KNKT Ungkap Dugaan Soal Lemahnya Sinyal Ping CVR Lion Air JT 610
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan simulasi untuk membuktikan terkait dugaan lemahnya sinyal ping pada black box Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air JT 610 akibat tertimbun lumpur yang berada di dasar laut perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Simulasi tersebut dilakukan KNKT dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan meletakkan alat pinger di dalam lumpur laut.
1. Simulasi menunjukkan pinger tetap berfungsi walaupun berada di dasar lumpur
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjanto mengatakan, dari hasil simulasi tersebut menunjukkan bahwa pinger tersebut tetap berfungsi dengan memberikan sinyal ping meski telah tertimbun di dalam lumpur.
"Kami kemarin sampai mengadakan simulasi ada satu pinger kita ikat di pipa dan masukkan ke dalam lumpur. Terus kita coba kita dengarkan dan ternyata masih bisa dideteksi. Jadi asumsi selama ini bahwa kemungkinan kalau masuk lumpur pinger tidak bekerja, itu sudah hilang," ujar Soerjanto di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (12/11).
Baca Juga: KNKT Bawa Alat Pendeteksi Sinyal CVR JT 610 dari Amerika Serikat
2. KNKT menduga pinger CVR sudah rusak
Editor’s picks
Soerjanto menduga bahwa lemahnya sinyal ping pada black box CVR tersebut karena alat pinger telah rusak ketika terjadi kecelakaan. Akibatnya, sinyal ping yang sempat muncul lama-lama melemah dan hilang.
"Artinya kalau sekarang pingernya tidak bekerja kemungkinan waktu pesawat mengalami kecelakaan, pinger ini juga mengalami kerusakan. Sehingga lama kelamaan sinyalnya makin melemah dan hilang," terangnya.
3. KNKT terus berupa menemukan CVR
Lebih jauh, Soerjanto mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya terus berupaya dan menyusun strategi untuk menemukan black box CVR. Tidak tanggung-tanggung, KNKT mendatangkan kapal yang dilengkapi peralatan canggih dari Singapura yang memiliki kelengkapan seperti, Remotely Operated Vehicles (ROV), Multibeam echosounder, Side Scan Sonar, Magneto Meter, dan Sub-Bottom Profiling.
"Kami sedang menyusun strategi bagaimana menemukan CVR, sebab CVR ini sangat diperlukan dalam proses investigasi untuk dikaitkan dengan data-data di black box Flight Data Recorder (FDR) yang sudah mulai dianalisa," ujarnya.
Baca Juga: KNKT: Kita Mau Cari CVR Lion Air Sampai Ketemu!