Airlangga Hartarto Rangkap Jabatan, Pengamat: Harus Pilih Salah Satu

Agar tetap fokus bekerja

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tengah digoyang isu rangkap jabatan menjelang pemilihan ketua umum (ketum) Golkar yang baru yang akan digelar di Musyawarah Nasional (Munas) pada 4-6 Desember 2019.

Menanggapi itu, Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit mengatakan, sebaiknya Airlangga memang harus fokus pada salah satu jabatan saja.

1. Airlangga saat ini menjabat sebagai Menko Perekonomian dan Ketum Golkar

Airlangga Hartarto Rangkap Jabatan, Pengamat: Harus Pilih Salah SatuMenteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Seperti diketahui, selain sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga juga menjabat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Karena itu pekerjaan rumahnya tidak sedikit.

“Sekarang Menko Perekonomian rangkap jabatan sebagai ketum partai. Ya itu kan harus dipilih. Biar dia yang memilih. Jadi ketua atau jadi menteri. Kalau saya jadi dia, ya pilih jadi menteri. Nanti kan munas berikutnya dia bisa maju lagi,” kata Arbi saat dihubungi IDN Times, Senin (11/11).

2. Agar Airlangga tidak dinilai serakah jabatan

Airlangga Hartarto Rangkap Jabatan, Pengamat: Harus Pilih Salah SatuIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Selain itu, mundur dari salah satu jabatan tersebut juga akan dipandang baik oleh publik dan tidak dinilai serakah dengan kekuasaan.

“Dengan demikian, dia tak langgar etika demokrasi. Dia tidak jadi orang Golkar serakah. Itu yang penting. Moral politik itu yang penting. Harus memberikan contoh elit kepada rakyatnya sendiri,” ucapnya.

3. Agar citra partai Golkar tetap terjaga

Airlangga Hartarto Rangkap Jabatan, Pengamat: Harus Pilih Salah SatuIDN Times/Tunggul Kumoro

Lebih jauh ia menjelaskan, bila Airlangga tetap ngotot untuk mempertahankan seluruh jabatan tersebut. Maka publik akan menilai buruk Partai Golkar seperti zaman Orde Baru (Orba).

“Jadi kalau itu tetap dipertahankan (rangkap jabatan menteri dan ketum partai) Golkar sekarang tidak beda dengan era Orba, borong jabatan. Kalau dia memaksakan ya tidak Arif. itu otoriter jadinya,” jelasnya.

4. Kaderisasi partai juga penting dilakukan

Airlangga Hartarto Rangkap Jabatan, Pengamat: Harus Pilih Salah SatuIDN Times/Tunggul Kumoro

Selain itu, Partai Golkar juga perlu terus regenerasi agar kaderisasi partai dapat berjalan dengan baik.

“Dia (Airlangga Hartarto) harus memberi ruang peluang mempersiapkan pemimpin di Golkar. Bukan dia singkirkan orang yang punya kompetensi lalu dia memborong sendiri. Jadi mematikan langkah orang Golkar yang lain. Dia jadi tidak bijaksana,” tegasnya.

Baca Juga: Loyalis Pastikan Bamsoet Maju Bursa Caketum Golkar

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya