Ada Dugaan Oknum Aparat Terlibat Penembakan di Papua, Ini Jawaban TNI

TNI tak akan tutupi identitas anggotanya jika benar terlibat

Jakarta, IDN Times - Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa, angkat bicara soal temuan tim gabungan pencari fakta (TGPF) Intan Jaya, yang menyebut ada dugaan keterlibatan oknum aparat dalam kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani.

Suriastawa mengatakan, seluruh pihak wajib menghormati hasil temuan TGPF yang telah bekerja dengan maksimal di lapangan untuk melakukan investigasi.

Baca Juga: Rampung, Mahfud MD Bakal Umumkan Hasil Investigasi TGPF Intan Jaya

1. TNI janji tidak akan menutupi jika ada oknum aparat yang terlibat kasus penembakan Pendeta Yeremia

Ada Dugaan Oknum Aparat Terlibat Penembakan di Papua, Ini Jawaban TNIPolri dan TNI lakukan olah TKP di Intan Jaya Papua (ANTARA/Humas Polda Papua)

Pihaknya juga menyatakan bahwa TNI sangat menjunjung tinggi proses hukum, sebagai tindak lanjut proses investigasi yang dilakukan oleh TGPF.

"TNI tidak akan menutupi perilaku oknum aparat yang jelas-jelas melanggar hukum, aturan dan perintah-perintah dinas, karena ini merupakan komitmen pimpinan TNI untuk menjadikan TNI sebagai institusi yang taat hukum,” kata Suriastawa saat dikonfirmasi, Rabu (21/10/2020).

2. TNI pertanyakan jika penembakan Pendeta Yeremia dilakukan oleh KKB

Ada Dugaan Oknum Aparat Terlibat Penembakan di Papua, Ini Jawaban TNIKorban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dibawa menggunakan truk menuju pesawat saat evakuasi di Intan Jaya, Papua, Senin (14/9/2020) (ANTARA FOTO/Humas Polda Papua)

Suriastawa menuturkan, untuk proses hukum terhadap terduga oknum aparat sangat mudah diikuti oleh semua pihak karena organisasi TNI/Polri sangat jelas. Misalnya identitas personel, kesatuannya, komandonya, bahkan bila dilaksanakan persidangan, juga jelas mekanismenya.

Dia justru menanyakan, bagaimana bila pelakunya adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), karena tidak jelas pelakunya, organisasinya, dan lain-lain.

"Apalagi setelah penembakan anggota TGPF pada 9 Oktober, KKB mengaku bertanggung sekaligus menolak keberadaan TGPF berikut hasilnya. Kita semua harus mendukung proses pro justitia yang akan dilakukan oleh pemerintah, demi keamanan di Papua,” ujarnya.

3. Dalam laporan TGPF ada dugaan keterlibatan oknum aparat atas penembakan Pendeta Yeremia

Ada Dugaan Oknum Aparat Terlibat Penembakan di Papua, Ini Jawaban TNIMenkopolhukam, Mahfud MD (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut, ada dugaan keterlibatan oknum aparat dalam kasus penembakan yang membuat Pendeta Yeremia Zanambani meninggal dunia di Intan Jaya, Papua pada 19 September lalu.

Hal tersebut berdasarkan laporan yang diterima Mahfud dari investigasi lapangan yang dilakukan oleh TGPF Intan Jaya di bawah pimpinan Benny Mamoto.

Kendati demikian, ada kemungkinan juga penembakan dilakukan oleh pihak ketiga, yang ingin membuat situasi di Papua kembali ricuh dengan adanya penembakan tersebut.

"Mengenai terbunuhnya Pendeta Yeremia Zanambani pada tanggal 19 September 2020, informasi dan fakta-fakta yang didapatkan tim di lapangan menunjukkan dugaan keterlibatan oknum aparat,” kata Mahfud saat menggelar konferensi pers secara daring dengan awak media, Rabu (21/10/2020).

Meninggalnya Pendeta Yeremia menimbulkan polemik, karena Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menuduh TNI yang melakukan penembakan. TNI pun membantah tuduhan tersebut dan menuding balik KKB sebagai pelaku penembakan Pendeta Yeremia.

Oleh sebab itu, Mahfud MD membentuk TGPF Intan Jaya untuk mengungkap kasus penembakan yang menyebabkan dua anggota TNI dan dua warga Papua meninggal dunia akibat insiden tersebut, salah satunya Pendeta Yeremia. Tim itu mulai melakukan investigasi lapangan sejak 1-17 Oktober 2020.

Tim tersebut juga telah melakukan wawancara terhadap 45 orang saksi dan juga mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Intan Jaya, di Distrik Hitadipa, Papua.

Saat melakukan investigasi, tim TGPF sempat mendapat serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membuat satu anggotanya atas nama Bambang Purwoko, tertembak di bagian kaki kiri. Satu anggota TNI atas nama Sertu Faisal Akbar yang ikut mengawal juga tak luput dari serangan KKB, dan mengalami luka tembak di bagian pinggang.

Baca Juga: TGPF Intan Jaya Rampungkan Investigasi, 25 Saksi Diwawancarai

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya