5 Poin Tanggapan Kaum Millennial terhadap Visi Pemerintahan Jokowi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pidato Presiden terpilih 2019-2024 Joko “Jokowi” Widodo terkait visi pemerintahannya di periode kedua, mendapat banyak tanggapan dari berbagai kalangan, salah satunya kaum millennial.
Tokoh millennial yang juga Ketua Umum PB HMI 2013-2015 Arief Rosyid mengatakan, ada 5 catatan penting yang telah ia rangkum terkait visi Pemerintahan Jokowi yaitu pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan.
Baca Juga: Periode Kedua, Jokowi Akan Bentuk Lembaga Khusus untuk Anak Bertalenta
1. Jokowi harus selalu menyertakan pemuda dalam setiap pembangunan negara
Menurut Arief, sangat penting bagi pemerintah untuk memastikan dan mengukur secara strategis pembangunan kepemudaan dalam lima tahun ke depan dengan beberapa langkah dan kebijakan.
“Pertama mengupayakan keterbukaan partisipasi kepemudaan dalam sektor pembangunan di Indonesia. Pemuda masih memiliki peran akses yang terbatas dalam berpartisipasi pada proses-proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi kegiatan-kegiatan pembangunan dalam pemerintahan,” kata Arief melalui keterangan tertulisnya kepada IDN Times, Senin (15/7).
2. Pemuda harus dijadikan subjek pembangunan
Kedua ia meminta agar mereposisi peran kepemudaan yang selama ini hanya sebagai objek pembangunan, diubah menjadi subjek pembangunan.
“Oleh karena itu perlu ada sinkronisasi kebijakan dan konsistensi implementasi peraturan di bidang kepemudaan,” jelasnya.
3. Arief minta ke pemerintah untuk mengoptimalisasi bonus demografi
Editor’s picks
Ketiga, ia meminta Jokowi untuk mengoptimalisasi bonus demografi dengan menekankan pada pembangunan keahlian dan kemampuan pemuda.
“Hal ini sebagai langkah penyesuaian pemerintah terhadap peluang ekonomi digital yang terjadi saat ini dan fenomena perubahan pola-pola kerja di dunia global. Juga perhatian terhadap gangguan mental dan penyakit tidak menular (PTM) sebagai efek dari industrialisasi dan digitalisasi,” ujarnya.
4. Mendorong pemerintah membangun iklim ekonomi wirausaha
Keempat, mendorong pemerintah agar membangun iklim ekonomi enterpreunership kepemudaan dengan program dan kebijakan yang terukur.
“Hal ini didukung dengan pemenuhan hak-hak dan perlindungan hukum para pekerja muda, khususnya di sektor kreatif dan digital. Langkah ini menjadi salah satu cara Indonesia untuk memenuhi persaingan sumber daya manusia dalam kompetisi pasar,” paparnya.
5. Harus ada pemisahan antara urusan olahraga dan kepemudaan
Kelima, mendorong efisiensi dan efektivitas serta reformasi kelembagaan terhadap beberapa kementerian atau lembaga. Misalnya, pemisahan urusan olahraga dengan kepemudaan.
“Olahraga perlu dibuat lebih independen tanpa intervensi pemerintah seperti di banyak negara lain, sedangkan urusan generasi muda tetap diperlukan mengingat jumlahnya sangat besar. Bisa dibuat terobosan menjadi Kementerian Gen Y dan Z, atau Kementerian Millennial, dan beberapa opsi nama lain,” harapnya.
Baca Juga: Isi Lengkap Visi Misi Jokowi Kepemimpinan Periode Kedua