Dirut Baru TVRI Klarifikasi Soal Pengalaman Kerja di Majalah Playboy

"Tidak ada konten pornografi di Majalah Playboy Indonesia"

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama LPP TVRI Penggantian Antar Waktu (PAW) 2020-2022 Iman Brotoseno, memberikan klarifikasi terkait pengalaman kerjanya di Majalah Playboy yang tengah jadi sorotan oleh warganet di media sosial. Iman mengatakan, latar belakangnya sebagai seorang pekerja seni seperti sutradara film, penulis, dan fotografer, mungkin dianggap berbeda bagi sebagian orang.

“Banyak tulisan-tulisan saya di blog pribadi atau majalah yang bisa menunjukan siapa saya. Mulai dari topik kebangsaan, sejarah, alam, fotografi, masalah aktual (current issue), politik, budaya juga agama Islam,” kata Iman dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/5).

Mengapa Iman merasa perlu untuk memberikan klarifikasinya secara khusus soal pengalamannya bekerja di majalah yang tidak lagi terbit itu? 

1. Iman menjelaskan Majalah Playboy Indonesia tidak memuat konten pornografi

Dirut Baru TVRI Klarifikasi Soal Pengalaman Kerja di Majalah Playboyilustrasi konten negatif (IDN Times/Lia Hutasoit)

Ia menjelaskan sejak kurun waktu 2006 hingga 2008, Iman sering menjadi kontributor foto dan artikel tentang aktivitas penyelaman di berbagai majalah, termasuk pernah dimuat satu kali oleh Majalah Playboy Indonesia edisi September 2006 dengan judul “Menyelam di Pulau Banda“. Edisi itu, kata Iman, fokus mengulas wisata bahari dan sama sekali tidak ada unsur pornografi.

“Majalah tersebut, sangat berbeda dengan versi di luar negeri. Banyak penulis juga mengisi majalah tersebut dan banyak tokoh nasional juga yang diwawancara di Playboy Indonesia. Tentunya hal ini tidak menghilangkan integritas penulis dan tokoh yang bersangkutan, karena substansinya tidak terkait pornografi,” ujar Iman. 

Baca Juga: Iman Brotoseno, Sutradara dan Instruktur Selam yang Kini Dirut TVRI

2. Dewan pers menyatakan bahwa putusan MA terhadap Majalah Playboy Indonesia sebagai bentuk diskriminasi

Dirut Baru TVRI Klarifikasi Soal Pengalaman Kerja di Majalah PlayboyGedung Dewan Pers (IDN Times/Aldzah Aditya)

Bahkan, lanjut dia, Dewan Pers menolak sebutan Majalah Playboy Indonesia melanggar pasal pornografi yang diputuskan oleh Mahkamah Agung (MA) yang ikut menyeret nama Erwin Arnada sebagai pemimpin redaksi pada tahun 2010 lalu. Putusan tersebut dianggap sebagai bentuk kriminalisasi pers.

Iman juga tidak mengelak jejak digitalnya yang ramai ditunjukan warganet di media sosial. Menurutnya, itu adalah peristiwa masa lalu dan bukan bentuk pelanggaran hukum yang dapat ditindaklanjuti.

“Saat itu netizen masih belum terpolarisasi dan belum terjadi perpecahan kubu aspirasi politik maupun ideologi seperti sekarang. Dalam percakapan itu yang juga melibatkan beberapa orang seperti pekerja seni termasuk saya, dapat saja menggunakan bahasa gurauan yang oleh pihak lain dapat dianggap sebagai hal serius,” tuturnya.

3. Saat ini Iman fokus untuk memperbaiki TVRI baik dari siaran hingga kesejahteraan karyawannya

Dirut Baru TVRI Klarifikasi Soal Pengalaman Kerja di Majalah PlayboyDok.IDN Times/Istimewa

Ia menegaskan, yang menjadi komitmennya saat ini adalah memperbaiki hal buruk di masa lalu dan memulai tahapan baru sebagai Direktur Utama TVRI. Iman menilai yang terjadi saat ini adalah sebuah kritikan untuk dirinya, termasuk tata cara perilaku dan narasi di ruang publik.

“Saya akan fokus bekerja sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat bangsa dan negara. Saya juga sudah mulai berusaha menyelesaikan urusan internal yang sangat strategis ialah menyelesaikan urusan tunjangan kinerja karyawan khususnya mengenai rapel tunkin (tunjangan kinerja) yang merupakan hak-hak karyawan,” ujarnya.

Selain itu, ia bersama jajaran direksi lainnya juga sedang menyelesaikan pengisian jabatan struktural yang masih kosong guna memperlancar urusan penyelenggaraan TVRI.

“Ini menjadi prioritas saya agar sebagai media Lembaga Penyiaran Publik TVRI dapat segera meningkatkan karyanya agar semakin maju berkarya, semakin bermanfaat untuk publik, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta membawa kemajuan manajemen dan kesejahteraan pegawai,” katanya menambahkan.

Baca Juga: Dewas TVRI Dilaporkan ke KASN Agar Hentikan Proses Seleksi Dirut Baru

Topik:

  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya