Jelang Putusan MK, Wiranto: Jangan Main-Main dengan Keamanan Nasional

Pelanggar kontitusi akan ditindak tegas

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengingatkan semua pihak untuk tidak bermain-main dengan keamanan nasional.

“Kita jangan main main masalah keamanan nasional, kita sudah masuk dalam konsep yang benar, dalam koridor yang benar,” kata Wiranto di komplek DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (25/6).

Hal tersebut disampaikan Wiranto menyusul adanya rencana unjuk menjelang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).

1. Akan menindak tegas siapa saja yang berani melanggar konstitusi

Jelang Putusan MK, Wiranto: Jangan Main-Main dengan Keamanan NasionalIDN Times/Isidorus Rio Turangga

Wiranto mengatakan siapa saja yang berani mengganggu situasi keamanan nasional, maka mereka akan berhadapan langsung dengan dirinya.

“Kebebasan tidak mengganggu kebebasan orang lain, kebebasan tidak ganggu keamanan nasional, ada toleransi hukum. Jika toleransi hukum dilanggar, ya kita tinggal menindak aja kok siapa tokohnya itu,” tegasnya.

2. Wiranto imbau masyarakat tidak turun ke jalan

Jelang Putusan MK, Wiranto: Jangan Main-Main dengan Keamanan NasionalIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Oleh sebab itu, ia meminta kepada masyarakat menggelar unjuk rasa. Ia juga meminta masyarakat mengabaikan ajakan dari tokoh yang ingin memprovokasi dengan tujuan memecah belah kesatuan NKRI.

“Karena kita tahu bahwa Prabowo-Sandi sudah memberikan statement supaya menjaga suasana damai, suasana yang sejuk, bahkan beliau memohon untuk tidak lagi mendatangi MK,” ucapnya.

3. Beredar informasi adanya demonstrasi jelang putusan PHPU di sekitar MK

Jelang Putusan MK, Wiranto: Jangan Main-Main dengan Keamanan NasionalIstimewa

Seperti diberitakan sebelumnya, beredar informasi dalam poster yang tersebar di media sosial akan adanya demonstrasi menjelang sidang putusan PHPU di sekitar MK. Salah satunya adalah acara bertema Halal Bi Halal Akbar 212 pada 24-28 Juni, pukul 09.00 hingga 20.00 WIB.

Dalam poster tersebut, yang menjadi koordinator lapangan ialah Abdullah Hehamahua, Bernard Abdul Jabbar, dan Asep Syaripudin. Kegiatan ini bertema Aksi Super Damai, Berdzikir & Berdoa serta Bersalawat Mengetuk Pintu Rahmat.

Aksi ini diinisiasi jajaran Gerakan Kedaulatan Rakyat untuk Keadilan dan Kemanusiaan.

Baca Juga: Faldo Maldini: Prabowo Gak Bakal Menang Pemilu di Mahkamah Konstitusi

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya