Demo UU Ciptaker di Jababeka, 1 Mahasiswa Kritis karena Luka di Kepala

Korban atas nama Nasrul Firmansyah akan jalani operasi

Jakarta, IDN Times - Aksi unjuk rasa menolak disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja di Kawasan Industri Jababeka, Kabupaten Bekasi, berakhir ricuh pada Rabu (7/10/2020) kemarin. Massa yang datang dari mahasiswa Universitas Pelita Bangsa terlibat bentrok dengan aparat kepolisian yang berjaga di kawasan tersebut.

1. 4 mahasiswa yang terluka sudah diperbolehkan pulang

Demo UU Ciptaker di Jababeka, 1 Mahasiswa Kritis karena Luka di KepalaKetua BEM FEBIS Universitas Pelita Bangsa, Suhendar (Instagram.com/bemfebisupb)

Ketua BEM Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial (FEBIS) Universitas Pelita Bangsa, Suhendar mengatakan, ada 6 mahasiswa yang terluka akibat bentrokan itu.

"Saya di sini izin klarifikasi, teman kita emang ada yang terluka enam orang dan alhamdulillah yang tiga orang sudah diperbolehkan pulang. Dan barusan juga tadi pas Magrib yang satunya juga sudah diperbolehkan pulang,” kata Suhendar melalui keterangannya resminya yang disampaikan di akun Instagram @bemfebisupb, Rabu (7/10/2020).

Baca Juga: Hari Ini Puncak Demo Penolakan UU Cipta Kerja, Buruh Geruduk DPR? 

2. Korban kritis atas nama Nasrul Firmansyah akan menjalani operasi

Demo UU Ciptaker di Jababeka, 1 Mahasiswa Kritis karena Luka di KepalaMassa berdemo menolak Omnibus Law (ANTARA FOTO/Fauzan)

Suhendar yang sekaligus koordinator lapangan aksi mahasiswa se-Kabupaten Bekasi itu menambahkan, 2 rekannya yang lain masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Bahkan satu di antaranya kritis akibat luka di kepala atas nama Nasrul Firmansyah.

“Jadi yang cukup terluka berat itu ada 2 orang lagi dan salah satunya sekarang yang paling parah Nasrul. Sekarang lagi mau dioperasi,” ujarnya.

3. BEM FEBIS Universitas Pelita Bangsa mengecam aksi represif pihak kepolisian

Demo UU Ciptaker di Jababeka, 1 Mahasiswa Kritis karena Luka di KepalaPolisi bersenjata berjaga di sekitar Monas pada Rabu (8/10/2020) (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dia pun meminta doa dan support kepada semua pihak untuk mendoakan kerabatnya tersebut agar operasi yang berlangsung hari ini bisa berjalan lancar. Suhendar menegaskan, pihaknya telah menyatakan sikap tidak akan ikut dalam Aksi Nasional Menolak UU Cipta Kerja yang berlangsung hari ini, Kamis (8/10/2020).

BEM FEBIS Universitas Pelita Bangsa, kata dia, hari ini akan fokus mengawal proses penyembuhan 6 rekannya yang menjadi korban kekerasan atas bentrok yang terjadi kemarin di kawasan Jababeka oleh pihak kepolisian.

“Kami juga mengecam keras aparat kepolisian yang bertindak represif dan kami akan usut dan kawal kasus ini sampai tuntas,” katanya menegaskan.

Baca Juga: Hendak Demo Tolak UU Cipta Kerja, 12 Siswa Reaktif Usai Rapid Test

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya