Eko Yuli: Lebih Tegang Bacain Dongeng daripada Bertanding

Eko Yuli beri motivasi anak-anak sekolah dasar di Riau

Riau, IDN Times - Atlet angkat besi peraih medali emas dalam ajang Asian Games 2018, Eko Yuli Irawan mengaku sangat tegang ketika membacakan dongeng di hadapan siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 011 Sering Barat, Pangkalan Kerinci, Riau.

Eko diundang dalam peresmian perpustakaan yang diinisiasi oleh Tanoto Foundation terkait program #1Emas1Perpustakaan dalam rangkaian kegiatan dukungan terhadap Asian Games 2018.

1. Lebih tegang bacakan dongeng daripada bertanding di kelas internasional

Eko Yuli: Lebih Tegang Bacain Dongeng daripada BertandingIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Eko Yuli membacakan dongeng berjudul “Si Rama-Rama” yang menceritakan tentang perjuangan seorang anak untuk mencari ayahnya yang hilang.

“Lebih deg-degan (baca dongeng) ini daripada bertanding, karena baru ini (bacain dongeng). Kalau bertanding kan lebih sering gtu kan,” ujar Eko Yuli di SDN 011 Sering Barat.

Baca Juga: 5 Hal Tentang Eko Yuli, Lifter Penyumbang Emas Asian Games 2018

2. Eko Yuli baru pertama kali bacakan dongeng anak

Eko Yuli: Lebih Tegang Bacain Dongeng daripada BertandingIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Pria kelahiran Lampung 29 tahun silam ini merasakan tegang yang luar biasa karena baru kali ini membacakan dongeng di depan anak-anak dan disaksikan oleh orang banyak beserta awak media yang meliput.

“Selama ini gak pernah bacain (dongeng) di depan anak-anak. Kita aja gak pernah di dongengin dulu (waktu kecil), jadi ini pertama kali lah kaya gini yang pasti agak deg-degan, tapi dijalanin aja juga selesai hehe,” canda Eko.

3. Anak-anak termotivasi oleh prestasi yang diraih Eko Yuli saat Asian Games 2018

Eko Yuli: Lebih Tegang Bacain Dongeng daripada BertandingIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Namun di balik ketegangannya itu, tersimpan rasa bangga dan bahagia karena melihat anak-anak sekolah dasar tersebut tersenyum dan termotivasi mendengarkan ceritanya dalam meraih prestasi dan bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

“Luar biasa antusiasnya (anak-anak) mau menghargai, mau mendengarkan walaupun yang bacain juga kurang bisa,” terangnya.

Tanoto Foundation sendiri telah menjalankan kegiatan kampanye peningkatan minat dan kemampuan membaca anak-anak Indonesia sejak 2010. Melalui kegiatan ini, Tanoto Foundation telah merenovasi dan membangun perpustakaan di 186 sekolah, mendonasikan lebih dari 32 ribu buku, dan melatih lebih dari 1.800 guru dalam mengelola perpustakaan di wilayah pedesaan di Provinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Utara.

Baca Juga: Rebut Medali Emas Asian Games 2018, Ini Rahasia Eko Yuli

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya