugur bernilai syahid di sisi Allah SWT.

“Pahala doanya kita khususkan untuk arwah para dokter dan tenaga kesehatan yang wafat. Semoga mendapat maghfirah, dan wafatnya bernilai syahid di sisi Allah. Sementara qunut nazilah adalah ikhtiar doa kita tiada henti kepada Allah, agar pandemik dapat segera berakhir dan hilang dari muka bumi, khususnya di Indonesia tercinta," tuturnya.

4. PKB ajak seluruh masyarakat doa bersama bagi para tenaga medis

117 Dokter Meninggal Akibat COVID-19, PKB dan IDI Doa Bersama Sore IniPKB rekomendasikan 18 pasangan calon untuk maju di pilkada serentak 2020 (Dok. PKB)

Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU ini pun mengajak seluruh masyarakat bersatu dan ikut memanjatkan doa bersama, agar para tenaga medis selalu diberikan kesehatan untuk menjalankan tugas mulianya dalam mengurus dan merawat pasien COVID-19.

"Setelah ikhtiar lahir dengan memakai masker, jaga jarak, cuci tangan rutin, dan seterusnya, maka ikhtiar batin tidak boleh juga ditinggalkan. Keduanya harus seimbang, sebab pada dasarnya pandemik ini kehendak Allah semata. Itulah esensi doa dan qunut akbar ini," ujar Anggia.

Seperti diketahui, angka kematian dokter dan tenaga kesehatan Indonesia akibat COVID-19 terus bertambah seiring meningkatnya kasus COVID-19 di Tanah Air.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia pada Kamis 17 September 2020 pukul 14.00 WIB, sudah ada 117 dokter meninggal karena COVID-19.

Ketua Tim Mitigasi PB IDI dr Adib Khumaidi mengatakan, penambahan tersebut terjadi selama kurun waktu tiga hari sejak data kematian dokter dirilis terakhir. Adib merinci, dokter yang meninggal terdiri dari 53 dokter spesialis, 62 orang dokter umum, dan residen 2 orang.

"Penambahan dua dokter tersebut berasal dari Jakarta dan Jatim," ujar Adib dalam siaran tertulis, Jumat (18/9/2020).

Baca Juga: 3.500 Dokter dan 1.485 Relawan Medis Siap Diterjunkan Atasi COVID-19 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya