5 Jurus Ampuh untuk Paslon Pilkada Menggaet Calon Pemilih di Medsos

Komunikasi dua arah penting saat kampanye di medsos

Jakarta, IDN Times - Kampanye melalui media digital atau daring seperti media sosial saat Pilkada Serentak 2020, sangat dibutuhkan ketika pandemik COVID-19 belum bisa dikendalikan.

Pengamat Media Sosial Enda Nasution mengatakan, ada lima hal yang perlu diperhatikan pasangan calon atau paslon, agar strategi kampanye mereka di medsos dapat berjalan maksimal.

1. Kenali karakteristik dan literasi media sosial daerah pemilihan

5 Jurus Ampuh untuk Paslon Pilkada Menggaet Calon Pemilih di MedsosIlustrasi media sosial (Sukma Shakti/IDN Times)

Pertama, kata Enda, tim sukses paslon harus terlebih dahulu mengenali karakteristik daerah pemilihan atau dapil. Mereka harus mengetahui bagaimana literasi medsos masyarakat di dapilnya, agar dapat menentukan strategi komunikasi ke depan, termasuk pemilihan materi dalam konten kampanye.

“Kedua, fungsi branding. Intinya adalah semacam branding yang ingin ditampilkan adalah si paslon ini seseorang yang ngerti teknologi digital bahwa dia ini keren, up to date, karena itu bagian dari branding pencitraan yang ingin ditunjukan,” kata Enda saat dihubungi IDN Times, Selasa (7/7/2020).

Baca Juga: Tip Tangkal Hoaks dan Kampanye Pilkada 2020 di Tengah Pandemik

2. Komunikasi lewat media sosial sebaiknya dua arah

5 Jurus Ampuh untuk Paslon Pilkada Menggaet Calon Pemilih di MedsosIlustrasi media sosial (IDN Times/Sunariyah)

Ketiga, kata Enda, dalam berkampanye di medsos, paslon harus memberikan ruang tanya jawab bagi masyarakat, agar kebutuhan mereka yang selama ini belum tersalurkan bisa segera dipenuhi.

Karena itu, kata dia, komunikasi dua arah menjadi penting dalam berkampanye di medsos, apalagi dalam situasi pandemik COVID-19 yang menganjurkan untuk menghindari pertemuan tatap muka langsung.

“Sosial media kan medium partisipatif, jadi jangan juga kontennya cerita satu arah, saya, saya, dan saya, jadi seolah-olah monolog. Ada orang komplain gak ditanggapi, ada orang memberikan respons gak dijawab, karena jadi gak efektif kalau begitu,” tutur Enda.

3. Paslon harus memperhatikan apa yang menjadi aspirasi masyarakat

5 Jurus Ampuh untuk Paslon Pilkada Menggaet Calon Pemilih di MedsosMural Pilkada Serentak 2020 ( ANTARA FOTO/Fauzan)

Keempat, kata Enda, dari hasil komunikasi tersebut, tim sukses paslon juga bisa mengetahui atau memetakan apa yang sebenarnya dibutuhkan konstituennya. Setelah itu, mereka dapat membuat konten-konten yang relevan dengan kondisi di dapil si paslon.

“Nah, untuk jualan tim sukses harus tahu yang dibutuhin, apa yang relevan untuk audiens? Lalu apa yang bisa dijual dari paslonnya? Kelebihannya yang bisa ditekankan. Kalau pun ada kekurangan ditutupi sebisa mungkin,” ujar dia.

4. Pilih influencer yang dekat dengan masyarakat di dapil

5 Jurus Ampuh untuk Paslon Pilkada Menggaet Calon Pemilih di MedsosDok. Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin

Terakhir, Enda menyarankan, peran kaum millennials berpengaruh atau influencer menjadi sangat penting dalam membantu paslon melakukan kampanye di medsos.

Sebab, popularitas seorang influencer tanpa disadari dapat mendongkrak nama paslon yang sebelumnya tidak dikenal luas masyarakat di dapilnya. Bahkan, mereka juga bisa menjadi penentu pemilih untuk menentukan sikapnya saat berada di bilik suara ketika hari pemungutan suara berlangsung.

Namun, kata Enda, pemilihan figur seorang influencer juga menjadi penting. Tokoh yang dekat dengan konstituen dapat dipilih paslon untuk memuluskan kampanye mereka di medsos.

“Influencer jadi penting karena ini adalah orang-orang yang punya audiens besar. Kenapa jadi penting? Karena publik perlu dibantu. Bagaimana saya bisa menentukan pilihan, gak semua punya waktu dan energi bacain satu-satu visi misi paslon, dan kalau sudah baca belum tentu juga akhirnya tahu menentukan pilihan,” ujar dia.

Baca Juga: Peran Penting Influencer di Pilkada: Bisa Pengaruhi Pemilih

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya