Bappenas Fokus Turunkan Kemiskinan dan Pengangguran di 2021

Tambahan anggaran akan difokuskan untuk program padat karya

Jakarta, IDN Times - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Mohoarfa mengatakan, dengan adanya defisit neraca perdagangan sebesar 5,32 persen pada kuartal II, membuat tingkat kemiskinan Indonesia semakin bertambah.

Oleh sebab itu, kata dia, Bappenas akan fokus menekan laju penambahan kemiskinan di 2021, termasuk di dalamnya terkait bertambahnya jumlah pengangguran. Hal tersebut disampaikan Suharso dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2021 secara daring.

“Jadi dua hal ini yang kita ingin atasi, karena itu banyak program-program yang sifatntya social caisson untuk menghindari terjadinya hal itu,” kata Suharso, Jumat (14/8/2020).

Suharso menegaskan, pihaknya akan menekan angka kemiskinan hingga mencapai satu digit, termasuk jumlah pengangguran terbuka akibat PHK yang disebabkan oleh pandemik COVID-19.

Oleh sebab itu, lanjut dia, tambahan anggaran yang diberikan kepada Bappenas akan lebih ditujukan untuk pembuatan program padat karya untuk masyarakat.

"Jadi tadi telah disampaikan oleh Menteri PUPR bahwa penambahan anggaran sebenarnya dalam rangka menciptakan lapangan pekerjaan, mengingat dengan tersedianya pekerjaan yang padat karya tunai di tempat PUPR atau Kemendes nanti kita berharap lapangan pekerja tercipta,” katanya.

Baca Juga: Bappenas: Banyak Kepala Daerah Ubah Data Kemiskinan Jelang Pilkada

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya