Basarnas: Perpanjangan Operasi SAR Sriwijaya Air Tunggu Putusan Menhub

308 kantong jenazah sudah berhasil dievakuasi Basarnas

Jakarta, IDN Times - Badan SAR Nasional (Basarnas) masih berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, terkait perpanjangan operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang jatuh di sekitar Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Direktur Operasi Basarnas Marsekal Pertama Rasman mengatakan, berdasarkan Undang-Undang pencarian dan pertolongan, operasi hanya berlaku selama 7 hari sejak peristiwa atau bencana itu terjadi.

“Hari ini Kabasarnas akan berkoordinasi dengan instansi terkait dan nanti akan dilaksanakan evaluasi dan dilaporkan ke Menhub untuk ditentukan apakah diperpanjang atau tidak,” kata Rasman di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/1/2021).

1. Basarnas sudah mengumpulkan 308 kantong jenazah dari korban Sriwijaya Air SJY 182

Basarnas: Perpanjangan Operasi SAR Sriwijaya Air Tunggu Putusan MenhubANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Berdasarkan laporan Basarnas pada hari kesembilan pencarian atau pada Minggu, 17 Januari 2021, pihaknya kembali menemukan 10 kantong jenazah, 4 kantong serpihan kecil, dan 3 kantong bagian besar pesawat nahas tersebut.

Sementara, korban yang berhasil diindentifikasi oleh tim DVI Polri sebanyak 29 orang dari total 62 korban yang ada di dalam manifes pesawat.

“Sehingga total seluruhnya body partnya adalah 308. Kemudian serpihan kecil 58 dan potongan besar 54. FDR-nya 1 unit, kemudian kemarin diserahkan casingnya CVR (Cockpit Voice Recorder)” ujar Rasman.

Baca Juga: Sudah Tak Pancarkan Sinyal, CVR Sriwijaya Air Akan Dicari Pakai Robot

2. Fokus pencarian Basarnas adalah menemukan korban, serpihan pesawat, hingga memori CVR

Basarnas: Perpanjangan Operasi SAR Sriwijaya Air Tunggu Putusan MenhubFlight Data Recorder Sriwijaya Air SJY 182 - twitter.com/KNKT_RI

Untuk pencarian pada hari kesepuluh, kata Rasman, Basarnas masih fokus untuk menemukan korban, serpihan pesawat, hingga memori CVR yang hingga hari ini belum bisa ditemukan. Areal pencarian pun akan dipersempit untuk memfokuskan tim SAR mencari tiga objek tersebut.

“Basarnas juga masih bertahan, jadi kurang lebih antara 300 penyelam kita akan turun ke lapangan. Mudah-mudahan cuacanya mendukung,” tutur Rasman.

3. Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 jatuh di Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021

Basarnas: Perpanjangan Operasi SAR Sriwijaya Air Tunggu Putusan MenhubPesawat Sriwijaya Air SJ182. Jetphotos/Panji Anggoro

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY 182 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Supadio Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB. Diduga, pesawat jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. 

Pesawat jenis Boeing 737-500 tersebut mengangkut 62 orang, terdiri dari 40 penumpang dewas, tujuh anak-anak, dan tiga bayi, serta 12 kru pesawat. Bagi keluarga penumpang yang ingin mendapatkan informasi terkait kecelakaan SJY 182, bisa menghubungi hotline Sriwijaya Air di nomor 021 806 37817. Ada juga posko di Terminal 2D kedatangan Bandara Soekarno-Hatta.

Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta juga membuka saluran khusus insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 dan layanan psikologi bagi keluarga penumpang, dengan nomor hotline 0812 3503 9292.

Baca Juga: Basarnas Buka Peluang Perpanjang Pencarian Pesawat Sriwijaya SJY 182

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya