Cegah Perpecahan, Ma’ruf Minta KPU dan Bawaslu Jaga Pemilu Jurdil 

Tujuan pemilu adalah untuk menyejahterakan rakyat

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengimbau kepada masyarakat, agar tidak menjadikan pemilihan umum (Pemilu) sebagai ajang perpecahan yang menyebabkan rusaknya kerukunan antar-sesama.

Ma'ruf mengatakan, suksesnya gelaran Pilkada serentak 2017 dan Pemilu Legislatif serta Pilpres 2019, menciptakan optimisme penyelenggaraan Pilkada serentak 2020 yang akan diikuti 270 daerah.

1. Hal tersebut disampaikan Ma,ruf Amin saat memberikan sambutan di acara rilis Bawaslu

Cegah Perpecahan, Ma’ruf Minta KPU dan Bawaslu Jaga Pemilu Jurdil Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Acara Peluncuran Indeks Kerawanan Pilkada 2020 (Dok. Setwapres)

Ma'ruf berharap Pilkada 2020 berjalan damai dan lancar. Jangan sampai Pilkada serentak memicu perpecahan di masyarakat.

"Pemilu jangan menjadi sumber perpecahan dan melahirkan permusuhan dan membuat suasana tidak kondusif. Bahkan, membuat adanya persengketaan dan permusuhan di antar-sesama kita,” kata Ma’ruf saat memberikan sambutan pada acara peluncuran hasil laporan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada 2020 dari Bawaslu di Pecenongan, Jakarta Pusat, Selasa (25/2).

Baca Juga: Mengukur Kekuatan Dinasti Atut di Pilkada Serentak 2020

2. Wapres minta seluruh rakyat saling menghargai perbedaan

Cegah Perpecahan, Ma’ruf Minta KPU dan Bawaslu Jaga Pemilu Jurdil Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Acara Peluncuran Indeks Kerawanan Pilkada 2020 (Dok. Setwapres)

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga berharap kepada seluruh rakyat Indonesia agar saling menghargai segala perbedaan, untuk mencegah perpecahan. Jadikan Pilkada 2020 jujur dan adil, agar tidak menimbulkan perpecahan.

“Sebagai sesama bangsa kita tetap bersaudara. Juga perbedaan bupati, gubernur juga seharusnya tidak menjadikan sumber perpecahan. Karena itu, kita harus melakukannya dengan jujur,” ujar Ma'ruf.

3. Tujuan akhir pemilu adalah menyejahterakan rakyat

Cegah Perpecahan, Ma’ruf Minta KPU dan Bawaslu Jaga Pemilu Jurdil (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Ma’ruf menilai, tujuan akhir dari sebuah pesta demokrasi adalah menyejahterakan seluruh rakyat. Oleh sebab itu, pemilu harus dapat berjalan dengan damai tanpa adanya perselisihan, baik antar-pasangan calon maupun pendukungnya.

"Pemilu tentunya akan menghasilkan pihak yang menang dan kalah. Hal yang penting adalah bagaimana memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara ke depannya, menciptakan pemilu yang kondusif akan melahirkan pemimpin yang demokratis, jujur, dan berpihak pada kepentingan rakyat,” tutur dia.

4. KPU dan Bawaslu diminta mengawasi berbagai bentuk kecurangan dalam pemilu, yang dapat menyebabkan perpecahan

Cegah Perpecahan, Ma’ruf Minta KPU dan Bawaslu Jaga Pemilu Jurdil Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Acara Peluncuran Indeks Kerawanan Pilkada 2020 (Dok. Setwapres)

Ma'ruf mengingatkan tanggung jawab KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara pemilu adalah menjaga pesta demokrasi berjalan tanpa adanya praktik-praktik kecurangan, seperti politik uang hingga ujaran kebencian, untuk mencegah perpecahan dan perselisihan.

“Atau bahasa anak-anak bilang itu jangan ada NPWP (nomor piro wani piro), jangan ada ujaran kebencian, jangan ada hoaks di antara kita, jangan sampai melakukan hal-hal yang merusak, jangan juga mempolitisasi SARA,” kata Wapres.

Baca Juga: Masalah di Pilkada 2018 Harus Jadi Pertimbangan Persiapan Pilkada 2020

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya