4 Fakta Penularan COVID-19 Melalui Udara, Ruangan AC Berisiko Tinggi

Rumah sakit jadi tempat berisiko penularan lewat udara

Jakarta, IDN Times - Para peneliti di sejumlah negara, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini gencar meneliti vaksin hingga medium penularan virus corona atau COVID-19. Terbaru, virus yang belum ditemukan vaksinnya itu diketahui bisa menular melalui udara.

Bahkan, pada 9 Juli 2020, WHO secara resmi merilis ringkasan hasil penelitiannya dengan membuat sejumlah protokol kesehatan, terkait bahaya penularan virus corona melalui udara.

Berikut empat fakta tentang penularan virus corona melalui udara, seperti dikutip dari berbagai sumber:

1. Tetesan pernapasan yang menguap ke udara bisa menularkan COVID-19

4 Fakta Penularan COVID-19 Melalui Udara, Ruangan AC Berisiko TinggiIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Tetasan pernapasan dari seseorang yang positif COVID-19 menghasilkan aerosol mikroskopis ketika menguap, bernapas, dan berbicara. Tetesan itu sangat berbahaya karena dapat menyebarkan virus corona melalui udara.

Oleh sebab itu, sangat penting menggunakan masker di tempat umum bagi masyarakat yang sedang berada di luar rumah, untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari.

Baca Juga: Virus COVID-19 Bisa Menular Melalui Udara? EIjkman: Sudah Ada Bukti

2. Virus corona dapat bertahan di udara selama delapan jam

4 Fakta Penularan COVID-19 Melalui Udara, Ruangan AC Berisiko TinggiIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Subandrio mengatakan, virus corona dapat bertahan di udara hingga delapan jam.

"Dia (COVID-19) bisa di udara sampai delapan jam. Jadi cukup lama terbangnya. Droplet kan jatuh menurut teorinya dua meter. Tapi saya gak pernah ukur," kata Amin dalam diskusi daring Polemik Trijaya, 11 Juli 2020.

3. Droplet akan menguap dan mengecil di udara

4 Fakta Penularan COVID-19 Melalui Udara, Ruangan AC Berisiko TinggiIlustrasi virus corona (IDN Times/Rochmanudin)

Droplet yang keluar dari mulut seseorang yang positif COVID-19 akan menguap menjadi partikel dengan ukuran yang lebih kecil, dan dapat melayang di udara dalam waktu singkat.

Hal tersebut yang membuat WHO kemudian melakukan pembaruan terkait protokol kesehatan, yang harus diterapkan di semua negara.

4. Ruangan AC dan rumah sakit paling berisiko tinggi jadi tempat penularan COVID-19 lewat udara

4 Fakta Penularan COVID-19 Melalui Udara, Ruangan AC Berisiko TinggiPemeriksaan cek kesehatan warga berstatus ODP di Kota Cirebon. (istimewa)

Dengan adanya fakta ini, rumah sakit dan ruang dengan pendingin AC bisa menjadi tempat dengan risiko penularan COVID-19 tertinggi melalui udara. Apalagi jika ruangan memiliki sirkulasi udara yang buruk, menyebabkan virus bisa mudah pindah lewat udara dengan jarak yang cukup jauh.

Rumah sakit dengan aliran udara dan tekanan besar seperti pemasangan ventilator, bisa mengubah droplet menjadi partikel kecil bernama airborne.

"Ini sudah sejak awal dari Februari sudah dibahas bahwa di rumah sakit risiko kena virus (lewat) airborne lebih tinggi. Di luar orang baru menyadari kalau di ruang tertutup, terutama yang pakai AC split itu udaranya kan untuk efisiensi, udaranya diputar-putar di situ aja kan. Tidak ada udara dari luar, tidak ada pertukaran. Jadi udara disembur dengan AC yang kencang," kata Amin.

Baca Juga: Penyebaran COVID-19 Lewat Udara Lebih Berisiko di Ruangan Tertutup

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya