Jabar Alokasikan Dana Rp16 Triliun untuk Atasi Dampak COVID-19

Minggu depan, sebagian dana tersebut akan diserahkan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan dana sebesar Rp16 triliun sebagai upaya mengatasi dampak penyebaran virus corona atau COVID-19 yang kian hari semakin masif jumlahnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan, dana tersebut akan diberikan kepada masyarakat terdampak seperti pekerja informal yang harus kehilangan sumber penghasilannya akibat pandemi ini.

1. Sebagian dana tersebut akan cair pada pekan depan

Jabar Alokasikan Dana Rp16 Triliun untuk Atasi Dampak COVID-19IDN Times/Bagus F

Pria yang kerap disapa Kang Emil ini mengatakan jika tidak ada halangan, dana tersebut akan cair pekan depan dan langsung didistribusikan kepada yang benar-benar membutuhkan.

“Anggaran Jawa Barat untuk mengataasi dampak COVID-19 adalah Rp16 triliun terdiri dari Rp3,2 triliun anggaran tunai dan pangan yang akan dibagikan pekan depan,” kata Kang Emil saat menggelar teleconfrence penanganan COVID-19 bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Jumat (3/4).

Baca Juga: Ridwan Kamil Ungkap Skema Bantuan Sosial Agar Masyarakat Tidak Mudik

2. Sebanyak Rp13 triliun akan diperuntukan bagi sektor padat karya

Jabar Alokasikan Dana Rp16 Triliun untuk Atasi Dampak COVID-19Seorang tukang sedang mengerjakan pembangunan talut padat karya di Dusun Djomblang. IDN Times/Daruwaskita

Sementara itu, sebanyak Rp13 triliun akan diperuntukkan bagi sektor padat karya sebagai upaya suntikan modal usaha mereka untuk menghidupkan kembali geliat ekonomi di Jabar.

“Rp13 triliun untuk proyek-proyek padat karya. Setelah pandemi ini turun akhir Juni menurut prediksi, banyak pengangguran akan kami pekerjakan di program padat karya senilai Rp13 triliun,” ujarnya.

3. Dana tersebut diperoleh dari efisiensi anggaran Pemprov Jabar

Jabar Alokasikan Dana Rp16 Triliun untuk Atasi Dampak COVID-19Instagram/explorebandung

Mantan Wali Kota Bandung ini menambahkan, alokasi dana Rp16 triliun tersebut diperoleh dari efisiensi ketat anggaran. Hal itu dilakukan pihaknya dengan mengurangi sejumlah perjalanan dinas pegawai Pemprov Jabar.

“Saya berhentikan perjalanan dinas, gaji gubernur juga dipotong, kemudian tunjungan ASN (Aparatur Sipil Negara) kita akan minta sumbangan dan pemotongan,” tuturnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Hasil Rapid Test COVID-19, Ternyata Kasus Berlipat-Lipat

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya