Ketum PPP: Prabowo Banyak Hoaks-nya

Terkait pernyataan Indonesia 2030 bubar

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PPP, M. Rommahurmuziy, mengatakan bahwa kubu Prabowo Subianto saat ini tak lagi memakai strategi yang sama untuk menyebarkan hoaks melalui tabloid Obor Rakyat ketika Pilpres 2014. Hal itu terjadi karena saat ini perkembangan zaman sudah semakin modern seiring perkembangan dunia digital.

1. Prabowo banyak sebarkan hoaks

Ketum PPP: Prabowo Banyak Hoaks-nyaIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Pada kampanye kali ini, Rommy menuding yang bikin hoaks malah para petinggi-petinggi partai yang menjadi lawannya di Pilpres 2019 mendatang.

"Pak Prabowo sendiri saja sudah banyak hoaks yang disampaikan, gak perlu timnya. Seperti ujaran Indonesia bubar pada 2030 kan itu hoaks, orang adanya dari novel. Ratna Sarumpaet dipukuli kan yang jumpa pers ya Amien Rais, tokoh-tokohnya langsung," ujar Rommy usai pembekalan Direktorat Hukum Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf se-Indonesia di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Sabtu (15/12) tengah malam.

Baca Juga: Rommy: Jokowi Pernah Alokasikan Kursi Menteri ke AHY

2. Ada perubahan strategi di kubu lawan

Ketum PPP: Prabowo Banyak Hoaks-nyaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Rommy, yang pernah menjadi bagian tim pemenangan Prabowo-Hatta pada 2014, mengungkap strategi hoaks lewat Obor Rakyat berasal dari simpatisan. Meski didanai oleh sejumlah orang yang diduga masih berada dekat dengan Prabowo. "Jadi ini sudah menunjukan penurunan kualitas manuver mereka karena dulu kan yang turun kroco-kroco, sekarang sudah bos-bosnya langsung yang turun," sambungnya lagi.

3. Rommy sebut Prabowo saat ini kekurangan dana

Ketum PPP: Prabowo Banyak Hoaks-nyaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Anggota Dewan Penasehat Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu menyebut ada perubahan medium penyebaran hoaks oleh kubu Prabowo. Model Obor Rakyat tak lagi bakal dimasifkan. Rommy menduga permainan hoaks bakal ramai di media sosial. Sebab, Prabowo tak lagi memiliki pendanaan yang kuat seperti pada 2014.

"Saya lihat perubahan medium ini karena logistik mereka yang pas-pasan jadi mereka tidak lagi bisa menebarkan medium yang sifatnya fisik, padahal separuh masyarakat kita belum terhubung internet," tuturnya.

4. Bersama tim kampanye, Rommy cegah isu Jokowi sebagai komunis merebak lagi

Ketum PPP: Prabowo Banyak Hoaks-nyaGoogle.com

Rommy menegaskan isu komunis, anti-Islam, dan antek asing adalah isu pesanan yang sengaja dibuat untuk menyudutkan Jokowi pada Pilpres 2014 lalu. Isu-isu seperti demikian menjadi perhatian Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.

Saat pembekalan kepada tim advokasi, Rommy meminta untuk melakukan langkah preventif terhadap penyebaran isu tersebut, salah satunya dengan menempuh jalur hukum. Pantauan tim di lapangan, kata Rommy, kubu Prabowo belum bergerak menyebarkan cara-cara serupa dengan Obor Rakyat.

5. Rommy mengatakan isu tentang Jokowi komunis sudah tidak dipercaya masyarakat lagi

Ketum PPP: Prabowo Banyak Hoaks-nyaANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Rommy menilai persepsi masyarakat akan isu komunis ini tinggal dua persen. Khusus di Jawa Barat masih beberapa daerah percaya akan Jokowi anti-Islam dan PKI.

Cara membalas isu tersebut adalah dengan menemui para kiai dan ulama secara langsung untuk meluruskan kebohongan yang sudah dipercaya. Wilayah belum terjamah dan masih percaya isu Jokowi anti-Islam adalah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Sukabumi.

"Tetapi relatif daerah Priangan, Pantura, Jawa Barat, semua sudah," imbuh Rommy.

Pada 2014 lalu, Jokowi diterpa kabar bohong mulai dari antek asing, anggota PKI, dan keturunan Tionghoa. Kebohongan itu dimasifkan lewat tabloid bertajuk Obor Rakyat yang disebarluaskan ke masjid dan pesantren. Setyardi dan Darmawan, pimpinan tabloid tersebut, saat ini tengah menjalani hukuman.

Baca Juga: PPP: Janji Prabowo Hentikan Impor Pangan dan Energi Utopis

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya