Kecam Macron, MUI Persilakan Muslim RI Sampaikan Protes dengan Damai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi mengatakan, pihaknya memberikan kebebasan kepada umat Muslim di Indonesia untuk menyampaikan protes atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai telah menyudutkan Islam.
Macron kembali mengeluarkan pernyataan berbau islamfobia, setelah insiden guru sejarah bernama Samuel Paty yang dipenggal oleh Abdullakh Anzorov pada 16 Oktober 2020 karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.
1. MUI yakin Prancis akan mengakomodir aspirasi masyarakat internasional
Sejumlah negara Arab dan negara Islam memprotes keras pidato Presiden Emmanuel Macron yang mengaku akan tetap mempertahankan sekularisme. Macron juga sempat menyebut Islam merupakan salah satu agama yang tengah mengalami krisis.
Macron menyampaikan hal itu pascaterjadinya aksi teror yang menewaskan Samuel Paty. Guru tersebut dibunuh dengan cara dipenggal oleh seorang remaja dari etnis Chechnya asal Rusia.
"Kepada umat Islam diberikan kebebasan untuk menyampaikan aspirasi penolakan dengan damai dan tertib sesuai aturan. MUI yakin pemerintah Prancis akan mengakomodir masukan dan aspirasi masyarakat international,” kata Muhyiddin saat dihubungi IDN Times, Rabu (28/10/2020).
Baca Juga: Buntut Pidato Macron, Negara Arab Ramai-ramai Boikot Produk Prancis
2. Umat Islam merasa tersakiti atas ucapan Macron
Editor’s picks
Muhyiddin pun mendukung sikap tegas pemerintah Indonesia yang telah memanggil Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Olivier Chambard, pada Selasa 27 Oktober 2020, ke kantor Kementerian Luar Negeri. Hal tersebut dinilai bentuk cepat tanggap pemerintah agar guna memberikan klarifikasi secara menyeluruh atas ucapan Macron.
"Umat Islam dunia sangat tersakiti oleh pernyataan beliau tentang Islam dan umat Islam sebagai problem maker (sumber masalah) dimanapun di dunia,” tuturnya.
3. MUI belum menegaskan akan melakukan boikot terhadap produk dari Prancis
Terkait apakah Indonesia juga akan melakukan aksi boikot produk-produk buatan Prancis, Muhyiddin tidak memberikan jawaban secara tegas. Ia hanya menyebut bahwa Prancis telah banyak dirugikan atas ucapan sang kepala negara.
Seharusnya, lanjut dia, Macron tak gegabah mengeluarkan pernyataan rasis tersebut. Sebab, jutaan warganya juga umat Islam dan puluhan ribu warga Prancis masuk Islam setiap tahun, terutama dari kaum perempuan.
"Sejumlah negara sudah merespon sikap tersebut dengan melakukan embargo produk Prancis dan menutup semua outlet yang berbau Prancis. Akibat pernyataan tersebut, perdagangan Prancis dengan dunia Islam pasti mengalami hambatan,” ujarnya.
Baca Juga: Kecam Pernyataan Presiden Macron, DPR Desak Kemlu RI Sampaikan Protes