8 Negara Besar Ini Libatkan Warga Sipil dalam Sistem Pertahanan

Dalam rangka ikut serta menjaga pertahanan negaranya

Jakarta, IDN Times - Dalam rapat kerja (raker) perdana dengan Komisi I DPR beberapa waktu lalu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sempat melemparkan gagasan untuk membuat komponen cadangan (Komcad) pertahanan militer yang melibatkan unsur pelajar dan mahasiswa.

Gagasan ini tentunya sudah diperhitungkan dengan baik oleh Prabowo. Sebab pengalaman panjangnya di dunia militer membuat mantan perwira TNI berpangkat Letnan Jenderal ini paham benar apa yang dibutuhkan untuk pertahanan Indonesia.

Untuk menggalang gagasannya tersebut, Prabowo menegaskan Kementerian Pertahanan tidak bisa berjalan sendiri. Oleh sebab itu ia akan menggandeng kementerian terkait seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di bawah naungan Nadiem Makarim.

Gagasan ini digadang-gadang mampu meningkatkan kekuatan perang Indonesia jika suatu saat terjadi krisis militer. Lalu, negara mana saja ya yang menggunakan kekuatan warga sipilnya untuk sistem pertahanan negara?

1. Amerika Serikat

8 Negara Besar Ini Libatkan Warga Sipil dalam Sistem Pertahananpexels/pixabay

Konsep mengenai Komcad yang digagas Kemenhan diakui oleh Prabowo merujuk pada sistem pertahanan Amerika Serikat (AS).

Prabowo menuturkan, AS memiliki sumber Komcad dari kalangan pelajar hingga mahasiswa sebanyak 80 persen. Ini tentunya lebih besar dari komponen militer utamanya yang hanya 20 persen.

Sistem yang digunakan oleh AS tidak mengikat alias suka rela. Berbeda halnya dengan negara yang menerapkan wajib militer (wamil).

Kendati demikian, semua warga pria AS berusia 18-25 tahun wajib mendaftar di U.S. Selective Service System untuk mempermudah pelaksanaan kembali wamil jika diperlukan.

2. Korea Utara

8 Negara Besar Ini Libatkan Warga Sipil dalam Sistem PertahananInstagram/@ykh_izumi

Berbeda dengan AS, Korea Utara mewajibkan setiap warga negaranya untuk ikut serta dalam sistem pertahanan negara melalui wamil dengan waktu terpanjang di dunia yaitu 10 tahun untuk pria dan 7 tahun untuk perempuan.

Alasannya, karena negara tersebut sangat rentan dengan konflik terutama Korea Selatan. Usia wamil sama seperti negara-negara lainnya yaitu minimal pada usia 18 tahun.

Pemerintah Korut bahkan menggelontorkan 15 persen hingga 40 persen anggarannya untuk keperluan militer.

2. Korea Selatan

8 Negara Besar Ini Libatkan Warga Sipil dalam Sistem Pertahananinstagram.com/lovetoshinee

Sama seperti Korut, Korsel juga menerapkan sistem pertahanan negara serupa yaitu wamil. Namun bedanya, wamil tidak diwajibkan oleh warga negara perempuan seperti Korut.

Usia wamil di Korsel yaitu mulai 19 hingga 35 tahun, tidak terkecuali para anggota boy band dan aktor film ternama di negeri Ginseng tersebut.

Untuk jangka waktu wajib militer juga berbeda-beda, tergantung dari angkatan bersenjata tempatnya bernaung. Mulai dari 21 bulan untuk angkatan darat hingga 24 bulan untuk angkatan laut dan angkatan udara.

3. Thailand

8 Negara Besar Ini Libatkan Warga Sipil dalam Sistem Pertahananunsplash/Chuanchai Pundej

Thailand juga menerapkan sistem wamil dengan rentan usia 21 hingga 27 tahun, tidak terkecuali bagi mereka yang telah mengubah jenis kelaminnya dari pria menjadi perempuan (lady boy).


Wamil di Thailand terdiri dari dua kebijakan, pertama bersifat sukarelawan dan kedua adalah Draft Day yang bertumpu pada kebertuntungan dengan cara undian.

Peserta wamil akan mengambil sebuah kartu dari dua kartu yang disediakan. Kartu berwarna hitam berarti bebas dari wajib militer, sedangkan kartu berwarna merah berarti harus mengabdi kepada negara selama kurun waktu dua tahun.

4. Singapura

8 Negara Besar Ini Libatkan Warga Sipil dalam Sistem Pertahananpexels/pixabay

Singapura juga mengharuskan penduduk pria di negaranya untuk wajib militer. Saat berusia 16 tahun mereka wajib mendaftarkan dirinya, tapi wamil sendiri dilaksanakan saat berusia 18 tahun.

National service atau program wajib militer ini memiliki jangka waktu 22 hingga 24 bulan di seluruh matra tentara atau kepolisian. Setelah lulus wamil, mereka akan menjadi tulang punggung Angkatan Bersenjata Singapura.

5. Mesir

8 Negara Besar Ini Libatkan Warga Sipil dalam Sistem Pertahananpexels/pixabay

Mesir juga mewajibkan warga negara pria berusia 18 hingga 30 tahun untuk mengikuti wamil denga jangka waktu selama 12 sampai 30 bulan.

Pemerintah Mesir tidak mengizinkan warga negaranya yang berumur kurang dari 25 tahun berpergian ke luar negeri tanpa persetujuan Kementerian Ketahanan dan Keamanan.

6. Prancis

8 Negara Besar Ini Libatkan Warga Sipil dalam Sistem Pertahananpexels/Somchai

Pemerintah Prancis melakukan wamil bagi seluruh pria berusia 16 tahun. Wamil ditujukan agar masyarakat memiliki rasa nasionalisme lebih tinggi dengan kegiatan di bidang militer atau kemasyarakatan.

Program wamil ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu wajib atau sukarela selama kurun waktu tertentu.

7. Rusia

8 Negara Besar Ini Libatkan Warga Sipil dalam Sistem Pertahananpexels/lukas

Rusia juga mewajibkan semua warga negara pria berusia 18 sampai 27 tahun untuk mengikuti wamil. Mulanya, jangka waktu dalam pengembangan mental dan karakter pemuda asal Rusia ini adalah 18 bulan. Namun hal tersebut berubah pada tahun 2008 lalu dan dipangkas menjadi hanya 12 bulan saja.

Baca Juga: Bahas Pertahanan Rakyat Semesta, Prabowo: Tidak Sampai Wajib Militer

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya