Kecam Macron, Anggota Komisi I: Pertimbangkan Lagi Kerja Sama Prancis!

Termasuk rencana pembelian jet tempur Rafale dari Prancis

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PPP, Muhammad Iqbal mengecam keras pernyataan Presiden Prancis Emannuel Macron, yang menyebut Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia.

Sekretaris Fraksi PPP di MPR itu bahkan mengusulkan agar Pemerintah Indonesia mempertimbangkan kembali berbagai bentuk kerja sama dengan Prancis, termasuk rencana pembelian jet tempur Rafale.

“Sampai Presiden Prancis Emannuel Macron menyampaikan permintaan maaf kepada umat Islam terkait pernyataannya dan menghentikan penghinaan simbol Islam seperti pembuatan karikatur Nabi Muhammad,” kata Iqbal melalui keterangan tertulisnya, Selasa (27/10/2020).

1. Menggambarkan Nabi Muhammad dalam kartun adalah bentuk penghinaan

Kecam Macron, Anggota Komisi I: Pertimbangkan Lagi Kerja Sama Prancis!Presiden Prancis, Emmanuel Macron (ANTARA FOTO/Christophe Ena/Pool via REUTERS)

Macron kembali mengeluarkan pernyataan berbau islamfobia, setelah insiden guru sejarah bernama Samuel Paty yang dipenggal oleh Abdullakh Anzorov pada 16 Oktober 2020 karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.

Dalam cuitan di akun Twitternya, Macron mengatakan bahwa sang guru dibunuh karena kaum Islamis menginginkan masa depan kita.

“Artinya Macron mendukung atas penerbitan kartun Nabi Muhammad. Padahal dalam Islam, tokoh Nabi tidak boleh digambarkan seperti manusia, karena hal itu adalah bentuk penghinaan,” kata Iqbal.

Iqbal mengatakan, dia memang tidak setuju dengan cara main hakim sendiri seperti yang dilakukan Abdullakh Anzorov kepada Paty. Namun, Pemerintah Prancis seharusnya juga memberikan hukuman kepada siapapun penghina Nabi Muhammad SAW.

“Sehingga ke depannya tidak ada lagi penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan simbol-simbol Islam atau agama lainnya agar toleransi beragama dapat tercipta dengan baik dan saling menghargai antar-umat beragama,” ujarnya.

Baca Juga: Kecam Pernyataan Presiden Macron, DPR Desak Kemlu RI Sampaikan Protes

2. DPR desak Pemerintah untuk mengajukan protes keras kepada Presiden Macron

Kecam Macron, Anggota Komisi I: Pertimbangkan Lagi Kerja Sama Prancis!Presiden Jokowi bersama dengan Wapres Ma'ruf Amin di Istana Negara pada Senin, (14/7/2020) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Dia menilai, pernyataan Macron sangat berbahaya karena turut menyebarkan kebencian di antara masyarakat dunia. Prancis sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, harusnya memberikan pernyataan yang menyejukkan untuk menciptakan perdamaian antar-negara, bukan malah membuat perpecahan dan bahkan konflik antar-negara seperti yang terjadi akhir-akhir ini.

“Sebagai negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam dan menjaga toleransi beragama serta perdamaian dunia, kami meminta Kemenlu RI untuk mengajukan protes keras terhadap pernyataan Presiden Prancis Emannuel Macron,” tuturnya.

3. MUI minta Menlu Retno Marsudi tagih penjelasan Pemerintah Prancis

Kecam Macron, Anggota Komisi I: Pertimbangkan Lagi Kerja Sama Prancis!Menlu Retno Marsudi tegaskan tak akan izinkan aktivitas militer asing dan pangkalan militer asing di Indonesia. Ilustrasi (twitter.com/Menteri Luar Negeri Republik Indonesia)

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memanggil Duta Besar Prancis untuk Indonesia untuk meminta penjelasan komprehensif mengenai pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang menyudutkan Islam dan umat Islam.

"Ternyata pernyataan Macron tentang Islam sebagai pemicu utama di banyak kasus kekerasan di dunia, terutama jika umat Islam mayoritas, ini sangat berbahaya, seakan menyamakan Islam agama kekerasan dan intoleran," kata Muhyiddin seperti dilansir ANTARA, Selasa (27/10/2020).

Baca Juga: NU Minta Umat Islam Tak Terprovokasi Presiden Prancis Emmanuel Macron

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya