KTT G20, Jokowi Soroti 2 Hal Penting Terkait Krisis Ekonomi Global

Komitmen politik negara G20 diperlukan untuk hadapi krisis

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2020 secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/11/2020) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan dua hal penting terkait krisis ekonomi global akibat pandemik COVID-19 dan cara menanggulanginya. Pertama adalah terkait pentingnya pendanaan bagi pemulihan kesehatan.

“Presiden mengatakan dunia tidak akan sehat kecuali semua negara sudah sehat dan vaksin adalah salah satu amunisinya. Vaksin harus bisa diakses dan tersedia bagi semua negara tanpa kecuali,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (21/11/2020).

1. Komitmen politik negara G20 penting untuk pendanaan global dan pemulihan kesehatan

KTT G20, Jokowi Soroti 2 Hal Penting Terkait Krisis Ekonomi Global(Menteri Luar Negeri Retno Marsudi) www.twitter.com/@setkabgoid

Jokowi, kata Retno, menjelaskan bahwa komitmen politik negara G20 sangat diperlukan untuk memobilisasi pendanaan global bagi pemulihan kesehatan.

Kedua, presiden memandang perlunya dukungan untuk pemulihan ekonomi dunia.

“Terkait hal tersebut, Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) telah meminta dukungan dana sebesar 2,5 triliun dolar AS agar negara berkembang mampu keluar dari keterpurukan ekonomi dengan memperlebar ruang fiskalnya,” tuturnya.

Baca Juga: Jokowi Hadiri KTT G20 secara Virtual, Bahas Penanganan COVID-19

2. Restrukturisasi utang untuk negara berpenghasilan rendah sangat penting

KTT G20, Jokowi Soroti 2 Hal Penting Terkait Krisis Ekonomi GlobalIlustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Retno menjelaskan, pemulihan ekonomi dunia tersebut memerlukan perhatian negara-negara G20. Salah satunya soal bantuan restrukturisasi utang untuk negara berpendapatan rendah.

"Restrukturisasi utang ini harus dibarengi dengan ditingkatkannya manajemen utang atau sound debt management termasuk transparansi data dan dijaganya keberlanjutan fiskal," tuturnya.

Selain itu, dukungan yang luar biasa bagi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan menjadi sangat penting untuk terus diberikan bagi negara-negara berkembang. Presiden berpandangan, apabila dukungan tersebut dikurangi secara terburu-buru, maka pemulihan ekonomi dunia dikhawatirkan akan berjalan dalam waktu yang lama.

"Keleluasaan fiskal negara berkembang dibutuhkan untuk membiayai social safety net, mendongkrak konsumsi domestik, serta menggerakkan ekonomi kecil dan menengah," tuturnya.

3. Acara KTT G20 akan berlangsung 21-22 November 2020

KTT G20, Jokowi Soroti 2 Hal Penting Terkait Krisis Ekonomi Global(Para pemimpin KTT G20 termasuk Presiden Jokowi berfoto di Osaka, Jepang) www.twitter.com/@jokowi

Pertemuan ke-15 KTT G20 tahun ini diselenggarakan di Kota Riyadh, Arab Saudi, pada 21 hingga 22 November 2020.

KTT G20 2020 akan mempertemukan para pemimpin dunia yang tergabung dalam G20 selama dua hari untuk membahas tentang upaya-upaya mendorong pemulihan global dari pandemik COVID-19.

Malam ini, Sabtu, 21 November 2020, Jokowi akan mengikuti agenda seremoni pembukaan KTT G20 tahun 2020 dan menghadiri sesi "Mengatasi Pandemi serta Memulihkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan".

Pada sesi tersebut, kepala negara/pemerintahan G20 akan mendiskusikan mengenai upaya penanggulangan pandemik COVID-19 di bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi global, termasuk pemulihan pasar tenaga kerja, perlindungan sosial, dan sistem keuangan global.

Baca Juga: Jokowi Ajak Negara G20 Bersatu Temukan Antivirus Corona

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya