CSIS: Mobilitas Masyarakat Turun 50 Persen Selama Masa PSBB

1,5 juta masyarakat melakukan mobilisasi selama masa PSBB

Jakarta, IDN Times - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia merilis data mengenai pergerakan masyarakat selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 10 April di DKI Jakarta.

Berdasarkan data “Facebook Disease Prevention Map" pada 11 April 2020, sekitar 1,5 juta masyarakat dari seluruh pulau di Indonesia masih melakukan pergerakan untuk memasuki maupun meninggalkan suatu wilayah pada tanggal tersebut.

1. Sebanyak 1,5 juta orang melakukan mobilisasi selama penerapan PSBB

CSIS: Mobilitas Masyarakat Turun 50 Persen Selama Masa PSBBPenegakkan aturan PSBB di perbatasan Depok-Jakarta (IDN Times/Rohman Wibowo)

Peneliti Senior Departemen Ekonomi CSIS Indonesia, Haryo Aswicahyono, mengatakan keberhasilan melakukan supresi maupun mitigasi wabah COVID-19 sangat tergantung pada kemampuan pemerintah dengan kerja sama masyarakat untuk menerapkan kebijakan physical distancing.

“Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa pergerakan terbesar terjadi di Jawa dan Sumatera yang relatif padat dibandingkan dengan daerah-daerah lain. Kondisi geografis di luar Jawa dan Sumatera, jauhnya jarak antar wilayah, terbatasnya infrastruktur transportasi, dan jarangnya penduduk di luar Jawa dan Sumatera cukup membatasi pergerakan penduduk di daerah-daerah tersebut,” kata Haryo melalui keterangan tertulis, Rabu (15/4).

2. Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan sebelum penerapan PSBB

CSIS: Mobilitas Masyarakat Turun 50 Persen Selama Masa PSBBPenegakkan aturan PSBB di perbatasan Jakarta Selatan-Depok (IDN Times/Rohman Wibowo)

Kendati demikian, Haryo menjelaskan bahwa jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan sebelum penerapan PSBB yang dilakukan pemerintah. Hal tersebut terbukti dari tingkat mobilitas pergerakan masyarakat yang cenderung menurun sekitar 50 persen dari angka 1,5 juta di atas.

“Slope garis regresi adalah 0.5 menunjukkan bahwa secara rata-rata pada tanggal 11 April 2020 telah terjadi pengurangan mobilitas sebesar sekitar 50 persen dibanding mobilitas sebelum krisis (PSBB),” katanya.

3. Jakarta menjadi wilayah dengan pergerakan masyarakat terbanyak selama PSBB

CSIS: Mobilitas Masyarakat Turun 50 Persen Selama Masa PSBBAngka pergerakan masyarakat selama masa PSBB (Dok.CSIS)

Dari grafik itu juga dapat dilihat tiga wilayah dengan jumlah pengguna Facebook yang melakukan pergerakan sekitar 20-50 ribu orang di saat PSBB.

Jakarta menjadi wilayah dengan pergerakan masyarakat yang cukup tinggi pada tanggal 11 April, yaitu sekitar 45.882 orang. Namun angka tersebut turun signifikan jika dibandingkan sebelum penerapan PSBB yaitu di angka 118.108 atau turun sekitar 61 persen.

“Kedua Bekasi dengan 40.102 pergerakan orang, dari yang sebelumnya 91.306 atau turun 56 persen. Ketiga Bogor dengan 34.598 pergerakan orang, dari yang sebelumnya 66.015 atau turun 48 persen,” katanya.

4. Meski mengalami penurunan, angka tersebut dinilai masih cukup tinggi untuk penerapan PSBB

CSIS: Mobilitas Masyarakat Turun 50 Persen Selama Masa PSBBDok.Humas Jabar

Meskipun dalam grafik tersebut menunjukkan penurunan mobilitas masyarakat secara signifikan, Haryo menilai angka tersebut masih tergolong tinggi untuk menekan penularan COVID-19 di Tanah Air.

“Hasil awal penelitian kami tentang pergerakan pengguna Facebook sebagai proxy untuk pergerakan penduduk di Indonesia ini menunjukkan bahwa selama krisis COVID-19, mobilitas pengguna Facebook masih cukup tinggi terutama di kota-kota besar di Jawa dan Sumatera,” katanya.

“Apakah penurunan sebesar sekitar 50 persen di kota-kota besar dan hanya sekitar 30 persen di wilayah lain cukup untuk supresi dan mitigasi wabah COVID-19? Menurut model yang kami bahas di atas tidaklah cukup,” imbuhnya.

Baca Juga: Daftar Wilayah yang Dijaga di Bogor Depok Bekasi saat PSBB

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya