Dibobol Hacker Indonesia, Singapore Airlines Lapor ke Polda Metro Jaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Maskapai penerbangan Singapore Airlines melaporkan tindak kejahatan spamming pembobolan situs penjualan tiket miliknya, yang dibobol oleh sindikat cyber Indonesia.
Tidak tanggung-tanggung, maskapai asal Negeri Singa tersebut menelan kerugian hingga mencapai Rp 1 miliar lebih. Pelaku menjalankan aksinya dengan memesan tiket berbagai tujuan penerbangan menggunakan data pemilik kartu kredit nasabah.
Baca Juga: Hacker Remaja Pembobol Email Kepala CIA Mengaku Simpatisan Palestina
1. Polisi tangkap 4 pelaku pembobolan situs Singapore Airlines
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menjelaskan, saat ini pihaknya telah menangkap tersangka pembobolan tiket online yang berjumlah 4 orang. Keempat pelaku tersebut yakni A, H, AH, dan RM. Satu di antaranya WNA asal Filipina yang tinggal di Singapura.
"Pihak Singapore Airlines melaporkan bahwa sejak Februari 2017 menerima pemesanan lima tiket transaksi penerbangan dari agen ticket bernama Prime Ticket, untuk berbagai tujuan penerbangan. Setelah dilacak oleh kepolisian Singapura, pemesanan itu dari Indonesia," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (10/12).
2. Pelakunya adalah sindikat hacker
Lebih rinci Argo menerangkan, para tersangka membobol situs penjualan tiket www.singaporeair.com dengan cara mengambil data pemilik kartu kredit nasabah. Diketahui, para tersangka menggunakan akun fiktif dan mendapatkan keuntungan dari penjualan tiket yang berhasil dibobol.
Setelah dilakukan penyelidikan, kepolisian akhirnya mengungkap kasus tindak pidana penipuan dan atau pencurian oleh sindikat hacker.
3. Tersangka memanfaatkan situs jual beli online dalam setiap aksinya
Editor’s picks
Sementara itu, modus operandi para tersangka adalah dari informasi tentang promo tiket pesawat 50 persen. Selanjutnya para tersangka melakukan editing terkait promo lalu mengunggah kembali di website www.carousell.com dengan akun primeticketsg dengan promo diskon 30 persen.
Ketika pelanggan tertarik membeli tiket tersebut, mereka langsung membayarkan dengan cara remittance transfer ke rekening Bank Mandiri atas nama Abdul Haris.
"Namun pada saat pihak Singapore Airlines menagih pada pihak bank, dengan data yang berhasil dicuri pelaku, seluruh transaksi tersebut tidak diakui oleh pihak bank," tuturnya.
4. Tersangka membobol menggunakan kartu kredit nasabah
Sementara itu pihak Kanit I Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvino Edward yang berhasil menangkap para pelaku menerangkan, mereka menggunakan kartu kredit korbannya hanya sebanyak satu hingga dua kali saja, karena ketika korban mendapatkan tagihan dari Singapore Airlines padahal tidak memesan tiket maskapai tersebut, akan meminta pihak bank untuk decline terhadap kartu kreditnya.
"Nah di sini yang paling dirugikan adalah maskapai. Kalau pemilik kartu kredit kan sudah decline kartunya ya. Pembeli tiket juga tetap bisa berangkat karena tiket asli. Tapi saat Maskapai akan menagih pembayaran ke bank, tidak bisa," ujar Malvino.
5. Semua tersangka dikenakan pasal berlapis
Berdasarkan keterangan dari para tersangka, Malvino menyebut, mereka telah melancarkan aksinya sekitar dua tahun lamanya.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 362 KUHP dengan pidana penjara paling lama 4 tahun. Serta melanggar UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun dan denda paling banyak Rp 2 miliar.
Baca Juga: Hacker Curi Data Pribadi 1,5 Juta Warga Singapura