DPR Minta Swasta Gotong Royong Bantu Sukseskan Vaksinasi COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris mendorong agar lebih banyak lagi pihak swasta bergotong royong bersama pemerintah melaksanakan vaksinasi COVID-19. Sebab, dibutuhkan kontribusi semua elemen masyarakat agar Indonesia bisa keluar dari pandemik.
Hal itu disampaikan Charles saat meninjau proses vaksinasi lansia di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat, Selasa (9/3/2021), bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“Kita sekarang ini ibaratnya sedang berperang melawan COVID-19. Dalam kondisi perang ini, kita butuh gotong royong dari semua anak bangsa, tak terkecuali swasta,” kata Charles Honoris melalui keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Kadin: 8.300 Perusahaan Daftar Vaksin Gotong Royong
1. Vaksinasi COVID-19 salah satu cara Indonesia agar keluar dari pandemik
Politikus PDI Perjuangan ini menuturkan, salah satu kunci untuk bisa keluar dari pandemik COVID-19 adalah dengan vaksinasi, sehingga nanti bisa terbentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.
“Herd immunity ini tidak bisa terbentuk secara alami, karena nanti akan banyak memakan korban jiwa dan dampak ekonomi yang besar. Oleh karenanya harus dilakukan intervensi dengan vaksinasi,” ujarnya.
2. Kemenkes diminta untuk terus sosialisasi vaksinasi COVID-19
Dalam kesempatan itu, Charles juga menyampaikan, masih ada pekerjaan rumah Kemenkes yang belum selesai, yakni mendorong masyarakat untuk mau divaksin dengan cara sosialisasi. Sebab, menurut riset sejumlah lembaga, masih ada sebagian warga masyarakat yang enggan divaksinasi.
“Kemenkes agar meningkatkan sosialisasi sampai lebih dari 90 persen masyarakat mau divaksin,” tutur Charles.
3. DPR sebut tidak ada keluhan dari masyarakat usai vaksinasi
Charles menambahkan, dari sejumlah kunjungannya ke beberapa fasilitas kesehatan tempat pelaksanaan vaksin COVID-19 di Jakarta, dia tidak pernah menemukan keluhan warga karena efek samping setelah divaksinasi.
“Saya keliling ke puskesmas-puskesmas. Sampai sekarang tidak ada bukti bahwa vaksin berbahaya. Vaksin ini terbukti aman,” ujarnya.
Baca Juga: Ribuan Tenaga Pendidik di Sleman Mulai Jalani Vaksinasi COVID-19