Demokrat: Kemungkinan Menang di Koalisi Prabowo Kecil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengungkapkan kekecewaan partainya terhadap hasil keputusan Ketua Umum Partai Gerinda Prabowo Subianto memilih Sandiaga Uno sebagai cawapres untuk maju di Pilpres 2019.
Kekecewaan ini lantaran Gerindra dianggap telah mengkhianati kesepakatan dengan Demokrat.
1. Prabowo disebut mengkhianati kesepakatan dengan Demokrat
Prabowo lebih memilih Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Demokrat sangat menyayangkan keputusan tersebut karena dinilai melanggar kesepakatan yang pernah dibentuk antara Partai Gerindra dengan Demokrat.
“Kesepakatan yang sudah dilakukan selama 24 hari, namun tiba-tiba dalam dua hari menjelang pendaftaran malah seperti ini,” ujar Andi Arief di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/8).
2. Jenderal kardus sebutan untuk Prabowo karena dinilai mata duitan
Editor’s picks
Terkaitan cuitannya di media sosial yang menyebut bahwa Sandiaga memberikan uang yang cukup fantastis senilai Rp500 miliar kepada PAN dan PKS dianggapnya merusak tatanan demokrasi yang telah terjalin baik sebelumnya.
“Yang kedua kita mencium ada aroma politik tidak sehat yang saya sebut dengan jenderal kardus. Yang ketiga berdasarkan perhitungan kami bahwa kemungkinan menang di koalisi Prabowo ini sangat kecil dan pak Prabowo tidak tampak serius dalam Pilpres ini,” tuturnya.
3. Demokrat tidak akan dukung Prabowo-Sandiaga?
Lebih jauh ia mengatakan partainya tidak akan mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 mendatang.
“Jadi terjadi pengkhianatan kesepakatan oleh Prabowo terhadap partai Demokrat, itu menyebabkan kita gak berkoalisi dengan pak Prabowo,” tegasnya.
Baca Juga: Usai Deklarasi, Prabowo-Sandiaga Langsung Wefie