[BREAKING] RI Kirim 23 Orang untuk Evakuasi WNI dari Diamond Princess

Jakarta, IDN Times - Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri pada Jumat (28/2) melepas 23 orang yang tergabung dalam misi kemanusiaan untuk mengevakuasi 68 WNI yang bekerja di Kapal Pesiar Diamond Princess yang kini masih berlabuh di Yokohama, Jepang. Pelepasan 23 personel itu dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal (Pol) Idham Aziz.

“Saat ini kita akan melepas 23 (orang yang tergabung dalam) tim penjemputan evakuasi 68 Warga Negara Indonesia dari Yokohama,” kata Menlu Retno di ruang VIP Terminal I Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Menlu perempuan pertama di Indonesia itu menjelaskan, tim kemanusiaan yang dikirim terdiri dari perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, dan Garuda Indonesia. Maskapai pelat merah ini yang akhirnya ditunjuk oleh pemerintah untuk memboyong pulang 68 WNI dari Negeri Matahari Terbit. 

“Saya berpesan kita harus menerapkan protokol secara disiplin, menjaga orang lain dan diri kita sendiri,” ujarnya.

Pesawat Garuda tipe Airbus A330 akan lepas landas pada pukul 16:00 WIB melalui terminal I Bandara Soekarno Hatta.

“Mendarat di Haneda besok hari pada (29/2) pukul 01:00 waktu setempat  dan kembali dari Haneda ke Indonesia tanggal 1 Maret menurut rencana. Waktu keberangkatan 18:00 waktu setempat dan akan tiba hari yang sama 1 Maret hampir tengah malam waktu Indonesia,” kata dia lagi. 

Pemerintah Indonesia hanya akan memboyong kru kapal Diamond Princess yang masih sehat. Sementara, delapan kru kapal dirawat di beberapa rumah sakit di Jepang karena positif terinfeksi virus dengan nama COVID-19 itu. Satu WNI lainnya yang sempat ikut dirawat akhirnya dinyatakan sembuh. Lalu, ada pula dua WNI lainnya yang memilih tetap berada di Jepang dan tak ikut dipulangkan. 

Ikuti terus perkembangan proses evakuasi WNI dari kapal Diamond Princess hanya di IDN Times ya. 

Baca Juga: 1 WNI di Diamond Princess yang Kena Virus Corona Akhirnya Sembuh