5 Fakta tentang Hendropriyono yang Sempat Dikabarkan Meninggal Dunia

Berbagai posisi penting pernah diemban Hendropriyono

Jakarta, IDN Times - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono dikabarkan meninggal dunia di Singapura pada Kamis (16/5) lalu. Kabar tersebut tentunya mengejutkan banyak pihak, terutama warganet.

Kabar tersebut viral di media sosial setelah akun Facebook (FB) atas nama Wanaceh Aceh mengunggah sebuah foto dengan latar Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang sedang berbincang dengan Mahfud MD, Syafi'i Ma'arif dan Aqil Siradj serta tokoh lainnya di hadapan sebuah keranda jenazah.

Berdasarkan hasil penelusuran, ternyata foto yang sudah ramai diperbincangkan tersebut, hanyalah hasil penyuntingan dari warganet yang tidak bertanggung jawab. Untuk mengenal sosok ayah dari Diaz Hendropriyono ini, berikut lima faktanya.

1. Hendropriyono lahir di Yogyakarta, 7 Mei 1945

5 Fakta tentang Hendropriyono yang Sempat Dikabarkan Meninggal DuniaIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Abdullah Mahmud Hendropriyono atau sering dikenal AM Hendropriyono lahir di Yogyakarta, 7 Mei 1945, adalah seorang tokoh intelijen dan militer Indonesia.

Hendropriyono adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pertama dan dijuluki sebagai the master of intelligence, karena menjadi "Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen" pertama di dunia.

Baca Juga: Jelang Aksi 22 Mei, Hendropriyono Siagakan Ratusan Anjingnya

2. Ingin meminjamkan 150 ekor anjing peliharaannya, untuk mengawal penetapan hasil rekapitulasi KPU

5 Fakta tentang Hendropriyono yang Sempat Dikabarkan Meninggal DuniaIDN Times/Vanny El Rahman

Hendropriyono memiliki ratusan ekor anjing impor peliharaan dari berbagai jenis antara lain doberman, belgian, dan german shepherd yang bila ditotalkan mencapai 150 ekor.

Mantan jenderal TNI ini mengaku siap mengerahkan anjing peliharaannya untuk membantu TNI dan Polri, saat penjagaan hasil penetapan pemilu pada 22 Mei mendatang. Bukan tanpa sebab, wacana adanya people power yang melibatkan ribuan orang disebut-sebut akan demonstrasi di kantor penyelenggara pemilu.

Namun, Hendro mengatakan, ia akan meminjamkan anjing-anjing tersebut hanya jika dibutuhkan, tergantung kondisi hari itu. Kalau pun dibutuhkan, tidak semua anjing akan dikerahkan.

“Tidak semua, buat jaga rumah saya dong. Masa rumah saya gak ada yang jaga?" ujar dia usai berpidato di Musyawarah Besar Kaum Muda Indonesia di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/5).

3. Karier Hendropriyono mulai dari militer, politikus, hingga intelijen

5 Fakta tentang Hendropriyono yang Sempat Dikabarkan Meninggal DuniaIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Hendropriyono selain dikenal sebagai seorang militer, juga politikus dan intelijen. Dia dikenal saat dirinya memulai berkarier pertamanya di militer. Beberapa jabatan strategis pernah dipegangnya seperti menjadi Panglima Kodam Jaya pada 1993-1994.

Lepas sebagai anggota TNI, Hendropriyono mulai eksis di kancah perpolitikan Tanah Air. Beberapa posisi penting di pemerintahan pernah dijabat. Pada era kejayaan Presiden Soeharto, ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia (1996-1998), Menteri Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan (PPH) (1998-1999) dalam Kabinet Pembangunan VII dan menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan PPH dalam Kabinet Reformasi Pembangunan, yang kemudian merangkap sebagai Menteri Tenaga Kerja.

Pensiun dari intelijen, Hendropriyono mendirikan sebuah partai yang diberi nama Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), sekaligus menjadi Ketua Umumnya sejak 27 Agustus 2016 hingga 13 April 2018. Estafet kepemimpinan PKPI kemudian diserahkan kepada anaknya, Diaz Hendropriyono, sampai saat ini.

Usai menjabat beberapa posisi strategis di pemerintahan pada era Presiden Soeharto, Hendropriyono mulai redup dikancah perpolitikan. Ia kembali dikenal pada 2001-2004 sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Kabinet Gotong Royong.

4. Penggagas lahirnya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)

5 Fakta tentang Hendropriyono yang Sempat Dikabarkan Meninggal DuniaANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Hendropriyono merupakan penggagas lahirnya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Sentul, Bogor, Dewan Analis Strategis (DAS) Badan Intelijen Negara, Sumpah Intelijen, Mars Intelijen, hingga menetapkan hari lahir badan intelijen, serta mencipta Logo dan Pataka BIN

Dia juga sempat mempopulerkan bahwa intelijen sebagai "ilmu" dan menggali "filsafat intelijen", serta menggagas berdirinya tugu Soekarno-Hatta di BIN.

5. Aktif menjadi pembicara tentang intelijen

5 Fakta tentang Hendropriyono yang Sempat Dikabarkan Meninggal DuniaIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Sekarang ini, Hendropriyono menjadi pengamat terorisme dan intelijen, yang kerap diminta menjadi narasumber oleh media massa dan berbagai lembaga. Dia juga rajin menulis bermacam pemikirannya dalam artikel-artikel di berbagai koran, majalah, radio, dan televisi.

Pada 7 Mei 2014, Hendropriyono dikukuhkan sebagai guru besar di bidang ilmu Filsafat Intelijen dari Sekolah Tinggi Intelijen Negara. Ia menjadi satu-satunya dan pertama di dunia yang menjadi Guru Besar Intelijen. Atas gelar ini, ia tercatat masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Pengukuhan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 2576f/A4.3/KP/2014.

Baca Juga: Hendropriyono Sebut yang Beraksi pada 22 Mei Hanya Barisan Sakit Hati

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya