Ahok Jadi Bos BUMN, Airlangga: Harus Mundur dari Partai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto angkat bicara soal rencana masuknya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di jajaran petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Airlangga menyatakan, jika nantinya Ahok benar menjabat di salah satu perusahaan BUMN, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut harus bersedia mundur dari partai.
1. Kader Golkar juga banyak yang mundur saat jadi pimpinan BUMN
Menurut Airlangga, hal itu juga dilakukan oleh sejumlah kader Partai Golkar yang dipercaya untuk memimpin beberapa perusahaan plat merah tersebut.
“Nah, kan biasanya kalau sudah duduk (pejabat BUMN), kader-kader itu akan mengundurkan diri dari parpol. Seperti ada beberapa tokoh Golkar jadi komisaris dan di saat bersamaan mereka mundur dari DPP,” kata Airlangga di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (14/11).
2. Mundur dari partai adalah etika yang harus dijalankan
Mundur dari partai, kata Airlangga, merupakan etika yang harus dijalankan untuk menghindari adanya kepentingan horizontal saat menjabat sebagai pimpinan perusahaan BUMN.
“Kalau bicara komisaris, kan ada mengelola dana itu,” tegasnya.
Ahok merupakan kader PDI Perjuangan. Ia mendeklarasikan diri bergabung di partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut saat tengah berada di Bali.
Editor’s picks
Baca Juga: Erick Thohir Sebut Ahok Jadi Bos BUMN Mulai Awal Desember
3. Jabatan petinggi BUMN sering diisi oleh tokoh atau pihak profesional
Menurut Airlangga, tidak aneh jika sejumlah posisi penting di perusahaan BUMN ditempati oleh figur-figur profesional atau kader partai, selama sosok tersebut memiliki kemampuan yang mumpuni untuk memimpin dan menjalankan perusahaan tersebut dengan baik.
“Kalau BUMN dari profesional itu kan biasa, kalau BUMN terutama posisi komisaris kan kemarin juga banyak dari tokoh masyarakat, jadi itu bukan suatu yang aneh,” ujarnya.
Namun, Airlangga enggan memberikan rekomendasi terkait perusahaan mana yang nantinya layak dipimpin oleh Ahok. “Nanti kita lihat,” ujarnya.
4. Ahok akan menjadi pimpinan BUMN pada Desember 2019
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Ahok akan ditetapkan sebagai bos BUMN pada awal Desember 2019.
Adanya pertimbangan memasukkan Ahok ke dalam BUMN, jelas Erick, karena mantan Gubernur DKI Jakarta ini memiliki rekam jejak yang bagus. Hal itu menjadi pertimbangan agar BUMN bisa terkelola baik.
"Ya saya rasa beliau tokoh yang konsisten track record-nya, jelas, bisa terus membangun," kata Erick di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (14/11).
Baca Juga: Disebut-sebut Bakal Jadi Petinggi BUMN, Ahok Masih Sibuk Ngevlog