Keprihatinan Dunia Seni Jadi Alasan Tommy Kurniawan Maju Nyaleg
IDN Times/Panji Galih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nama Tommy Kurniawan tentu tidak asing di telinga kita. Selain menjadi publik figur, dia juga saat ini aktif turun ke daerah pemilihannya di Jawa Barat V, Kabupaten Bogor.
Tommy akan mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Apa alasan mendasar dia pindah profesi dari dunia peran ke politik?
Baca Juga: Pemprov Jatim Apresiasi Peluncuran MillennialsMemilih IDN Times
1. Tommy belajar dari pengalaman menjadi pekerja seni
Instagram/@tommykurniawannYa, Tommy biasa ia disapa, menyebutkan tujuan menjadi Anggota Dewan adalah ingin menyuarakan aspirasi para pekerja seni, yang menurutnya belum sepenuhnya diperhatikan.
“Diawali dari dunia seni, kerjanya itu hampir 24 jam, tapi tidak ada yang melindungi, soal safety artis dan kru, hingga akhirnya saya bisa ketemu BPJS Ketenagakerjaan yang mau kerja sama,” kata Tommy saat peluncuran #MillennialsMemilih di kantor redaksi IDN Times, Jalan Palmerah Utara 62A, Jakarta Barat, Rabu (31/10).
2. Tommy akan menjadi corong aspirasi bagi kalangan millennials
Instagram/@tommykurniawannEditor’s picks
Jika terpilih, mantan menantu politisi senior Partai Golkar Fadel Muhammad ini mengaku telah meminta kepada partainya, bekerja di Komisi X DPR RI, yang banyak menaungi aspirasi millennials.
“Saya usul dana olahraga itu dua persen di APBN, bisa memungkinakan seperti dana desa, artinya saya ingin pembinaan olahraga ini serius, sport sciens masih juga masih kurang. Banyak hal bisa diperjuangkan, peraih medali di Asian Games 2018 anak muda, kalau regulasi bisa dimaksimalkan, potensi bukan tidak mungkin empat tahun lagi jadi juara di Asian Games berikutnya,” tutur dia.
3. Memberikan pendidikan politik jadi salah satu strategi Tommy mendulang suara millennials
Instagram/@tommykurniawannTommy juga sudah menyiapkan strategi untuk bisa mendulang suara millennials, yakni dengan memberikan pendidikan politik kepada konstituennya, terutama pemilih pemula.
“Kalu tertarik pasti ingin lanjut (memilih) dan relawan saya anak muda semua, mereka kreatif. Kalu masuk ke millennials harus kreatif, saya cukup dikenal itu memudahkan saya masuk ke mereka,” ujar dia.
“Seperti teknik karambol (permainan), tidak lurus tapi harus tektok dulu, harus ada strategi untuk mereka,” dia mengumpamakan.
Jangan lupa update terus berita-berita politik dan pemilu di #MillennialsMemilih IDN Times, ya guys.
Baca Juga: Jurus Menggaet Suara Millennials, 4 Politikus Muda Ini Buka Kartu
Berita Terkini Lainnya
