Biografi Pangeran Antasari sang Pemimpin Perang Banjar

Kerajaan Banjar sempat diadu domba oleh penjajah Belanda

Jakarta, IDN Times - Pangeran Antasari merupakan sultan di kerajaan Banjar, Kalimantan. Di bawah kepemimpinannya, ia mampu mengusir Belanda dari tanah kelahirannya. Kejadian tersebut lebih dikenal dengan perang Banjar.

Penjajah kolonial Belanda kerap menggunakan strategi politik divide et impera alias politik adu domba yakni membagi, memecah belah dan menguasai.

Berikut kisah hidup dan biografi Pangeran Antasari:

1. Pangeran Antasari dikenal dekat dengan rakyatnya

Biografi Pangeran Antasari sang Pemimpin Perang BanjarTugu Peringatan Peristiwa Demonstrasi Rakyat Balikpapan. IDN Times/Mela Hapsari

Dikutip dari berbagai sumber, pada tahun 1859, Sultan Tamjid diangkat menjadi Sultan Kerajaan Banjar, padahal yang berhak naik tahta saat itu adalah Pangeran Hidayat. Sultan Tamjid tidak disukai oleh rakyat karena terlalu memihak kepada Belanda.

Belanda sengaja memberikan dukungannya pada Sultan Tamjid. Hal ini menunjukkan intervensi Belanda sudah sangat meresahkan, bahkan, dalam pengangkatan seorang sultan pun merekalah yang menentukan.

Sebagai salah seorang keturunan raja Banjarmasin yang dibesarkan di luar istana, Pangeran Antasari merasa prihatin dengan situasi tersebut. Walaupun ia keluarga Sultan Banjar, tetapi tidak pernah hidup dalam lingkungan istana.

Antasari dibesarkan di tengah-tengah rakyat biasa dan menjadi dekat dengan rakyat. Dia mengenal perasaan dan mengetahui penderitaan mereka. Pada waktu itu, kekuasaan kolonial Belanda sedang giat berusaha melemahkan Kerajaan Banjar.

Untuk melemahkan kerajaan tersebut, Belanda mengadu domba golongan-golongan yang ada dalam istana, sehingga mereka terpecah-pecah dan bermusuhan. Maka ia pun berinisiatif untuk mengusir penjajah dari Kerajaan Banjar tanpa kompromi. Pangeran Antasari berusaha membela hak Pangeran Hidayat, lalu bersekutu dengan kepala-kepala daerah Hulu Sungai, Martapura, Barito, Pleihari, Kahayan, Kapuas, dan lain-lain.

Baca Juga: Biografi Halim Perdanakusuma: Eks Perwira Sekutu di Perang Dunia II

2. Pangeran Antasari memimpin perang Banjar untuk mengusir Belanda

Biografi Pangeran Antasari sang Pemimpin Perang BanjarPangeran Antasari (Instagram.com/folksofbanjar)

Mereka bersatu dan bertekad untuk mengangkat senjata mengusir Belanda dari kerajaan Banjar. Sikap anti-Belanda pun muncul akibat pergantian kekuasaan di istana yang menimbulkan keresahan di antara rakyat. Oleh karena itu, Pangeran kelahiran Banjarmasin tahun 1809 ini, membuat persiapan untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda.

Niatnya untuk melakukan penyerangan terhadap penjajah kolonial Belanda mendapat dukungan penuh dari segenap masyarakat daerah tersebut. Perang Banjar yang merupakan pertempuran pertama melawan Belanda meletus mulai 18 April 1859 ketika pasukan Pangeran Antasari menyerang tambang batu bara di Pengaron.

Berbekal dukungan dari sejumlah pihak, jumlah pasukan Pangeran Antasari yang semula berjumlah 6.000 prajurit makin lama makin bertambah besar. Tentu saja, dukungan rakyat yang sedemikian besar itu sangat menyulitkan kubu Belanda.

3. Belanda sempat menawarkan hadiah kepada siapa pun yang berhasil membunuh Pangeran Antasari

Biografi Pangeran Antasari sang Pemimpin Perang BanjarPangeran Antasari dalam uang 2000 rupiah (Wikimedia/upload.wikimedia.org/wikipedia/id/e/ea/Rp2000_TE_2012.jpg)

Pangeran Antasari berhasil mengerahkan tenaga rakyat dan mengobarkan semangat mereka sehingga Belanda menghadapi kesulitan. Karena hebatnya perlawanan, Belanda membujuk Antasari dengan janji yang muluk-muluk asal bersedia menghentikan perang. Semua bujukan itu ditolaknya.

Dalam peperangan, Belanda pernah menawarkan hadiah kepada siapa pun yang mampu menangkap dan membunuh Pangeran Antasari berupa imbalan 10.000 gulden. Namun, sampai perang selesai tidak seorang pun mau menerima tawaran ini.

Setelah berjuang di tengah-tengah rakyat, Pangeran Antasari kemudian wafat di tengah-tengah pasukannya tanpa pernah menyerah, tertangkap, apalagi tertipu oleh bujuk rayu Belanda pada 11 Oktober 1862 di Tanah Kampung Bayan Begok, Sampirang, dalam usia lebih kurang 75 tahun.

Pangeran Antasari telah dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional dan Kemerdekaan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan SK No. 06/TK/1968 di Jakarta, tertanggal 23 Maret 1968.

Nama Antasari diabadikan pada Korem 101/Antasari dan julukan untuk Kalimantan Selatan yaitu Bumi Antasari. Kemudian untuk lebih mengenalkan P. Antasari kepada masyarakat nasional, pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) telah mencetak dan mengabadikan nama dan gambar Pangeran Antasari dalam uang kertas nominal Rp2.000.

Itu dia biografi Pangerang Antasari yang merupakan seorang pemimpin Perang Banjar. 

Baca Juga: Biografi Raden Dewi Sartika, Tokoh Pejuang Pendidikan bagi Perempuan

Topik:

  • Anata Siregar
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Septi Riyani
  • Bella Manoban
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya